My Pilot. part05

3.9K 246 31
                                    

Sebelum membaca, author kasih tau dulu kalo di part ini ada adegan yang iya-iya.
Jadi yang sedang berpuasa mohon di tunda dulu bacanya sampai buka puasa, dan kalo yang tidak berpuasa monggo silahkan lanjutkan membaca..
Terima kasih.. 🙏









*

*

*

Becca berjalan pelan di pinggir jalan, mobil mertuanya dia tinggalkan di taman. Tadi Becca berhenti di taman yang tidak jauh dari rumahnya, ingin menenangkan diri di sana tapi tidak bisa, pikirannya terus tertuju kepada Freen. Dan Becca memilih untuk berjalan-jalan dan meninggalkan mobil mertuanya di taman.

Becca terus berjalan tidak tentu arah, dia terus memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa mendapatkan maaf dari Freen. Sejak membicarakan beberapa hari yang lalu, Becca tidak pernah lagi berbicara dengan Freen. Becca sebenarnya ingin menelpon Freen, tapi dia merasa takut jika Freen akan marah kepadanya. Dan Becca selalu memikirkan Freen yang entah berada di negara mana, dan Becca akui. Dia sangat merindukan Freen, merindukan suaranya, perhatiannya dan terutama pelukan Freen sebelum mereka tidur. Becca merindukan semuanya tentang Freen.

Becca berhenti saat melihat penjual ice cream di sebarang jalan, Becca jadi ingat tentang momen dirinya bersama Freen yang berhubungan dengan ice cream.

Saat itu mereka sedang berada di taman untuk lari pagi, setelah kejadian dimana Freen dan Nita yang lagi pagi bersama dan jempol kaki Becca yang bengkak. Sekarang Becca jadi sering ikut Freen lari pagi. Becca menghentikan larinya saat melihat penjual ice cream di seberang jalan, Freen yang menyadari jika Becca tidak ada disampingnya menoleh, dan benar saja, Becca tidak ada di belakangnya. Freen mengedarkan pandangannya mencari istri dinginnya itu. Freen tersenyum kecil melihat Becca yang ternyata sedang membeli ice cream.

Saat akan membayar ice cream nya, Becca sedikit terkejut karna ada yang membayar ice cream nya, saat membalikkan badannya. Becca melihat Freen yang tersenyum manis ke arahnya dan itu cukup sedikit membuat Becca terpesona dengan senyuman Freen.


"Kalo mau beli ice cream bilang, aku nyariin kamu." Ucap Freen. "Udah kan? Mau istirahat dulu?" Lanjut Freen.

Becca mengangguk, diam membiarkan Freen menggenggam tangannya. Hangat. Itulah yang Becca rasakan saat Freen menggenggam tangannya.

Becca tersenyum kecil mengingat momen itu. Momen kecil mereka berdua, tapi bisakah sekarang momen itu terulang lagi? Becca berharap momen itu terulang lagi, walaupun sangat tidak mungkin menurut Becca.

Becca menghela nafas panjang, dia menyebarkan jalan untuk membeli ice cream itu, mungkin makan yang manis-manis akan sedikit membuat hatinya membaik. Saat di pertengahan jalan, Becca tidak melihat mobil yang melakukan cukup kencang dari arah kirinya.

Ttiiiiiiinnnn..

Becca menoleh dan terkejut melihat mobil yang melakukan ke arahnya. Becca hanya diam saja tidak bergerak, dia sudah pasrah jika mobil itu menabraknya. Dia memejamkan matanya dan sedetik kemudian, Becca merasakan badannya yang seperti terbang dan terjatuh di tanah. Bau anyir darah masuk ke indra penciumannya, semuanya terlihat gelap. Becca tidak bisa melihat apa-apa, dia pasrah jika harus mati sekarang. Sekelebat Becca melihat senyuman Freen, Becca ikut tersenyum.

"Maafkan aku.. "

Setelah itu, Becca tidak sadarkan diri.

Oneshoot/ShortStory| FreenBecky(HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang