🖤 17; ALL NIGHT A LONG

30 7 0
                                    

"Karena waktu terasa begitu berharga ketika bersamamu, "-Lovela Angelina Cheryl.

_____________

Malam minggu suasana Kafe Raya terlihat begitu ramai pengunjung. Alunan musik menggema memenuhi penjuru ruangan, kafe ini tidak begitu besar, tapi memiliki desain interior yang cukup menarik bagi anak-anak muda. Banyak spot foto yang bisa dijadikan untuk foto-foto dan diunggah ke media sosial.

Setelah menemani Jendra pergi ke markas VICTOR sebentar tadi sore, lelaki itu mengajak Lovela makan malam di kafe ini. Kafe yang sama sekali belum pernah Lovela kunjungi.

"Mau makan apa?" tanya Jendra, "pesan aja apa yang lo mau."

Lovela mengangguk samar. Kemudian tangan kanannya meraih sebuah buku menu yang sudah di sediakan di atas meja. Ia membuka buku menu itu, lalu membolak balik setiap lembarnya seraya membaca daftar menu yang ada.

"Gue mau nasi goreng spesial sama matcha latte," ucap Lovela, lalu meletakkan kembali buku menunya di atas meja.

Jendra pun mengangkat satu tangannya ke atas, dan memanggil seorang pelayan kafe untuk memesan makanannya. Tidak lama pelayan yang dipanggil pun datang menghampiri meja mereka.

"Baik, Kak. Mau pesan apa?"

"Saya mau pesan dua porsi nasi goreng spesial, satu porsi kentang goreng, satu porsi egg tart, satu porsi choco lava cake, dua botol air mineral, americano ice, dan hot matcha latte," ujar Jendra, membuat Lovela ternganga.

"Baik, Kak. Mohon ditunggu pesanannya sama pacarnya, ya."

"Oke."

Setelah pelayan itu pergi, Lovela segera menabok pelan tangan Jendra yang duduk di depannya. Lelaki itu menaikan sebelah alisnya.

"Lo kenapa pesan makanan banyak banget, sih? Gue tuh makannya sedikit tahu!" kata Lovela.

"Biarin. Tubuh lo tuh kecil, kerempeng, butuh asupan nutrisi dan gizi biar cepat gede!" sahut Jendra dengan tampang datar, "kalau enggak abis nanti biar gue yang abisin."

Lovela merotasikan bola matanya malas. "Body shaming, lo!"

"Gue ngomong fakta! Makanya sekali-kali perhatiin badan lo, bukan cuma muka lo doang!" ujar Jendra dengan mulut pedasnya.

"Muka lo udah cantik. Jadi, giliran fokus ke badan lo supaya sehat, " lanjutnya.

Mendengar itu Lovela yang semula merengut kesal, kini langsung berubah menjadi tersenyum kecil. Kedua pipinya memerah merona, dan itu membuat Jendra menahan gemas mati-matian. Jendra tidak bohong, wajah Lovela terlihat sangat menggemaskan jika sedang tersipu malu seperti itu. Andai ia tidak memiliki rasa gengsi, mungkin saat ini pipi gadis itu sudah ia cubit saking gemasnya.

"Hai, Jen!" sapa seorang gadis cantik bersurai cokelat panjang yang memiliki visual seperti artis Chinese. Kedua mata sipitnya tertarik ke samping seperti bulan sabit hingga menghilang ketika ia mengulas senyum manisnya.

Jendra dan Lovela pun menoleh kepada gadis itu. Lovela mengerutkan dahinya ketika gadis itu menghampiri Jendra yang disambut hangat oleh lelaki itu. Apa mereka berdua sudah saling kenal? Apa mereka memiliki hubungan? Pertemanan? Atau mantan pacar? Karena setahu Lovela, Jendra sekarang jomlo seperti dirinya. Ah tidak, lelaki itu sudah memiliki calon tunangan. Lantas siapa gadis itu?

"Halo, apa kabar lo, Ci?" sahut Jendra ramah, lalu berhigh five dengan gadis itu.

"Gue mah baik banget, dong! Lo gimana?" Gadis itu bertanya kembali seraya melirik Lovela dan mengerlingkan sebelah matanya kepada Jendra bermaksud menggoda lelaki itu dengan kode 'Cewek baru nih?'.

AL JENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang