My pilot. part03

2.9K 261 33
                                    

*

*

*

Becca terlihat uring-uringan di dalam kamarnya, jam sudah menunjukkan pukul 23:00 malam. Tapi Becca tidak bisa tidur, dia membutuhkan seseorang untuk menemani tidurnya. Meminta Mama mertuanya untuk menemaninya? Bukan itu, tapi Becca ingin mendengarkan suara seseorang yang selalu menelponnya setiap malam sebelum dia tertidur, yaitu Freen.. Suaminya. Tapi selama beberapa hari ini, Freen tidak menghubungi Becca sama sekali. Dan itu yang membuat Becca uring-uringan selama beberapa malam ini.

Becca berjalan ke arah meja riasnya, menatap dirinya di pantulan cermin. Kantung mata yang terlihat menghitam karna susah tidur, rambut yang sedikit acak-acakan.

"Apa aku sudah bergantung padanya sekarang?" Tanyanya pada diri sendiri. Becca menatap ponsel yang berada di genggamannya. Haruskah dia yang terlebih dahulu menghubunginya? Tidak! Becca tidak mau, nanti bisa-bisa Freen menjadi percaya diri jika dia sudah menerima Freen menjadi Suaminya.

Tapi jika Becca tidak mendengarkan suara Freen, bisa-bisa dia tidak bisa tidur seperti malam-malam sebelumnya. Becca memajukan bibirnya merasa kesal sendiri, dia kembali berjalan ke arah ranjang dengan menghentakkan kakinya. Dengan kasar, Becca menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Dia juga tidak tau apa pekerjaan Freen sebenarnya, kenapa harus keluar dan sampai berminggu-minggu? Apa sebenarnya pekerjaan suaminya?

"Argghh..  Aku membencimu.. " Becca berteriak di balik bantal yang menutupi wajahnya, dia memukul bantal yang tidak berdosa itu untuk melampiaskan kekesalannya, tangannya sudah berhenti memukul bantal. Lama kelamaan, Becca tidur dengan posisi tengkurap.










*****

Nam mengerutkan keningnya melihat Becca yang tidak seperti biasanya, Kantung mata yang hitam seperti panda. Sementara Dara hanya diam karna dia sudah tau Bacca sejak beberapa hari ini memang penampilannya tidak biasanya.

"Kamu kenapa, sayang?" Tanya Nam.

"Kenapa apanya?" Tanya balik Becca, dia menyandarkan kepalanya di bahu Dara karna duduknya di samping Mama mertuanya.

"Kenapa mata kamu hitam gitu? Kamu kurang tidur?" Tanya Nam.

"Hm.. " Becca hanya berdehem dan memejamkan matanya.

"Kenapa?" Kalo ini Dara yang bertanya, tangannya mengusap lembut rambut menantunya. Becca hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Rindu sama Freen?" Becca langsung membuka matanya setelah mendengar pertanyaan dari Dara.

"Gak lah, Aku cuma gak bisa tidur aja selama beberapa hari ini." Elak Becca. Tidak mungkinkan dia mengatakan yang sebenarnya di depan Mama dan Mama mertuanya.

Dara dan Nam tersenyum melihat Becca.

"Kalo rindu bilang aja, sayang. Gak papa kok, kita ngerti." Ucap Nam.

"Apaan sih? Gak." Kesal Becca.

Dara dan Nam tertawa kecil.

"Tadi malam Freen telpon Mama. Beberapa hari lagi dia akan pulang." Becca mengerutkan keningnya menatap Dara, tadi malam Freen menelpon Mamanya tapi tidak menelponnya?

Oneshoot/ShortStory| FreenBecky(HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang