Chapter 6. Kejutan

23 17 0
                                    

Alangkah terkejutnya Cano mendapati sosok yang berdiri didepan rumahnya yang
bukan lain ialah Amilia. Dengan tatapan dingin Cano melihat dirinya dari pintu
rumahnya, lalu Amilia bergegas menghampiri Cano yang berdiri tanpa ada pergerakan.

"Morningg Canoo!" sapa Amilia tersenyum ramah.

"..." Cano hanya memasang wajah dingin dan datar.

"Oh ya.. aku juga bawain ini buat ibu loh" lanjut Amilia seraya menyodorkan bingkisan berisi roti lapis.

Cano masih memandangi Amilia dengan tatapan dingin dan datar.

Lalu tiba-tiba

"Le.. sopo kui? Dikon lungguh sek (Nak.. siapa itu? Suruh duduk dulu)" terdengar
teriakan ibu Cano yang mendekatinya.

"Loh Amilia?" imbuh Ibu Cano.

"Halo tante, gimana kabarnya?" sahut Amilia sambil menyalami ibu Cano.

"Sehat, kamu gimana? Kok baru keliatan sekarang?" jawab ibu Cano.

"Saya sehat tante, hehe iya tante saya kemarin lanjut kuliah di kota B" ucap Amilia.

"Wahh udah sarjana berarti?" tanya ibu Cano.

"Belum tante, kemarin baru diploma. Ini lanjut ke sarjana di Universitas S" jawab Amilia ramah.

"Oalahh satu kampus sama Cano dong... udah semester berapa? Ambil jurusan apa kamu?" sahut ibu Cano.

"Saya semester 3 tante, ambil jurusan Ekonomi Akuntansi Perpajakan" ucap Amilia.

"Oalah adik tingkatnya Cano ya ternyata.. yaudah duduk dulu sini, mau minum apa?" ujar ibu Cano sambil menawarkan sesuatu.

"Aduhh.. maaf tante.. ga usa repot-repot.. lagi pula ini juga mau berangkat ke kampus tante" jawab Amilia dengan sopan.

"Oh ya tante, ini saya bawa oleh-oleh buat tantw" imbuhnya sambil menyodorkan bingkisan roti lapis tersebut.

"Apa ini?" sahut ibu sambil menerima bingkisan.

"Roti lapis tante. Tante suka kan?" jawab Amilia.

"Ya ampun, malah repot repot bawain ibu ginian to" ucap ibu Cano sungkan.

"Ya udah kalian hati-hati dijalan" imbuhnya lagi.

Cano yang sedari tadi bersiap berangkat dengan menaiki motornya...

"Aku mangkat yo buk (aku berangkat ya bu)" ucap Cano sambil berpamitan.

"Naik mobilku aja can, motormu tinggal aja" jawab si Amilia.

"...." Cano hanya melirik dingin ke arah Amilia.

Ibu Cano sudah mengetahui kalau Cano tidak suka dengan kehadiran Amilia melalui tatapan yang diperlihatkannya ke arah Amila.

Segera ia menarik tangan Cano dan mulai menjauh dari Amilia sambil berkata..

"Wis to le.. ojo koyok ngono, Amilia metuk kowe adoh adoh seko kono-kene (Udah lah
nak.. jangan seperti itu, Amilia jemput kamu jauh jauh dari sana - sini)" bisik ibu Cano.

"Sing uwis yo ben lewat to le. Ojo nyimpen dendam.. ora apik loh (Yang uda ya biarin
berlalu lah nak, jangan menyimpan dendam.. ga baik itu)" imbuhnya.

"Saiki niate Amilia kuwi apik, meh ngejak mangkat bareng.. di ajeni sitik ngono loh
(Sekarang niatnya Amilia itu bagus, mau mengajak berangkat bareng.. dihargai dikit
gitu loh)" sambung ibu Cano.

Hubungan Tanpa Sinyal? #VOLUME 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang