My Pilot. Epilog

3.6K 247 26
                                    

Sesuai permintaan kalian, nih author kasih epilog. Selamat membaca gaes...












*

*

*

Sinar matahari mulai masuk ke dalam kamar sepasang suami istri yang masih terlelap di atas tempat tidur, saling berpelukan untuk menghangatkan pasangannya. Suara kicauan burung pun tidak mengusik tidur mereka berdua, suami istri itu masih setiap menyelami alam mimpi mereka. Entah apa yang mereka mimpikan, sampai mereka tidak berniat untuk bangun.

Becca mulai mengerjapkan mata saat sinar matahari yang menyilaukan matanya, dia mengerang dan semakin masuk ke dalam pelukan Suaminya. Rasanya dia sangat lelah, karna semalam dia melayani suaminya.

Freen perlahan membuka matanya mendengar erangan dari Becca, dia menunduk dan menatap Becca yang sudah terlelap kembali. Freen tersenyum tipis lalu membalas pelukan sang istri, mengusap lembut punggung polos Becca. Mereka berdua masih polos tanpa pakaian apapun setelah kegiatan mereka semalam.

"Bangun, yuk." Ucap Freen dengan suara serak karna baru bangun tidur.

Hanya erangan yang keluar dari mulut Becca, dia semakin memeluk erat tubuh Freen, menyembunyikan wajahnya di dada polos Freen. Sangat nyaman menurut Becca, apalagi badan Freen yang hangat dan bau badan Freen yang membuat Becca semakin nyaman dalam pelukan suaminya.

"Bangun, sayang. Ini sudah pagi." Dengan lembut dan pengertian, Freen berusaha membangunkan Becca. Freen tau, Becca pasti lelah. Apalagi semalam waktu tengah malam, Freen kembali menggempur Becca, pasti istrinya sangat lelah, di tambah lagi, Becca baru keluar dari rumah sakit.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Becca mesin memejamkan matanya.

Freen melirik dinding yang menunjukkan pukul tujuh pagi. "Jam tujuh, sayang. Bangun dulu, nanti istirahat lagi." Freen mencium kepala Becca beberapa kali.

Perlahan Becca membuka matanya, mendongakkan kepalanya dan pertama yang dia lihat adalah senyum manis dari Freen. Ingatannya kembali waktu awal-awal mereka menikah, Becca tidak pernah menganggap Freen ada, bahkan Becca selalu bersikap dingin terhadap Freen. Tapi.. Apa yang dilakukan Freen? Dia dengan setulus hati menjaga Becca dengan sepenuh hatinya. Mengingat itu membuat mata Becca berkaca-kaca, dia sangat bodoh telah menyia-nyiakan Freen dulu.

Freen yang melihat Becca yang akan menangis seketika menjadi panik. "Sayang, ada apa? Ada yang sakit? Kepala kamu sakit?"

Becca menggeleng sambil tersenyum, hatinya menghangat mendapat perhatian Freen seperti ini. "Aku gak papa."

"Tapi kenapa kamu nangis? Apa kepala kamu pusing?" Tanya Freen mengusap kepala Becca yang terbalut plaster karna kecelakaan kemarin.

"Gak, aku cuma bahagia aja."

"Bahagia kenapa?" Freen menyelipkan anak rambut Becca ke belakang telinga.

"Aku bahagia karna kamu udah kembali lagi, kamu udah ada di samping aku lagi. Maaf, atas perbuatan aku kemarin ke kamu. Sikap aku ke kamu.. Semuanya. Aku minta maaf."

Freen menggelengkan kelapanya sambil tersenyum hangat. "Udah berapa kali aku bilang, stop minta maaf. Semuanya udah berlalu, aku udah bilang semalam. Itu cuma masa lalu, sekarang kita fokus ke masa depan kita, jangan pernah di ungkit lagi."

Oneshoot/ShortStory| FreenBecky(HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang