"Gue takut anjing!"ucap Sindi dengan wajah panik menatap Sella dan Gina yang celingak-celinguk.
"Lo lemah banget sih Sin, kita itu harus balas dendam."ucap Sella yang di angguki Gina.
"Tau lo, cupu banget."sinis Gina yang mendapatkan pelototan tajam dari Sindi.
"Gue pokoknya gak mau ikut-ikutan, yang mau kalian kerjain itu kelapa sekolah. Berani banget sih kalian."
Saat ini mereka bertiga berada diparkiran khusus mobil guru, mereka berniat mengerjai kepala sekolah karena telah mengambil alat make-up mereka. Mereka bertiga tengah asik memolesi wajah cantik mereka dengan make-up, tapi kepala sekolah lewat dan melihat itu, dengan tidak berperikemanusiaan nya kepala sekolah itu mengambilnya.
"Halah santai aja Sin. Kepala sekolah gak akan tau kalau kita yang ngerjain."ucap Gina.
"Iya, kita cuma ngempesin ban mobilnya kok, gak aneh-aneh."Sindi menggeleng keras.
"Tetap aja, gue gak mau. Pak Anto itu garang, gue takut."ucap Sindi dan berlalu pergi.
Sella dan Gina yang menatap kepergian Sindi menaikkan bahu mereka acuh. "Yaudah, kita berdua aja Sell."ucap Gina yang di angguki Sella.
"Hm, semuanya aja kita kempesin. Lo ban depan, gue belakang."ucap Sella yang ditanggapi dengan memperlihatkan jari jempolnya oleh Gina.
Saat selesai melakukan aksi mereka, Sella dan Gina menepuk telapak tangan seperti menghalau debu. Mereka tersenyum bangga saat melihat semua ban mobil kepala sekolah sudah kempes.
"Gak kebayang gimana reaksi pak Anto nanti."ucap Gina yang membuat Sella tertawa.
"Gini pasti."ucap Sella sambil mempraktekkan gaya kepala sekolah.
Sella berdiri dengan sebelah tangan di pinggang dan tangan satunya mengelus-elus kumis bayangannya."kerjaan siapa ini? Lihat saja akan saya hukum!"ucap Sella menirukan ucapan pak Anto.
Gina tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Sella, Sella pun ikut tertawa mengingat semua tingkah pak Anto yang bukannya menakutkan malah lucu bagi siapa pun yang melihatnya.
"Siapa di sana?"
Tawa mereka pudar saat mendengar suara satpam disekolah mereka. Sella dan Gina langsung berjongkok agar tidak dilihat satpam sekolah itu.
"Sell."Sella meletakkan jari telunjuknya ke bibir seakan meminta Gina untuk diam.
"Ngapain kalian disini? Ini parkiran khusus guru, kalian gak boleh ke sini."Sella dan Gina yang melihat itu reflek berdiri dari berjongkok mereka.
"Eh pak Agus, kita lagi cari kucing pak, tadi lari ke sini. Bapak liat?"ucap Sella.
"Iya pak, tadi kucing nya lari ke sini."ucap Gina meyakinkan satpam tersebut.
"Saya gak pernah liat kucing disini. Jangan mengada-ada, sana pergi dari sini."Sella dan Gina mengerucutkan bibir mereka dan dengan pelan melangkah menjauh.
Belum sempat mereka keluar dari parkiran itu, mereka berdua membulatkan bola mata saat mendengar teriakkan menggelegar pak Agus.
"Kalian! Berhenti disana! Berani-beraninya mengempeskan ban mobil guru."
Sella dan Gina saling pandang dan setelah itu menatap kebelakang dimana ada pak Agus yang mengejar mereka.
"Lari Gina!"teriak Sella dan sudah berlari terlebih dahulu. Gina yang melihat itu melebarkan bola matanya dan ikut berlari menyusul Sella.
"Jangan lari kalian dasar anak nakal!"
★★★
Dua orang gadis terduduk di bawah pohon rindang dengan tangan yang mengipas wajah dan nafas yang ngos-ngosan. Gadis itu sedari tadi berlari tak tentu arah dan berkahir mengenaskan di bawah pohon belakang sekolah mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/316896248-288-k820579.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEBARAN
Fantasy"Cukup! Lo itu murahan Sella!" Ucap Aldebaran dingin. "Ini gue Sella, Al! Kenapa lo lupain gue? Gue kangen Aldebaran yang dulu." Sella berkata lirih. Cerita gabut kebelet ending. pasti END!