Kisah dibuka oleh seorang pemuda bernama Cano seorang pemuda berusia 20 tahun berbadan tinggi langsing, berkulit sawo matang, berambut pendek yang terbangun dari tidur paginya. Segera dia bersiap untuk memulai kesehariannya sebagai seorang mahasiswa.
"Jam piro to iki? (Jam berapa sih ini?)" bergumam sembari bangun dari tempat
tidurnya dan mulai menatap sekitar kamarnya dengan wajah yang kurang bersemangat."Buk.. kamar mandine dinggo rak? Aku arep adus (Bu.. kamar mandinya dipake ga? Aku mau mandi)" teriaknya dari dalam kamarnya.
"Ora le.. kono ndang adus mengko nek telat kuliahe (Ga nak, sana buruan mandi nanti kalau terlambat)" sahut ibunya sambil menggoreng telur.
Cano terlahir dari keluarga sederhana yang jauh dari kata mewah, dia adalah anak
bungsu dari ketiga bersaudara, dia saat ini sedang menempuh studi di kampus swasta
dikota S di pulau Jawa.Cano adalah mahasiswa semester 4 bidang fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan program studi Ilmu Teknologi Informasi.
Cano sendiri juga tidak suka dengan yang namanya keramaian, dia punya sifat yang sedikit tertutup atau biasa disebut introvert.
Tapi tidak seperti introvert pada umumnya, beberapa kali dia juga meluangkan waktu buat ngobrol sama orang yang tidak dikenalnya, walaupun hanya sekedar meningkatkan skill komunikasinya terhadap sesama.
"Buk.. aku mengko tumbas sarapan ning kantin kampus wae (Bu.. nanti aku beli
sarapan di kantin kampus aja)" ujarnya kepada ibunya."Yo le.. penting ojo telat sarapan, ben fokus kuliahmu (Ya nak.. penting jangan telat sarapan, biar fokus kuliahmu)" jawab ibu.
Cano hanya mengangguk dengan ekspresi yang masih mengantuk. Ia bergegas
menuju kamar untuk ganti pakaian dan tidak lupa mengemas barang-barangnya
untuk pergi ke kampus.Cano keluar dari pintu kamar dia melihat sepatu yang basah sambil bergumam
"Wah tegke! Sepatuku lali tak garingke (Ya ampun! Sepatuku lupa ku keringin)"
dia memungut sepatunya untuk segera dibawa ke teras rumah.Seorang pria paruh baya yang bukan lain Ayahnya Cano, melihat anaknya yang
sudah rapi berpakaian kemeja batik warna biru gelap dan celana kain hitam."Nganggo sing liyane kui kan yo ono to Can (Pakai yang lainnya itu kan ya ada
Can)" ujar sang ayah sembari membantu mencari kan sepatunya Cano."Bapak ngopo? Iki loh sepatune wis tak siapke dewe ning ngarep mejo (Bapak
kenapa? Ini loh sepatunya udah ku siapin sendiri di depan meja)" sahut Cano sambil
duduk dan memakai sepatu casual warna biru gelapnya.Tidak terasa sudah pukul tujuh pagi, dia langsung menyalakan motornya untuk
segera bersiap berangkat ke kampus, tidak lupa ia berpamitan kepada kedua orang
tuanya."Pak, Buk... tak mangkat sek (Pak, Bu.. aku berangkat dulu)" ucapnya sembari
mencium tangan kedua orang tuanya."Hati-hati ya le.. ojo aneh-aneh (hati-hati ya nak.. jangan aneh-aneh)" jawab ayah
cano.
Segera Cano mengendarai sepeda motor peninggalan mendiang kakak laki-laki nya pergi meninggalkan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hubungan Tanpa Sinyal? #VOLUME 1
Romance"Lagian cinta itu apaan sih cuk, Cuma fiksi ilmiah duniawi belaka yang tiada makna." - Cano "Okey.. kalau kamu uda tau ceritanya.. apa kamu bakal baca lagi? Engga kan?". - Cano Hubungan Tanpa Sinyal? #VOLUME 1 Status: [ON GOING] Start: 7 Februari 20...