📓Kuku jarinya terdengar menggeretak di atas meja kayu, terlihat seseorang cemas sedang menunggu munculnya kedatangan orang lain.
"Udah jam setengah 9"
El kembali menuju kamarnya, yang semulanya berdiam duduk di meja makan, sudah sampir 1 jam lamanya, menunggu kepulangan Nathan.
Tak lama kemudian El yang sedang belajar mendengar suara langkah kaki menaiki tangga, El terdiam dan sedikit mengintip dari pintu kamarnya yang tak tertutup rapat.
Nathan sudah pulang, seragam yang ia kenakan sudah berantakan tak karuan. 'Habisa dari mana dia?' Pertanyaan itu terbesit di kepalanya.
BLAM!!
Nana membanting pintu kamarnya dengan penuh rasa amarah yang masih meliputi pikirannya, ia lelah. Berbaring sebentar saja mungkin bisa membuat dirinya jauh lebih tenang.
Namun ternyata tak segampang itu.
Tok! Tok! Tok!
Nana kembali membuka matanya, melihat sekejap ke arah pintu yang masih berdetuk, menandakan seseorang mengetuk pintu kamarnya. Dengan malas Nana bangkit dari tidurnya lalu berjalan membuka pintu. Terlihat ada sosok yang membuatnya kelelahan hari ini berdiri di depan pintunya.
"Lo kemana aja jam 9 baru pulang? Tante Rachel nanyain lo ke gue!" Tak ada angin tak ada hujan El sedikit membentak Nathan.
"Terus?" Jawabnya asal.
"Ya lo bilang dong ke tante Rachel lo dimana? Susah? Atau lo lagi sibuk pacaran sama Canda?!"
Demi tuhan Nana sudah sangat lelah hari ini. Apa lagi ini? Menuduhnya asik berpacaran dengan Canda?
"El maunya apa sih? CUKUP EL CUKUP!! NANA CAPEK!" Sudah tak ada kesabaran dalan hati Nana, ia menaikan nada bicaranya pada El, membuat seseorang yang merasa di maki tersebut kaget.
"Nana udah gak mau lagi ya punya urusan sama El lagi, Nana emang suka sama El, tapi gak gini El... hiks..." Akhirnya Nana menangis, "Kalo memang El nyuruh Nana buat berhenti, oke.. NANA BERHENTI SEKARANG!!" Final.
"Jangan..."
"Kalo El cuman mau mainin perasaan Nana, mending udah stop aja! Nana udah sakit kok, jadi berhenti ya El? Nana mohon... hiks... Nana capek, Nana mau istirahat"
Nana menutup pintu kamarnya, dirinya sudah terlampau lelah dengan semua tipu daya yang El berikan. Memang Nana sangat menyukai El, namun tak dengan semena-mena El memperlakukannya seperti itu. Kini Nana bisa berfikir secara rasional.
📓
Pagi ini adalah pagi yang paling berat bagi Nana, ia terbangun dengan mata yang merah dan sedikit bengkak. Semalam ia menangis, hingga Mami pulang pun ia tak menyapanya.
Bergegas merapihkn dirinya agar telihat lebih segar di hadapan Mami dan seseorang yang sudah ia tekadkan untuk menjauhinya.
"Oke Nana! You can do this!! No more Elvano! Fighting!!!"
Nana kemudian mengambil backpack nya dan turun menuju lantai 1 untuk sarapan. Setelah sampai di sana, Nana melihat ruang makannya sangat ramai, ternyata disana ada tamu Mami yang Nana juga mengenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH | minsung
Teen Fiction୨୧ Sulit bagi Nathan (Han Jisung, 17) mengejar cinta selama 2 tahun kepada Elvano (Lee Know, 17) yang ia temui pertama kali di dalam Kereta antar kota yang mengantarkan mereka ke Sekolah tercinta. Hingga suatu hari Nathan (Han Jisung, 17) mencurahka...