Home

389 23 2
                                    

Cerita ini hanya sebatas imajinasi author
Tak ada hubungannya dengan dunia nyata.

-WE ARE STARBOY-

Cahaya matahari telah terbenam dan tergantikan oleh cahaya bulan, suara kendaraan berlalu lalang, adegan dialog berbagai macam topik terdengar serta gemericik air mancur meramaikan suasana. Hal biasa yang sering terjadi.

Pemuda bersurai hitam, Revan. Ia membalutkan syal pada lehernya, keluarnya di malam yang dingin ini hanya untuk menghantar perginya Halilintar.

Ia menatap lekat mobil hitam dengan garis-garis merah yang perlahan menghilang dari keramaian.

Setelahnya Revan kembali kedalam hotel dan menuju kamarnya. Ia mengambil handphone dan koper berukuran sedang serta tak lupa memakai jaket tebal. Malam ini begitu dingin.

Seperti ucapnya di chapter 6. Revan atau yang kita kenal sebagai Glacier, mengatakan bahwa ia ingin tinggal lebih lama karna merindukan kampung halamannya. Dimana lokasi tempat yang ia maksud tak jauh dari GZ Hotel.

Ia berjalan keluar hotel sembari membawa kopernya. Ia terus berjalan melewati sidewalk sembari melihat banyak orang dengan kesibukannya masing-masing.

Ia terus berjalan hingga perlahan, suara keramaian sedikit mereda di indra pendengarannya.

Tak jauh dari penglihatannya, sebuah mobil kecil tengah terparkir sendirian. Disebelahnya ada wanita dengan rambut yang terurai bebas.

Wanita itu lah yang akan dihampirinya.

Wanita tadi menyadari kehadiran Glacier, dia adalah Evelyn. "lama banget sih kak"

"Maaf..."
Singkatnya.

Di dalam mobil kini atmosfernya berbeda, tak ada percakapan apapun. Evelyn merasa sesak hingga ia memutuskan berbicara,

"Hahh, sudah 13 tahun kita tak bertemu
... tersenyum sedikit saja tak masalah bukan?"

Tanyanya tanpa menoleh pada lawan bicara. Ia fokus pada jalurnya, tak ingin ditilang polisi seperti kemarin.

Glacier hanya memalingkan muka. Mengetahui kakaknya tak ingin berdialog, Evelyn menghela nafas pelan.

Malam ini cukup ramai dan juga sunyi, mereka berdua menyusuri jalan raya yang ramai hingga masuk ke distrik yang sepi.

Jalanan sepi, hanya ada pedagang pinggir jalan yang tak mendapat pelanggan.

Evelyn fokus menyetir, sedangkan Glacier menyenderkan kepalanya pada kaca mobil. Tak ada percakapan apapun dari keduanya, sepi sunyi, sangat menyebalkan.

Dan akhirnya sampai juga.

Evelyn memberhentikan mobilnya di depan pagar, ia keluar mobil untuk membuka pagar besi berkarat itu.

Glacier yang tak tega melihat adik perempuannya sendirian, akhirnya ikut keluar mobil menemani.

Evelyn kesulitan membuka gembok. Tentu saja, gembok gerbang itu sudah usang dan penuh karat.

WE ARE STARBOY  (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang