BAB 42. KEMBALI UNTUK PAMIT

18.6K 1.5K 1.1K
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

‼️Perhatian‼️
ini hanya fiksi belaka tidak ada maksud tujuan untuk menyinggung apalagi membeda-bedakan

Jika ada penulisan salah tolong di komen biar di perbaiki

...


"Cukup di dunia kami kelaparan jangan sampai di akhirat pun kami tak dapat apa-apa karna kebodohan kami didunia."

~Kyai Abdurahman~

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

00:03 Pagi

Gelapnya langit di sepertiga malam ini, kini menjadi saksi bisu pengaduan cinta terhadap pemiliknya.

Seperti halnya dengan Gibran saat ini, yang tak sedikitpun beranjak dari atas sajadahnya. Tatapan lelaki itu begitu pilu dengan kedua tangan yang menengadah keatas.

"YaaAllah! Engkau pemilik hati ini dan engkau pemilik rasa cinta ini. Hamba paham engkau menguji cinta ini dengan kekecewaan yang luar biasa. Tapi mengapa engkau menjatuhkan cinta ini kepadanya saat engkau tau ia musuh mu YaAllah? Rasa Cinta yang kau titipkan ini begitu dalam sampai hamba tak kuasa untuk membencinya walaupun hamba ingin. Namun Hamba juga tak bisa meminta bantuan mu untuk melupakannya saat hati Hamba saja tak henti memintanya dari mu. Hamba takut perasan ini membuat hamba jauh dari mu YaAllah, hamba akan merasa hina jika cinta ini membuat mu jauh dari manusia hina ini." Lirih Gibran dengan tubuh bergetar. Kepala lelaki itu menunduk malu saat sebuah senyuman tulus melintas di benaknya disela doanya.

PEMUDA AL-FARUQ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang