11

160 23 2
                                    

"Akhirnya kamu datang."

"Apa yang terjadi?" Sehun bertanya seraya melangkah cepat menuju lift yang akan membawa dia ke lantai teratas gedung.

"Jangan bilang kamu lupa, ayahmu meminta kamu untuk menghadiri rapat pagi ini di perusahaan Intercon."

"Ah! Benar, aku melupakannya, jadi karna itu dia marah?"

"Bukan hanya karna itu! Kamu harusnya belum lupa, dua tahun lalu ayahmu mendirikan perusahaan baru yang bergerak di bidang kontraktor pembangunan, yang kemudian pengelolaannya di serahkan pada sepupumu Oh Mujin, sayangnya pria itu benar-benar kacau, dua bulan lalu ayah mu mendapat laporan kalau sepupumu itu menggelapkan dana perusahaan sebanyak 2M, ayahmu marah besar dan ingin memecat si brengsek itu, sayangnya karna belum ada pengganti jadi sementara masih di kelola oleh si brengsek itu."

"Tidak ada pengganti? Tidak mungkin, perusahaan kita tidak kekurangan orang berbakat. Tidak sulit untuk mengganti dia."

"Haih, tidak perlu kamu pikirkan, ayahmu tidak bisa menggantinya tentu saja karna paman Seung Jin memaksa ingin Mujin tetap tinggal."

"Lalu? Dimana letak kesalahanku dalam hal ini? Aku tidak tahu menahu tentang perusahaan itu."

'Bugh!'

Sehun mendelik kesal ketika Baekhyun memukul belakang kepalanya.

"Byun!"

"Kamu ini, apa kamu lupa lagi? Ayah mu kan semalam memberitahumu, rapat pagi ini penting karna tender ini berhubungan dengan proyek pemerintahan, ayah mu itu sedang bertaruh dengan paman Seung Jin, kalau kamu berhasil menang di rapat ini maka paman akan membiarkan ayah mu memberikan perusahaan itu padamu."

"Padaku? Lagi??"

"Aduh, Oh Sehun, kenapa kamu mendadak bodoh?! Ayah mu itu tidak peduli kamu akan mengelola perusahaan itu atau tidak, yang penting ayahmu bisa mengambil alih perusahaan itu dari tangan paman mu!"

"Dia juga paman mu."

"Kau-" Baekhyun Menghembuskan nafas kasar, tangan kanannya kini bergerak mengusap dadanya naik dan turun.

"Sudah jangan banyak omong lagi, cepat temui ayahmu, dia benar-benar marah dan sepertinya akan menerkam siapapun yang akan datang ke ruangannya hari ini."

Baekhyun dengan cepat mendorong Sehun untuk masuk ke dalam lift.

"Hyung, kamu tidak akan ikut?"

"Maaf saja, tapi aku masih sayang nyawa ku, bye!"

"Hyung!"

Pintu lift tertutup dan Baekhyun masih ada di luar sana, Sehun berdecak kesal, sial, dia benar-benar malas untuk berhadapan dengan sang ayah di pagi hari yang cerah ini.

"Pria tua itu, masalah ini dia buat sendiri, kenapa aku harus ikut membereskan?"

"Lagipula, sejak kapan ayah ku jadi sebaik itu? Mengapa dia membiarkan Paman Seung Jin memakan uang nya dengan serakah?!"

"Tuan."

Yunji, asisten dari Siwon menyapa Sehun ketika pria pucat itu melewati mejanya.

"Ayah ku di dalam kan?"

Yunji mengangguk sebagai jawaban, Sehun menarik nafas dalam, mempersiapkan diri sebelum bertemu dengan Siwon.

"Anda langsung masuk saja, Tuan sudah menunggu anda."

"Aku tau." Setelah berhasil menarik dan menurunkan nafasnya, Sehun membuka pintu ruang kerja ayahnya.

"Ayah mencari ku?" Sehun masuk, senyum tipis tergantung di bibirnya saat Siwon mendongak dan melayangkan tatapan padanya.

"Darimana saja kamu anak muda?"

