"Mungkin ini gila, tapi aku bakal lakuin apapun demi dapatin kamu. Aku mau kamu, Jendra." -Lovela Angelina Cheryl.
__________
Bel pulang sudah berkumandang beberapa puluh menit yang lalu. Namun, Lovela masih enggan untuk beranjak dari ruang kelasnya. Gadis itu masih duduk di atas bangku kayunya sambil menatap jendela di sampingnya yang menampakkan halaman samping sekolah yang terdapat pohon beringin. Angin yang berembus membuat dedaunan dari pohon itu terlepas dari batangnya dan beterbangan kesana kemari, sampai akhirnya jatuh berserakan di atas tanah.
"Vel, kamu mau sampai kapan disini? Semua orang udah pada pulang, lho, " ucap Aletta yang kini menatap sahabatnya itu. Ia duduk di samping Lovela sembari mengemut permen gagang rasa strawberry favoritnya.
Lovela menghembuskan napas panjang, lalu menoleh kepada Aletta. "Let, menurut lo gue bisa dapatin Jendra, enggak?"
Aletta memiringkan kepalanya ke sisi kanan, menilik wajah Lovela yang terlihat murung. Ia tahu penyebab gadis itu merasa demikian. Iya, ini semua karena seorang gadis yang katanya Lovela sedang bersama Jendra di atas rooftop siang tadi. Setelah melihat kejadian itu, Lovela langsung berubah menjadi sedih. Bahkan sahabatnya itu sampai menolak untuk melakukan apapun, termasuk melewatkan makan siangnya di kantin. Sepertinya Lovela memang sesuka itu dengan Jendra.
"Kalau menurut aku, kamu pasti bisa dapatin hati Kak Jendra. Asalkan..., " ucap Aletta sengaja menggantungkan kalimatnya.
"Asalkan apa?" tanya Lovela seraya mengerutkan keningnya, merasa penasaran.
"Asalkan kamu enggak nyerah dan terus semangat buat ngejar cinta Kak Jendra!" lanjut Aletta, lalu tersenyum manis, "kak Jendra itu orangnya cuek dan galak banget. Dia juga engga suka kalau di dekati sama cewek. Jadi kamu harus bekerja keras buat dekati Kak Jendra!"
Lovela terdiam beberapa detik memikirkan ucapan Aletta, hingga akhirnya ia pun setuju dengan saran dari sahabatnya itu. Jendra bukan lelaki yang mudah di dekati oleh gadis manapun, dan jika diingat kembali kejadian siang tadi, gadis yang bersama Jendra juga terlihat diabaikan oleh lelaki itu. Itu berarti Jendra tidak menyukai gadis itu kan? Mereka tidak ada hubungan apa pun kan? Hanya gadis itu yang tertarik kepada Jendra. Jadi kesempatan untuknya menjadikan Jendra miliknya masih ada.
"Lo benar, Aletta! Gue enggak boleh nyerah secepat ini! Gue harus berusaha keras buat dapatin Jendra!" pekik Lovela, mood senangnya sudah kembali, "ah, kok lo bisa kepikiran begitu sih, Let? Tumben lo bisa ngasih gue saran gini? Lo udah gede, Let? Lo bukan bayi gue lagi! Thank you so much!"
Lovela segera memeluk tubuh mungil Aletta, membuat gadis bersurai cokelat panjang yang dikuncir menjadi dua itu terkejut. Bahkan ia sampai berhenti mengemut permennya.
"Duh, Vela, aku engga bisa napas, " ucap Aletta yang merasa dadanya, sesak karena di peluk terlalu erat oleh Lovela.
Lovela pun segera melepaskan pelukannya, kemudian terkekeh lucu. "Maaf, gue seneng banget sih!"
Aletta tersenyum lembut. "Engga papa, Vela. Aku senang karena kamu akhirnya engga sedih lagi."
"Gue jadi terharu, Let. Lo emang sahabat terbaik gue!" ungkap Lovela dengan nada merengek karena merasa trenyuh akan ucapan Aletta.
"Kamu juga sahabat terbaik Aletta!" balas Aletta, tulus, "Yaudah kita pulang sekarang, yuk? Udah sore banget, dan Kak Adinata, pasti udah nungguin aku."
Lovela mengangguk samar. "Ayo!" sahutnya.
Mereka berdua pun melangkah beriringan menuju ke luar kelas. Keadaan di SMA GALAKSI sekarang sudah sangat sepi. Hanya ada beberapa anak basket dan OSIS yang masih melakukan aktivitas di lapangan basket. Anak basket sedang latihan, sedangkan anak OSIS sedang duduk berkumpul membahas sesuatu.
![](https://img.wattpad.com/cover/360920005-288-k967479.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AL JENDRA
Novela JuvenilAl Jendra Malsa Raharja, ketua geng Victor yang sama sekali tidak tertarik dengan namanya perempuan. Namun, seorang gadis yang tiba-tiba hadir dan mengusiknya membuat dirinya perlahan berubah. Lovela Angelina Cheryl, gadis tomboy yang mampu meruntu...