Meski baru masuk bekerja namun Kaivan disegani oleh teman - temannya. Perusahaan tempatnya bekerja adalah perusahaan cabang terdahulu yang memberikan ia bea siswa ke luar negeri. Sementara sebagian staff perusahaan tersebut merupakan staff di perusahaan lama, jadi mereka sudah banyak yang mengenal satu sama lain.
Perusahaan memberikan bea siswa pada Kaivan bukan semata - mata karena ketampanan Kaivan, tapi karena Kaivan merupakan staff yang teladan dan cukup berbakat. Selain itu perusahaan juga memberikan jabatan baru sebagai manager di perusahaan ini.
Perusahaan mereka merupakan perusahaan yang memproduksi game online, cukup terkenal dan populer sepanjang tahun. Kali ini mereka memiliki proyek baru, membuat game yang bekerjasama dengan sebuah merk dagang makanan instan yang terkenal.
Mereka sedang membahas materi di ruang rapat, tentu saja kali ini Kaivan yang memimpin rapatnya. Kebetulan Kaivan bekerja satu kantor dengan Daniel, temannya kuliah yang gemuk dan suka bermain game. Kini Kaivan menjadi atasan Daniel, Daniel malah justru senang di bawah pimpinan sahabatnya tersebut.
"Mungkin ada yang mau ditanyakan atau mau memberi masukan?" Tanya Kaivan sebelum mengakhiri rapat siang ini.
Salah seorang gadis yang menjadi bawahannya mendatangi Kaivan membawa laptopnya. "Manager, bisakah kau membantuku menyelesaikan kode ini." Sambil menunjukkan laptopnya. "Aku sudah mencobanya berulang tapi gagal."
Hanya menghapus beberapa huruf dan menggantinya dengan beberapa huruf lain, kode yang di tanyakan sudah teratasi. "Selesai, ada lagi?" Tanya Kaivan.
Perempuan itu tersenyum manis. "Terima kasih Manager." Ucapnya.
Rapat siang ini telah usai, semua staff yang mengikuti rapat telah keluar kecuali Daniel karena Daniel ditunjuk sebagai ketua tim. Mereka sibuk dengan laptopnya masing - masing.
Tok... Tok... Tokkk
Perempuan tadi datang lagi, mengetuk pintu ruangan kaca tersebut. Kaivan mengangguk di balik kaca, mempersilahkan perempuan tadi masuk.
"Manager," memberikan secangkir kopi.
"Apa ini?"
"Sebagai ras terima kasihku karena kau telah membantu ku menyelesaikan masalah."
Daniel langsung mengambil pemberian perempuan tersebut. "Lain kali tidak perlu sungkan Diana," ucapnya ketus. Ia langsung meneguk kopi tersebut, membuat Kaivan geleng - geleng. "Lagi pula seroang atasan membantu bawahan itu wajar." Lanjutnya lagi.
Diana mengerucutkan bibirnya kesal, menghentakkan kaki pelan kemudian berlalu dari ruangan.
Kaivan merebut kopi yang telah di minum oleh Kaivan. "Lain kali jangan seperti itu," ucapnya.
"Seharusnya kau yang tidak begitu, kau selalu baik pada gadis - gadis sehingga membuat mereka besar kepala."
"Baik dari mananya?"
"Bosss!"
Seorang staff laki - laki menghampiri mereka dengan nafas terengah - engah sampai lupa mengetuk pintu. "Bos!" Sambil menunjuk keluar
"Ada apa?" Tanya Kaivan kebingungan.
"Ada yang mencari di bawah, mereka mengamuk bahkan satpam tidak sanggup menghentikannya."
Wajah Kaivan berubah tegang, ia menutup laptopnya dan segera turun ke lobi.
Tiga orang pria berbadan besar dan berwajah sagar tegang menunggunya, Kaivan tak asing dengan wajah - wajah mereka.
"Lama tidak berjumpa bocah," sapa salah seorang dari 4 pria tersebut.
"Ada apa mencariku?" Tanya Kaivan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI MULAI UNTUK DI AKHIRI
Roman d'amourJasmine 15 tahun jatuh cinta dengan teman kakak laki - lakinya yang usianya 22 tahun, Kaivan. Karena kelembutan hati dan perhatian Kaivan membuatnya jatuh hati saat pertama kali bertemu. Jasmine dewasa rela berjuang di ibu kota hanya untuk mengejar...