"Aku... dari rumah."

"Jangan kamu pikir pria tua ini bodoh."

"Hehe, maaf ayah. Aku... semalam menginap di rumah temanku, aku ketiduran setelah kami bermain game."

"Oh Sehun, berapa usiamu, kenapa kamu masih saja suka main kesana kemari."

"Ayolah ayah, aku juga butuh hiburan. Lagipula apa yang aku lakukan tidak akan merugikan perusahaan."

Siwon sekali lagi melirik putranya itu tajam, setelahnya menghela nafas pelan, tangan yang sebelumnya tengah memegang bolpoin itu kini bergerak melepas kacamata bening yang sebelumnya bertengger di hidung mancungnya.

"Ayah kehilangan satu kesempatan bagus pagi ini, dan kamu masih bilang kalau perbuatan mu tidak merugikan perusahaan?"

"Itu... Cloud Nine  kan bukan urusanku, aku bahkan sudah lupa kalau ayah punya perusahaan itu."

"Kamu! Dasar anak kurang ajar!" Siwon melempar proposal di mejanya ke arah Sehun yang dengan cepat menghindar.

"Kau! Aku benar-benar terlalu memanjakan mu, meski Cloud Nine bukan di bawah pengawasanmu, namun Cloud Nine tetap anak perusahaan milik Deison."

"Ya, ayah aku tau. Tapi aku dengar perusahaan itu sekarang di kelola oleh Mujin, dia juga putra keluarga Oh, mengapa ayah tidak biarkan saja dia mengurusnya."

Siwon menggeram kesal, putranya ini berbicara seenak jidatnya. Dia yang mengeluarkan uang, tentu saja Sehun tidak akan bisa merasakan tetesan darah dan keringatnya.  Sepertinya disini, hanya dia yang tidak ingin melepaskan perusahaan itu. Putranya yang dia banggakan ini malah tidak peduli.

"Perusahaan itu di bangun dengan uang keluarga Oh, aku baik-baik saja jika anak itu mengelola perusahaan dengan benar, tapi... kau lihat sekarang, dia bahkan tidak bisa memenangkan tender dari pemerintah. Dia kalah dengan si tua Kim itu!"

Sehun mengangguk, jadi di situlah masalahnya, ayahnya bukan kesal tentang kekalahan Mujin, tapi dia kesal kenapa keponakannya itu kalah dari Kim Hoon Jo yang entah sejak kapan sudah menjadi rival bisnis abadi keluarga Oh.

"Ayah tenang saja, ayah kesal karna kalah tender dari kakek Kim kan? Aku akan mengambil nya kembali untuk ayah. Aku dengar seorang pengusaha dari Jerman baru saja memasuki kota, dia mencari perusahaan yang bisa membantu dia untuk membangun gedung baru mereka. Nilai kontrak nya lebih besar dari milik pemerintah, jangan kesal lagi hanya karna uang receh itu."

"Kamu berjanji akan memenangkan yang kali ini?"

"Kapan Oh Sehun pernah gagal? Ayah, Ayah jelas tau kemampuan ku dengan baik."

"Baik, jika kamu gagal, jangan harap kamu bisa menemui pria pemilik Cafe itu lagi."

"Huh? Ayah tau?!"

"Jangan remehkan pria tua ini anak muda."

"Sudahlah, pergi sana, ayah mau main golf."

Siwon berdiri, pria itu menenteng jas nya dengan santai lalu keluar begitu saja dari ruang kerjanya.

"Ayah! Bagaimana dengan sisa rapat hari ini?"

"Semuanya kamu yang urus, sampai jumpa di rumah."

"Tapi, aku, Ayah!!"

"Hah, dasar rubah tua, awas kamu, aku akan adukan kamu pada Ibuku."

"Lakukan saja, toh bukan cuma kamu yang punya ibu." Siwon menjawab Sehun dengan nada mengejek, ah putranya itu sudah dewasa tapi tetap saja tidak bisa lepas dari Ibunya.

LETS NOT FALL IN LOVE [HUNKAI] 🌱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang