13. CAN YOU, LAA?

3 1 0
                                    




Ala baru saja menginjakkan kaki dikamar tercintanya, meletakkan tasnya di atas meja, melepaskan kaos kaki dan melemparnya ke dalam keranjang yang berisi tumpukan kain kotor miliknya. Merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa berniat untuk mengganti seragamnya terlebih dahulu. Tidak berselang lama terdengar suara ketukan pintu yang disusul panggilan dari Mbok Sari.

"nengg, mbok masuk yaa"

"iyaa mbokk!!" sahut Ala setengah berteriak agar mbok mendengar jawabannya. Terdengar decitan pintu sontak Ala melirik ke arah Mbok Sari yang sudah berada di dalam kamarnya. "kenapa, mbok??"

"itu ibuk, bapak, neng syifa sama neng amel lagi diluar. Mbok gatau juga kemana, neng udah laper? Mu mbok bawain keatas aja makanannya?"

"oohh yaudah biarin aja mbok, udah biasa juga ditinggalin dirumah. Nanti deh mbokk, Ala mau bersih bersih juga, ini masih pakai seragam" jawab Ala sembari bangun dari posisi tidurnya. 

"Ala nanti dibawah aja makannya, mbok temenin ya?" lanjutnya dengan muka memelas.

"yowess, jangan lama lamaa. Jangan dilanjut tidurnya neng, gabaik. Mbok tunggu dibawah ya"

"yeayyy! Okee mbokk, Ala meluncuuurrr, ke kamar mandi maksudnya hehe" setelah mengatakan itu Ala benar benar menuju kamar mandi yang berada di kamarnya dengan setengah berlari.

"sok sanaa, hati hati neng, nanti jatohh!" Mbok Sari menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah Ala yang tidak jauh berbeda dengan sikap anak kecil pada umumnya. "neng, neng.. mbok bersyukur masih bisa lihat kamu senyum begitu. Kuat kuat ya neng"

****

"enak ndak, neng?"

"enakk bangett mbokk, ya ampun emang kapan sih masakan mbok ngga enak??

"haduh neng bisa aja" Mbok terkekeh geli mendengar jawaban Ala, lalu menyodorkan mangkuk yang berisi cah kangkung, sayur kesukaan Ala.

"kalau enak ini dihabisin ya, neng" Ala yang masih mengunyah makanan mengacungkan jempolnya seolah mengiyakan ucapan Mbok Sari.

Mbok menarik satu kursi disebelah Ala, duduk dan memperhatikan Ala melahap makanan yang sudah ia siapkan, tangan Mbok Sari terulur mengusap puncak kepala Ala sembari tersenyum lebar, Ala yang melihat itu sontak ikut menyunggingkan senyum manisnya.

"kenapaa, mbokk??"

"rapopo neng, gimana tadi disekolah, seru?"

Mendengar pertanyaan Mbok Sari, Ala dengan segera menyelesaikan makan malamnya lalu memutar posisi duduknya menghadap Mbok Sari, gerak geriknya terlihat sangat antusias untuk bercerita. Mbok Sari terus menatap Ala, masih dengan senyuman yang tidak memudar, seakan akan ikut senang mendengarkan cerita Ala, si gadis manis yang menyimpan banyak luka untuk dirinya.

****

Pagi kembali datang, cahaya matahari mengintip malu malu dibalik tirai yang melindungi jendela kamar Ala. Setelah makan malam dan bercerita dengan Mbok Sari dimeja makan semalam Ala membantu Mbok Sari merapikan kembali area dapur dan langsung pamit untuk beristirahat dikamarnya, dan sampai Ala terlelap, Ala tidak tau apa orang tua, kakak dan adiknya sudah kembali kerumah atau justru belum kembali, sejujurnya Ala tidak begitu peduli.

"kapann ya bisa bangun siang lagii, maless" Ala sudah siap memakai seragam sekolahnya, kini ia sedang duduk di depan meja riasnya memakai skincare paginya lalu memoleskan bedak dan ditutup dengan liptint yang mewarnai bibir Ala. "nikah aja apa ya sama Jaehyun.."

Ala terus bergumam tidak jelas, baru hari kedua sekolah setelah libur panjang, Ala belum beradaptasi dengan hari hari sibuk yang harus ia lewati, jiwanya masih menginginkan libur, libur, dan libur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOME BECOMES YOU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang