6. Sasori

197 15 0
                                    

-Dua tahun yang lalu-

Aku tengah memperhatikan seseorang dari balik jendela, lelaki berambut merah itu kini tengah membuat boneka di ruang seni sekolah

Aku tahu persis siapa lelaki itu, dan boneka yang dibuatnya yang terbuat dari kayu.


Dia adalah 'Sasori' lelaki yang terkenal di sekolahku karena ketampanan dan juga keahliannya dalam membuat boneka kayu.

Banyak sekali perempuan yang terpikat olehnya, tentu termasuk diriku

Aku selalu tersenyum sendiri ketika melihat dirinya, begitupun sekarang. Aku membayangkan, bagaimana rasanya mengobrol berdua dengannya, membicarakan banyak hal atau—

Seluruh lamunanku hilang, itu karena temanku yang tiba-tiba menepuk pundak ku. Temanku itu bernama 'Konan'

" Sedang apa kau disini? " Tanya Konan dengan tatapan menyelidik

" Eh, anu—" Aku gugup, salah tingkah sendiri. Aduh

Konan melihat ke arah ruangan seni, seketika ia tersenyum jahil melihatku

" oh, sedang melihat Sasori ya, " Ucap Konan sembari menyeringai menyebalkan

Astaga, darimana ia belajar menyeringai seperti itu?

" Tidak Konan! Kamu jangan mengada-ngada! " Seru diriku, berusaha mengelak.

Tapi bagaimanapun itu adalah Konan, ia selalu tahu persis apa yang orang lain pikirkan

" Aku tahu Y/n, kamu menyukai Sasori bukan? "

Astaga! Perempuan ini, rahasia yang ku pendam selama dua tahun lalu terungkap oleh Konan begitu mudahnya?

Aku tak pernah menceritakan perasaan ku pada orang lain sebelumnya. Wajahku kini pasti memerah karena Konan tertawa melihatku

" Tak usah di sembunyikan Y/n. "

Konan kemudian begitu saja meninggalkan ku sendiri, bisa ku lihat wajah puasnya yang berhasil menggoda ku

Lihat saja, aku akan membuat mu malu habis-habisan di depan si  rambut orange itu, ah. Maksudku 'Pain' pacar Konan.

Aku menghela napas, berusaha tenang dan mengontrol kembali ekspresi wajahku

Setelah dirasa tenang, aku kembali melihat ke arah ruangan seni di balik jendela, melihat—

Tunggu, mengapa Sasori tak ada di sana? Kemana ia pergi?

Aku menoleh ke kanan dan kiri, berusaha mencari jejak Sasori. Bagaimana bisa ia pergi tanpa sepengetahuan ku?

Sudahlah, sepertinya aku harus pergi. Tepat saat aku berbalik, wajahku menabrak seseorang. Aduh. Sakit sekali

Siapa yang ku tabrak? Aku menatap orang itu dan ternyata itu adalah. Sasori!

" Eh, Sasori maaf aku tidak sengaja, " Ucapku pelan

Sasori hanya menganggukkan kepalanya

" Kamu tahu dimana Deidara? " Tanya Sasori sembari menatap mataku

Aku tak langsung menjawab, tatapan matanya membuat jantungku berdebar. Ah, matanya yang berwarna merah itu sungguh indah

Aku jadi teringat, bagaimana kami pertama kali bertemu

***

Hujan turun dengan deras sedari pagi, anak-anak bilang jika hujan turun itu tandanya ada yang menangis di atas sana.

Ah, tapi aku mana peduli dengan itu. Basah sudah seragam yang ku kenakan hari ini, benar dugaan ku berjalan ke sekolah itu bukanlah ide yang bagus

Tapi mau bagaimana lagi, ini ibarat nasi yang sudah menjadi bubur. Sepertinya pagi ini aku akan belajar dengan keadaan seragam yang basah, untung saja aku memakai rompi jika tidak, seragam ku sudah menerawang sempurna.

Aku berlari secepat tenaga untuk segera sampai di koridor sekolah, saat aku berangkat dari rumah itu sekitar pukul 06:30.

Astaga, mungkin aku sudah telat saat ini.

Aku masih berlari. Gerbang sekolah sudah terlihat. Berlari, berlari, berlari itu yang ada di pikiran ku saat ini.

" IKUZO TEMERA! " Teriakku, sembari berlari. Aku pikir tak ada orang di sana, jadi aku puas berteriak.

Tapi ternyata aku salah, ada lelaki yang tengah menyimpan payungnya di pojok sembari menatapku

Karena kaget, aku kehilangan keseimbangan kemudian terpeleset tepat di depannya.

" Aduh. "

Lelaki itu mengulurkan tangannya, mungkin iba melihatku yang jatuh dengan keadaan basah kuyup.

Ku raih tangannya itu, kemudian nyengir sembari menahan sakit

" Terimakasih, " Ucapku, pasti wajahku memerah karena sangat malu

Lelaki itu hanya mengangguk, dengan tatapannya yang datar.

Untung saja, koridor sekolah sedang sepi sekarang, jadi bisa ku pastikan hanya lelaki ini yang melihatku.

" Ngomong-ngomong siapa namamu? " Tanyaku

" Sasori, " Jawabnya singkat

" Ah, namaku Y/n. Salam kenal ya, " Ucapku

Lagi-lagi ia hanya menganggukkan kepalanya

Saat itulah, aku menaruh perasaan padanya.

***

" Hei, kau mendengarkan diriku? " Tanya Sasori

Ah, aku baru sadar bahwa sedari tadi aku melamun. Ternyata kejadian itu sudah dua tahun yang lalu

" Aku tidak tahu, " Jawabku singkat

Sasori menganggukkan kepalanya lagi

" Jangan terlalu memperhatikan ku, nanti kau jatuh cinta terlalu dalam. Nona terpeleset, " Ucap Sasori sembari tersenyum menyebalkan

Ia segera pergi meninggalkan ku yang terdiam kaku di sana

" Sasori! " Seru ku, kemudian berlari menghampiri Sasori

Ah, pacarku yang satu ini bisa bercanda juga ternyata.

***

" Loh! Mereka pacaran? "
-Konan

_Anime Naruto Boruto Chara x Readers_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang