Sisi lain atau Agak Lain?

625 41 14
                                    

Yoo! Minna San...

Cerita ini hanya khayalan semata, tak ada hubungannya dengan dunia nyata.
Tolong para readers bijak dalam membaca.

ENJOY BROWW!!





-WE ARE STARBOY-

"Hahh..."

Bruk

"Ehehe.....maaf Linn"

"Gue udah bilang kok, yaaa.... Siapa yang tau kalo begini jadinya " tambahnya klarifikasi, dengan ekspresi nyengir tampan khasnya.

Pria yang sudah terkapar itu, diam tak mau bicara. Reaksinya mengatakan 'elehh' akan klarifikasi barusan.

"Udahlah Lin, cuma disambut doang. Sensi amatt~" ucap pemuda lainnya dengan nada nyebelin di akhir.

Pukul 07.49 di GZ Hotel, atau Galaxy Azure Hotel, salah satu hotel terbaik milik FM Company.

Tiga perjaka dengan satu dari mereka terlihat lesu. Mungkin, lelah sebab perjalanan jauh, ditambah sambutan yang tak ia inginkan. Ia tak terbiasa dan tak mau terbiasa.

"Heii...kurang ape sih?, padahal enak disambut gitu"
Ucap pria bernetra hijau sambil mengupil.

"Napa lu sensi banget dah?" Tambahnya yang masih setia mengupil.

"Bukan gitu Sai, kalo gini ter-"

"Hei-heii! Mereka itu cuma terlalu bersemangat Lin. Lu tau kan kebanyakan dari mereka dulunya pekerja kasar. Mereka cuma pengen berterimakasih aja, dan itu cara mereka"

Ucapnya dipertegas, setelah memotong perkataan tuannya tanpa rasa hormat.

"Sama halnya aku Lin, aku juga dibantu sama keluarga FM. Kalau tuan besar dan nyonya nggak ada waktu itu, pasti sekarang aku masih kelaparan di bawah jembatan"

tambah Revan, dengan senyuman diakhir kalimat. Senyuman itu terlihat tulus.

Semoga saja.

-WE ARE STARBOY-

"Ishh, tolol banget jadi cowo"

"Haishh...kalau nggak tolol, mana bisa dapet gaji kak"

Dua pemuda biru yang sedang menonton drama pagi itu kesal. Yang satu kesal karna karakter pria yang dibuat bodoh, satunya lagi kesal karna kakaknya tak berhenti meroasting artis yang berakting.

Ingin rasanya menjauh, tapi kemana? Tak ada kegiatan yang menarik untuk dilakukan, ia begitu malas hingga tak tertarik dengan apapun. Hanya menonton drama favorit kakaknya itu, sedikit mengisi rasa kantuk akan malasnya.

Sesekali ia menoleh kearah kakaknya yang tak berhenti bicara.
'gini amat punya abang' begitulah pikirnya.

"KAK MAU NITIP NGGAKKK!!"  Teriak tiba-tiba bocah dengan suara cempreng, itu Thorn.

"Mau kemana Thorn?"  tanya sosok lainnya yang berjalan mendekati meja depan tv, sembari membawa camilan. Itu Gempa.

"NITIPP DONGG!!"  balas teriakkan tak kalah kerasnya. Tentu itu Taufan.

WE ARE STARBOY  (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang