05

238 39 0
                                    

"Biar aku saja yang memberikannya."

Zian menoleh, dia mengangguk lalu memberikan tas kertas berisi kopi pada Kai.

"Kamu kembali lah ke dapur, mungkin kue nya sudah matang, jangan lupa letakkan puding mangga yang ku buat di display dessert."

"Baik."

Setelah selesai dengan pegawainya, Kai segera menghampiri dua orang pria yang tampak masih berbincang didepan pintu Cafenya.

"Kamu jangan terus seperti ini, ibu mu sangat khawatir."

"Dia sudah tau apa yang aku mau, aku tidak akan mengalah."

"Mengapa kamu sangat keras kepala?"

"Kamu juga tidak ada bedanya denganku, aku sudah bilang hal ini tidak bisa di lanjutkan, kamu pilih orang lain saja."

"Tapi aku-"

"Permisi Tuan, ini kopi anda."

Kai menyela, dia tidak tau apa yang mereka berdua ributkan, tapi sepertinya jika tidak di hentikan maka pembicaraan mereka akan semakin panjang.

"Oh, terimakasih."

Pria itu menerima kopi seraya memberikan uang pada Kai yang kini menerima uang seraya mengangguk singkat.

"Baekhyun, bagaimana kalau aku mengantar kamu pergi ke kantor, kebetulan kita satu arah."

"Tidak perlu, seseorang sudah datang untuk menjemput ku."

Kai keheranan terlebih ketika sebuah mobil sedan berwarna hitam mengkilap tampak berhenti di pinggir jalan yang tepat berada didepan Cafe nya.

"Aku pergi dulu." Baekhyun berpamitan pada Kai, Kai lagi-lagi hanya mengangguk, dia benar-benar tidak tau apa yang telah terjadi.

"Baekhyun!" Sementara pria asing itu tampak menatap Baekhyun kesal.

++++++

"Ah! Aku selamat!" Baekhyun menghela nafas lega sesaat setelah dia duduk di sisi Sehun.

"Kali ini kau harus berterimakasih dengan baik padaku." Suara dari Sehun membuat Baekhyun menoleh.

"Ini hanya bantuan kecil, kamu ini perhitungan sekali."

"Meski ini bantuan kecil, tapi tidak bisa datang setiap saat, kamu hanya beruntung karna aku berada di area yang dekat dengan Cafe itu."

"Cih, tidak perlu sandiwara denganku, aku tau kamu sering sengaja lewat sana hanya untuk melihat Kai yang sedang duduk santai di Cafe nya setiap pagi. Kamu beruntung dinding bagian depan Cafe Kai terbuat dari kaca, siapapun yang lewat bisa melihatnya."

"Banyak sekali bicara mu."

'Bugh.'

Baekhyun terkejut ketika Sehun melempar beberapa berkas padanya.

"Hari ini wakili aku untuk meeting dengan beberapa klien."

"Kenapa harus aku, kamu kan punya sekretaris!"

"Dia sibuk dengan pekerjaan lain, lakukan saja atau aku akan..."

"Iya, iya aku lakukan!" Baekhyun memekik kesal seraya memaki Sehun di dalam hati.

"Kenapa Chanyeol bisa tiba-tiba muncul disana?"

"Entahlah, mungkin kebetulan."

"Tidak mungkin."

"Aku tidak peduli, mau kebetulan atau bukan, toh jawabanku tetap sama, lagipula mau dia memaksa bagaimanapun dia tidak akan berani menyeret aku pulang, selama ada kau."

LETS NOT FALL IN LOVE [HUNKAI] 🌱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang