11.HELLO AGAIN, NATHAN!

4 1 0
                                    




Kicauan burung menyambut pagi itu, hari ini siswa/i SMA NUSA BANGSA akan kembali datang ke sekolah. Ala sudah berada di gerbang sekolahnya, dengan seragam putih abu abu Ala menginjakkan kakinya ke sekolah ini dan bertekad akan menjalankan waktu satu tahun terakhirnya dengan baik.

"eh buset rame banget" gumam Ala saat melihat seluruh siswa/itengah berkerumun di depan mading sekolah untuk melihat pembagian kelas di tingkatan baru ini, Ala berdoa dalam hati semoga, semoga Ala berada dikelas yang sama dengan ketiga temannya.

"ALAAA ALAAAAA, KITA SEKELAS LAGII WOII!!" teriakan khas dari temannya itu mengejutkan Ala, siapa lagi kalau bukan Kayla si toa.

"sumpah, Kay. Gausah teriak gue ga budeg anj*rr!"

"hehe maap maap. Gue seneng banget cokk. Kita sekelas, BEREMPATT!!!" pekikk Kay tertahan, bola mata Ala membulat, "SUMPAHH BEREMPATT??"

"IYAAA, AKHIRNYAA ACHA GA SENDIRIAN LAGII"

"akhirnyaaa, Kay!! sumpah gamau lagi kepisah mana tahun kemarin Acha doang yang kepisah." wajah keduanya memancarkan kebahagiaan.

"akhirnya tuh bocah gak perlu ngerengek' lagi karna gak sekelas" Ala menganggukkan kepalanya tanda ia setuju.

"eh tapii ini bakal lebih mengejutkan buat lo sih, La. Menurut gue lo berdua emang udah gabisa dipisahin, lagi?" kening Ala mengerut sebagai isyarat ia bingung dengan ucapan Kayla barusan, "hah? Apaan?"

"Nathan, lo sekelas, lagi, sama Nathanael." tiga tahun masa putih abu abunya, dan tiga tahun pula ia berada dikelas yang sama dengan laki laki pujaan hatinya. Apakah Ala bisa dikatakan, beruntung?

****

Kini Ala berada dikelas XII.2, memilih untuk duduk dibagian kiri kelas dekat dengan pintu keluar, diurutan kedua bersama dengan Vania, dan diurutan pertama diisi oleh Kayla dan Acha. "akhirnya gue bisa duduk sama lo Kay, lo pasti selama ini bagaikan orang ketiga" Acha secara tiba tiba bersuara dilanjut dengan cekikikan khas Acha.

"tau aje dah lo, Cha. Untung setahun ini ga jadi nyamuk lagi gue."

"lebay lo ah, kemana mana juga tetep diajak. Emang cocok banget lo ikutan casting suara hati istri noh" mendengar perkataan Ala sontak Kay mendengus kesal.

"udah udah, yang penting sekarang udah berempat lagi. Gampang deh kalau mau ke kantin" ketiga orang lainnya mengangguk menyetujui ucapan Vania.

bel tanda masuk berbunyi, seluruh siswa segera menuju lapangan untuk melaksanakan upacara bendera, namun sampai didetik itu, Ala masih belum melihat batang hidung Nathan, telat kali ya? Pikirnya.

Ala segera mengambil topinya lalu dengan sedikit berlari ia menuju lapangan bersama ketiga temannya, mengambil barisan paling belakang dan siap mengikuti upacara bendera pagi itu.

"topi tuh dipake, jangan dipegang doang. Nanti kepalanya kena panas, nunggu gue makein ya?"

Ala tersentak, dengan cepat topi tersebut berpindah tangan dan kini dipegang oleh Nathan, ia memasangkan topi tersebut ke kepala gadisnya. Setelah topi itu terpasang dengan sempurna, Nathan menatap intens wajah Ala lalu bibirnya mulai menyunggingkan senyuman yang cukup lebar.

"gabakal jelek cuma make topi doang, La. Kalau nanti rambutnya berantakan biar gue rapiin. Jangan dilepas nanti pusing kalau kepanasan. Dah gue kedepan dulu." Nathan bergerak meninggalkan Ala yang masih mematung ditempat, ketiga temannya sudah sibuk menyoraki dirinya diiringi senggolan pelan.

"sejak kapan lo bisa se berbahaya ini, Than?" lirih Ala dengan kedua tangan yang kini menutupi pipinya yang mulai memerah.

****

HOME BECOMES YOU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang