14. Pertama Kalinya

1K 103 18
                                    









📓











Tiiingggg... Tuunggg... (Attention please...)



Hujan lebat pagi ini. Memang bulan ini perkiraan cuaca telah mengabarkan akan sering kali turun hujan disertai angin yang kencang, seluruh kota dihimbau agar memakai pakaian hangat dan membawa payung setiap saat. Jadi disinilah Nana dengan pakaian tebalnya dan payung yang sudah ia siapkan di tangan. Ramalan cuaca memang selalu tepat.

Dengan sepatu putih polos nya Nana berjalan menginjak genangan air menuju sekolahnya, 5 menit telah berlalu dan dirinya sudah menggigil, padahal Nana memakai padding di tubuhnya dan hot pack di kedua tangan kanan dan kiri. Nana ingin segera sampai di sekolahnya, setidaknya kelas Nana memiliki penghangat ruangan.

Langkah kakinya yang sedikit berlari itu terhenti kala bahunya di tepuk dari belakang. Nana berbalik dan menangkap sosok wanita cantik dengan senyum lebar dan matanya segaris.


"Morning Nathan temanku kelas F!"

Yup, itu Julia.

"Morning Lia..." Nana tersenyum balik pada Lia.

Lia sedikit berlari agar dirinya bisa berjalan beriringan dengan Nathan, "Belajar gak lo buat ujian hari ini?"

"Nana belajar dong!" Jawabnya mantap. Nana sudah siap untuk ujian hari ini, bahkan ia sempat bergadang seminggu penuh.

"Yakin? Kimia lo belajar?" Lia mengangkat sebelah alisnya.


Kimia? Bukannya hari ini ujian Fisika? Nana sontak membulatkan matanya terkejut. Apa ia salah jadwal?


"Hah? KIMIA?! Emang hari ini ujian Kimia ya?"

"Hahaha! Bercanda! Gak ada Kimia hari ini, bego!" Tangan Lia mencubit lengan Nana dengan gemas, ia tak tahan dengan wajah gembul itu.

"Ish! Lia bisa gak sih sehari aja gak gangguin Nana?!" Nana merajuk, kakinya ia hentakkan pada aspal.

"Gabisa! Hahaha!"


Lia berjalan lebih dulu daripada Nana yang masih merajuk karena Lia selalu saja membuatnya kesal. Tak lama kemudian Nana ikut berjalan mengekori Lia dari belakang, namun Nana menyadari sesuatu dari Lia. Payung. Payung yang Lia pakai sama seperti payung yang ia temukan menggantung di loker perpustakaannya minggu lalu. Seketika Nana menarik lengan Lia, memintanya untuk berhenti sejenak.


"Eh! Tunggu dulu.." Nana secara refleks menarik pergelangan tangan Lia yang sudah berjalan berada di depannya. Membuat Lia terkejur dan segera meghentikan langkahnya.

"Aduh! Apaan si?"

"Payung..." Pandangannya melihat ke arah payung yang Lia pakai.

"Payung?" Karena Lia melihat Nathan menatap payungnya, jadi Lia pun ikut menatap payung tersebut dengan keheranan, "Kenapa ama payung? Lo mau?"

"Nggak, bukan ituu.." Nana menggelengkan kepalanya hingga rambutnya ikut bergerak.

"Ini payung khusus buat semua siswa kelas A, eksklusif kalo lo anak kelas A, jadi cuman anak-anak kelas A aja yang punya, lo mau? Masuk kelas A lah!" Tutur nya.

CRUSH | minsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang