15. Shii

165 10 1
                                    

Bagi yang tidak tahu karakter Shii, ini dia:

Bagi yang tidak tahu karakter Shii, ini dia:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sc: pinterest

***

-RENCANA-

Awan menutup tebal kawasan desa. Jarak pandang terbatas, aku sedikit kesulitan melihat jarak jauh. Menyebalkan. Padahal kini aku tengah berada pada sebuah misi yang sangat penting, tapi alam sama sekali tak mau membantuku. Baiklah, aku akan menunggu selama beberapa saat lagi, mungkin nanti awan akan sedikit menghilang.

Aku terduduk, menghela napas panjang. Misi kali ini lebih melelahkan dari perkiraanku, sudah beberapa hari aku disini. Berjaga. Raikage itu menyuruhku untuk berjaga selama satu bulan dengan alasan ia bermimpi musuh datang menyerang. Dan, benar saja. Kemarin aku melihat seseorang yang mencurigakan mondar-mandir diperbatasan. Mimpinya bukan main. Aku jadi terkekeh-kekeh sendiri.

" Kau sedang apa? Tertawa sendiri, seperti orang gila. "

Aku mendongak, ternyata itu rekan ku 'Shii' ia mendapatkan misi ini bersamaku. Aku menatapnya malas, bisa-bisanya aku disebut sebagai 'orang gila'. Jika melihat penampilannya, yang lebih cocok disebut orang gila adalah dirinya, rambut berantakan, dan wajah yang terlihat kotor. Dasar tidak tahu diri.

" Hei, mengapa menatapku seperti itu? " tanya Shii sembari terkekeh

" Tidak papa. Hanya saja aku berpikir kalau yang cocok jadi orang gila itu adalah dirimu Shii. " Aku beranjak berdiri, kembali memperhatikan perbatasan

Shii terdiam, begitupun aku. Huh! Rasain, dia pasti tak bisa menjawab karena itulah faktanya. Dan dia pasti sadar diri. Aku menghela napas lega.

" Hei nona, jika kau menyebutku orang gila karena penampilanku. Maka dirimu juga sama saja, lihat, " ucap Shii seraya menunjuk kepalaku

Aku mengerutkan dahi, memangnya kenapa dengan kepalaku? Perlahan tanganku bergerak menuju area kepala, dan. Hei, apa ini? Terasa kenyal, dan—

" AAAAAA! "

Shii segera menutup mulutku dengan tangannya. Mataku tertuju pada seekor katak yang telah lompat menjauh, jadi yang tadi berada dikepalaku adalah katak? Mengapa aku tak sadar?

" Jangan berisik Y/n. " Shii menatapku tajam, melepaskan tangannya yang menahan mulutku

Aku terkekeh, " Maaf Shii, aku terkejut. " Aku menggaruk kepala ku yang tak gatal

Shii hanya menghela napas lantas kembali menatap perbatasan. Itu tadi sangat memalukan.

Lengang. Hembusan angin terdengar saking sepinya. Aku kembali menghela napas berat untuk kesekian kalinya selama beberapa menit yang lalu.

" Shii, ngomong-ngomong kamu tadi habis darimana? " tanyaku pelan

" Aku sampai lupa. Tadi raikage mengatakan kalau tugas kita akan selesai jika musuh benar-benar sudah pergi, " jawab Shii

_Anime Naruto Boruto Chara x Readers_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang