Part 17. Serbuk Putih

568 3 0
                                    

Selesai bebersih belum juga 10 menit Al merebahkan badannya pintu kamar hotel sudah diketuk oleh seseorang, yang tak lain dan tak bukan adalah El yang sudah berganti baju ingin mengajak Al untuk makan siang yang sudah telat itu di resto hotel tersebut.

Sesampainya di Resto Al dan El dengan muka bingung dan kagetnya dia melihat Gisel yang berada di sana juga.

"Oh Hai El akhirnya kita bisa liburan Bersama ya, aku diutus papa untuk seminar dibali bersamamu loh El, oh iya kenapa si kamu bawa dia (menunjuk ke Al) dia kan bukan Dosen!" cicitnya nyalang terhadap El yang malas sekali untuk menanggapi.

"Saya bukan dosen tapi faktanya saya jauh lebih pintar dari anda Nyonya Gisel!" dibalas ulti oleh Al dan membuat Gisel mulai memerah karena marah.

"Bukankan anda disini hanya karena papa anda, bukan karena prestasi / kepintaran!" tambah Al mengulti Gisel yang dibalas anggukan dan senyuman tipis oleh El, dan muka Gisel makin merah kerena saking marahnya.

"Permisi!" El menggandeng tangan Al untuk menjauh dari Gisel yang dimana jika tidak diajak menjauh bisa terjadi keributan di tempat bagus tersebut.

"Wah Wah Wah kekasih Mas keren sekali bisa membalas ucapan dari wanita itu!" puji El bangga hanya karena menang dalam berdebat dengan Gisel.

"Besok kamu jangan macam-macam ya mas ditempat Seminar, karena ada Gisel yang pasti akan mencoba merayu dan menggodamu, awas aja kamu!" anca Al telak pada El yang bergidik ngeri.

"Mana ada aku macam-macam, demi apapun sayang, sungguh aku akan berhati-hati jika ada dia besok!" balas El menenangkan Al agar tidak marah lagi yang dibalas anggukan saja oleh Al.

"Mau kepantai nanti sore Al, masih ada waktu sebentar?" tanya El lembut pada kekasihnya

"Ehhm bukannya kamu harus menyiapkan berkas untuk besok Mas?"

"Bisa nanti malam aja sayang, yang penting aku bisa melihatmu dulu pakai bikini disini, Waaaahh pasti seksi sekali!" goda El pada Al yang matanya sudah berbinar.

"Wah wah wah Beneran Mas, boleh pakai bikini?" tanyanya antusias

"Tentu saja TIDAK!" jawab El sambil menjitak pelan kepala kekasihnya itu.

"Issshhhh menyebalkan!!!" kesal Al

Sorenya ketika dipantai Al diizinkan oleh El pakai baju yang terlihat masih sedikit terbuka dan menikmati pasir Pantai dan saling memotret 1 sama lain.

Tampilan Al

Tampilan El

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampilan El

"Mas El mana lihat hasil foto-fotonya?" tanya Al semangat pada El yang sedang memegang kameranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas El mana lihat hasil foto-fotonya?" tanya Al semangat pada El yang sedang memegang kameranya.

"Wah wah cantik sekali calon istri mas ini yaa, harus jadi wallpaper di HP Mas si" puji El pada yang masih melihat-lihat gambar hasil cepretannya sendiri.

"Aku emang cantik dari lahir mas, beruntung kamu milikin aku!" jawab Al dengan PD-nya
"Iya iya calon istri Mas emang paling cantik!" goda al sambil berbisik lagi ditelinga Al

"jadi kapan kita bikin cucu untuk mama papa Al?" Al melotot mendengar hal itu yang dibalas kekehan jail oleh El.

"Nikah aja belum udah mau bikin baby aja, ada ada aja kamu yaa Om Om Mesum!"

Dari kejauhan tanpa disadari oleh kedua sejoli tersebut ada seseorang yang sedang memeperhatikan mereka dengan ekspresi kesal dan rasa emosi yang masih membuncah didadanya.

"Awas saja kau Al, aku akan merebut El dari mu bagaimana pun caranya!" batinnya.

Next Day...
Waktu seminar sudah dimulai, seminar tepat di Ballroom hotel yang mereka tempati pesertanya adalah beberapa pengusaha, mahasiswa, para dosen, dan juga umum dari berbagai kalangan.

El menjadi salah satu pembicara di Acara tersebut, giliran dia dan pembicara yang lain sudah selesai selama 4 jam menjadi pembicara dan sesi tanya Jawab dengan para peserta sudah selesai dengan lancar, dan sekarang waktunya dimana saling berbincang santai satu sama lain dan menikmati hidangan yang disediakan, Gisel mendekati Al sedari tadi dan mencoba untuk berusahaan merayunya tanpa disadari El, Gisel memasukan serbuk putih kedalam minum Al ketika pandangannya beralih ke tamu dan pembicara lain.

"Pak Elvano, apakah anda kenal dengan Ibu Gisel, sepertinya kalian saling dekat?" tanya salah satu pembicaraan itu.
"Oh hanya sebatas rekan kerja di kampus, dan saya kemari bersama calon istri saya!" tegas El yang tidak disukai oleh Gisel yang mendengarnya, namu El meminum minumannya yang sudah dikasih serbuk putih tadi oleh Gisel membuat si Gisel senyum-senyum senang, dia mengira rencananya akan berhasil.

Merasa ada yang aneh pada dirinya setelah meminum itu, El Izin ke toilet pada yang lain meninggalakn Gisel dan pembicara yang lain ditempat tersebut.

"Astaga, ada apa dengan tubuhku kenapa panas sekali dan yaah gairahku kenapa seperti ini?" tanyanya dalam hati pada diri sendiri.

Bukan ke arah Toilet namun El segera Kembali ke kamar Al dengan meninggalkan pesan pada salah satu panitia bahwa dia merasa kurang enak badan sehingga harus Kembali dulu lebih awal, toh acaranya sudah selesai.

Ditempat lain Gisel merasa senang karena rencananya akan berhasil namun setelah ditunggu 15 menit kenapa El tidak Kembali dari toilet dan Gisel bergumam.

"Apa El, kabur dan Kembali ke kamarnya? Ahh sialan gagal lagi" racau Gisel dalam hati.

Sesampainya El didepan kamar Al, sambil merasa kepanasan dan mulai mencoba merenggangkan dasi yang ada di lehernya dan mencoba membuka kancing baju kemejanya, ketika pintu dibuka El langsung ...

End Part 17


Yuuhuuu apa yang akan terjadi setelah ituu....

Yuk readers ku tetep dipantengin yaaa 

My First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang