DI SEBUAH KAFE

81 7 0
                                    

haii haii gimana? masih mau lanjut baca?

jangan lupa vote dan komen sengkuu!!!

terimakasih yang udah baca, semoga sukaa amin

semua luka yang diberikan masalaluku hilang,dengan datangnya kamu dihidupku
-Velincya Keyvara

***

setelah bel pulang sekolah berbunyi semua murid bergegas untuk cepat-cepat pulang kerumah masing-masing, berbeda dengan murid laki-laki ini dia berjalan ke arah belakang sekolah.

dibelakang sekolahh SMK Pramoedya seorang laki-laki sedang duduk di bangku taman seperti sedang menunggu seseorang untuk datang.
ya dia Alvaro Fajren Bagaskara yang sedang menunggu datangnya perempuan yang dia dia antarkan ke uks tadi pagi.

setelah menunggu beberapa menit datanglah perempuan yang ditunggunya sejak tadi,Vara itu namanya.

"kenapa lama banget? lo gatau gue nunggu?" ucapnya seperti sedang ngambek dengan pacarnya saja.

padahal mah bukan hahaha..

"maaf gue lama,tadi telpon papa dulu biar ga dijemput cepet" ucap perempuan itu sambil terengah-engah, "ngapain nyuruh gue kesini?" ucapnya kembali setelah mengatur nafas

"gue mau kenalan lebih dalam sama lo" Alvaro berkata enteng sekali seperti dia bukanlah sosok dikenal paling dingin disekolah.

"h-hah? maksudnya gimana?" tanya Vara dengan kaget seolah tidak percaya dengan ucapan Alvaro kepadanya.

"nanti makan malem sama gue mau? gue jemput lo" kini Alvaro menatap perempuan itu sambil tersenyum tulus.

"gue gabisa" vara yang tidak mau dikira murahan karena menerima ajakan cowo yang bahkan belum dikenalnya itu, akhirnya dia menolak untuk makan bersama Alvaro

raut wajah cowo itu tiba-tiba berubah seperti sedih,malu,campur aduk.
"gue ga maksa kalo emang lo gamau,gue cuma mau kenal lebih deket sama lo raa" kini Alvaro menatap mata vara dengan serius "ada yang mau gue omongin sama lo,mau kan makan malem sama gue?"

vara menelan salivanya kasar,tak percaya ada laki-laki yang menatapnya seperti memohon, "iya gue mau Al" menatap mata Alvaro dengan menarik sudut bibirnya seolah tersenyum tipis.

"beneran ra?" mata Alvaro yang membulat,seperti tak percaya ajakan nya diterima oleh perempuan yang disukai nya.

Vara mengangguk pelan.

tanpa sadar Alvaro langsung memeluk tubuh kecil milik vara.
Alvaro melepaskan pelukan nya dari tubuh vara
"makasih raa udah terima ajakan dari gue"

"tapi gue belum tau nama lo siapa,gue boleh tau nama lo?" tanya Vara sambil menatap Alvaro.

"Alvaro Fajren Bagaskara,itu nama gue raa" saking senangnya Alvaro sampai tidak bisa menahan senyum disetiap kata-katanya.

Vara pun tersenyum menatap Alvaro "gue mau panggil lo aren boleh?"

"kenapa gaboleh hm? apapun buat lo raa" jantung Alvaro tidak berhenti berdebar-debar karna mendapatkan panggilan tersendiri dari perempuan yang dicintainya itu.

"gue mau pulang ren,soalnya udah sore" vara beranjak berdiri dari bangku dan hendak melangkah pergi,namun ditahan oleh tangan kekar aren

"tunggu raa,gue anterin lo pulang,gue gamau lo kenapa-napa dijalan" aren yang ikut berdiri dari bangku lalu berjalan bersama dengan vara menuju parkiran.

****

-18.00-

suara mobil terdengar diluar pagar rumah miliknya,lalu vara segera keluar rumah,ternyata itu aren yang menjemputnya untuk makan malam bersama seperti yang dijanjikan tadi sore dibelakang sekolah.

**

aren dan vara duduk berhadap-hadapan di sebuah kafe,mereka memesan makanan lalu makan.

"raa, udah selesai makan jangan langsung pulang ya gue mau ngomong sesuatu sama lo" mata mereka bertemu, hingga jantung aren berdetak kencang.

"emangnya lo mau ngomong apa?" tanya Vara sembari menikmati makanan miliknya.

"nanti juga lo tau"
ucap aren lalu melanjutkan makan hingga selesai.

setelah selesai makan,keduanya diam seperti tidak ada orang.

"raa,gue mau nanya sesuatu" akhirnya aren membuka suara untuk mengakhiri keheningan diantara mereka.

"hm?" vara yang kaget langsung menatap ke arah aren.

"seandainya ada laki-laki yang mencintai lo,lo bakalan mencintai laki-laki itu juga?" pertanyaan Aren mampu membuat vara terbungkam.

"gue gatau ren,gue punya trauma masalalu,dan gue gabisa semudah itu nerima orang baru yang keliatannya baik sama gue".
vara memang mempunyai trauma dimasa lalu, dimana mantan kekasihnya ketahuan selingkuh berkali-kali, berubah tanpa sebab, ninggalin tanpa ngasi alasan yang tepat, hingga membuat nya begitu trauma dengan kata cinta.

"tapi ini gue raa,bukan mereka yang dimasa lalu lo,gue serius sama lo,gue cinta sama lo semoga lo percaya raa" ucap aren sungguh-sungguh,untuk meyakinkan vara bahwa dia bukan orang yang seperti masalalu nya

"maksudnya? laki-laki yang lo maksud tadi itu diri lo?" jantung vara berdetak kencang entah apa yang dia rasakan sekarang

"iya raa,gue cuma mau lo tau kalo gue cinta sama lo,masalah lo belum bisa nerima gue itu bukan masalahnya,gue bakalan tunggu sampai lo benar-benar siap buka hati lo buat gue raa"
aren mengusap pipi vara dengan lembut,sambil menatapnya dengan pandangan tak bisa diartikan

"gue yakin lo ga kayak masa lalu gue,tapi beri gue waktu ya ren"
tak ingin membuat aren patah hati,vara terpaksa memberi jawaban seolah-olah dia akan menerima nya di suatu hari nanti.

"gue mau deket sama lo terus raa" ucap aren lirih dengan mata berkaca-kaca,lalu memeluk tubuh kecil vara.

***

gimana??? masih suka kan?

terimakasih yang udah baca🌷🌷

biar gue lebih semangat updatenya jangan lupa vote dan komen yaww!!

-februari 2024

ALVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang