School

167 11 2
                                    

KATA-KATA KASAR
KALIMAT ANNOYING

HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!

~Selamat membaca~





"AKU BILANG AYAM!!"

"SAYUR!!"

"AYAMM!!!"

"SAYOOORR!!!"

"...."

PLAKK!

"Uhhh, sakit tu...Ahahahaaha" remaja berkacamata itu tengah menertawakan kedua kakaknya yang mendapat tamparan kasih sayang dari Gempa.

"Pffttttt"

"DIEM LU ICE!"

Tak hanya solar yang menertawakan mereka berdua, ternyata ice yang dikenal malas berekspresi juga bisa meledek saudara kembarnya.

"Haaah..." Helaan nafas keluar dari salah satu pelaku kebisingan pagi ini, Taufan ternyata sedikit menyesal karna harus beradu mulut dengan Blaze.

Dua pelaku ini tak lain dan tak bukan adalah Taufan dan juga blaze, mereka bertengkar hanya karna sebuah bekal yang akan dibawa ke sekolah.

Mereka mempermasalahkan isi bekal milik Voltra dan juga Beliung, bermaksud memberi request berujung kebisingan tak berujung, yah... ujung-ujungnya digeplak juga sih.

Endingnya, sayur dan ayam yang mereka bisingkan kini berada dalam bekal bocah kembar kecil itu.

"Masih pagi ribut mulu"

Enam bocah yang tengah duduk itu mengekspresikan wajah kaget, bingung, dan ice yang tengah minum es kini tersedak.

"Apa-apaan sama ekspresi kalian itu" sang empu yang membuat keheningan bagi 6 orang itu tak menyadari apa yang terjadi.

Amato dan Mara juga hanya saling beradu pandang, sedangkan Voltra dan Beliung memikirkan hal yang sama, 'wahh, ngeri'

Mara yang merasa ekspresi keenam anaknya itu imut, lantas terkekeh kecil, "kalian ini kayak liat hantu aja..."

"Bundaaa, liat deh...kak alin kayakk--"

"Apa?"

Tak ada satupun dari keenam adiknya itu yang melanjutkan bicara, aura Halilintar seperti bisa menelan siapa saja.

Amato hanya bisa berdehem menahan tawa, Mara yang melihat reaksi suaminya itu hanya memutar mata malas, masak iya suaminya itu malah menutup mata dan menahan tawa.

"Alin putraku...kamu kurang tidur ya?"

"Hmm?...aku selalu tidur tepat waktu bunda" jelasnya heran

Mara menghela nafas, lantas menyuruh butler untuk mengambilkan cermin genggam.

"Lihatlah yang terjadi dengan wajahmu nak"

Halilintar syok melihat pantulan wajahnya dicermin, wajahnya penuh dengan krim berwarna hitam.

Itu...CLAY MASK!!

Kejam sekali ayahnya itu tertawa di atas penderitaannya "eghm, sepertinya kau harus mandi lagi" ucap Amato yang masih menahan tawa.

Wahh wahh...

Halilintar sepertinya tak melihat apa yang ia oleskan tadi, memang halilintar adalah tipe orang yang enggan untuk bercermin, kali ini ia pasti berpikir mengenakan produk pelembab tapi nyatanya yang ia oleskan adalah clay mask.

Kau memang tak bercermin, tapi kenapa harus salah ambil produk?!

Lihatlah! Adik-adikmu tengah menahan perut agar tawanya tak meledak.

WE ARE STARBOY  (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang