📓Sepertinya tak tau Nana sedang memikirkan hal apa, sampai ketiga sahabatnya memandangi Nana yang sedang melamun dan memainkan makanannya.
"Na? Nana? Heloooo!" Tangan Fey melambai-lambai di depan wajah Nana yang masih setia memandang kosong makanannya.
"Hmm?" Nana akhirnya menaikan kepalanya.
"Lo kenapa sih Na? Kok ngelamun terus?" Saga memperhatikan Nana sedari tadi.
"Maaf.." wajahnya kembali murung.
Sepertinya memang Nana sedang ada yang ia pikirkan, mungkin ini soal hati atau pikirannya yang rumit soal dirinya dan perasaannya.
"Yaudah, nih makan cepet Na, nanti keburu dingin sup nya" Canda menyodorkan semangkuk sup daging yang tak disentuh sama sekali oleh Nana.
"Nana ke kelas dulu ya, mau ngasih sesuatu buat El" Nana berdiri dan berlari menuju kelasnya, meninggalkan kebingungan bagi Canda, Saga dan Fey.
"Kan.. El pasti tuh" Fey kembali menyantap makanannya.
Nana sedikit berlari menuju gedung kelasnya, berniat untuk mengambil sesuatu yang awalnya akan ia berikan pada El saat pertandingan baseball, namun sayang dirinya mengalami sesuatu yang tak terduga. Mengingat itu sejujurnya Nana sudah ingin melupakannya, anggap saja memang dirinya tak beruntung.
Di pertengahan jalannya, Nana bertemu dengan Milly yang sedang berjalan di depannya. Milly merasakan ada seseorang yang berjalan di belakangnya, alhasil ia memutar tubuhnya dan seketika senyum merekah tercetak di wajah cantiknya.
"Kak Nathan!" Tangannya melambai pada Nana.
"Hai Milly.."
"Apa kabar kak?"
"B-baik.." Nana sedikit bingung, mengapa Milly menanyakan kabar dirinya. Namun Nana tak akan memikirkan itu.
"Kak Nathan punya waktu luang? Aku pengen curhat nih..."
Pada akhirnya, Nana dan Milly terduduk di kursi taman yang tak jauh dari gedung kelas Nana. Di bawah pohon yang sedikit rindang dengan dedaunan yang sudah mulai berguguran, Nana dan Milly berbincang sedikit lebih santai dari biasanya. Nana melihat jika Milly adalah seseorang yang sangat ramah dan pasti memiliki banyak teman atas kebaikannya.
"Kak Nathan.. hmm Milly boleh minta tolong?"
"Minta tolong apa?" Nana terduduk tegap seraya mendengarkan perkataan Milly, apa yang bisa ia tolong?
"Aduh.. Milly malu bilangnyaa!" Milly menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Malu, "Kak Nathan, kaka tau kan kalo aku suka sama ka El?"
"Eh?" Jujur saja Nana tak tau dan untuk apa dia tau?
Milly mengehla nafas dan punggungnya ia sandarkan pada kursi taman, "Aku tau kak Nathan deket sama kak El, Milly mau minta tolong sama kak Nathan buat bantuin Milly deket sama kak El.."
Nana terdiam, ia masih mencerna semuanya. Jadi tujuan Milly adalah memintanya untuk bilang pada El bahwa Milly menyukainya? Begitu?
"Milly sebenernya malu banget bilang gini ke kak Nathan.." dirinya kembali merendah dan menekuk wajahnya.
"Seberapa suka Milly sama El?" Tanyanya.
"Haha, Milly bela-belain masuk sekolah ini buat kak El" jawabnya singkat.
Mendengar jawaban itu Nana menjadi berfikir kembali, perjuanannya memang tak seberapa menurut Nana, tapi mungkin Milly pun mempunyai impian sekolahnya sendiri, namun dikarenakan dirinya menyukai El, alhasil berakhir di sekolah yang sama dengan El dan membuang impiannya. Nana jadi terdiam sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH | minsung
Teen Fiction୨୧ Sulit bagi Nathan (Han Jisung, 17) mengejar cinta selama 2 tahun kepada Elvano (Lee Know, 17) yang ia temui pertama kali di dalam Kereta antar kota yang mengantarkan mereka ke Sekolah tercinta. Hingga suatu hari Nathan (Han Jisung, 17) mencurahka...