Dengan segenap jiwa Lottie tidak dapat menyangkal bahwa wajah gadis itu sama seperti wajahnya.
Tunggu … apa memang aku dan dia memiliki wajah yang begitu mirip atau aku adalah gadis itu?
Lottie hanya bisa diam membeku, tak lama kepala nya sakit. Sepotong demi sepotong memori mulai memasuki kepalanya. Kenangan lama yang tak ingin ia ingat.
“Lottie.” Suara yang tak asing terdengar, itu suara wanita yang ia lihat di mimpi anehnya yang pertama. Saat itu Lottie tidak tahu siapa wanita itu tapi, sekarang ia mengingat nya. Wanita itu adalah ibunya.
“Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi. Semenjak kehadiranmu, keluarga kita menjadi tidak beruntung. Dibandingkan dengan kakak yang pintar dan adik yang berbakat, kamu sama sekali tidak membawa kebanggaan di keluarga kita, Lottie. Aku harap aku tidak pernah melahirkan anak yang tidak berguna seperti dirimu.” Kata-kata nya yang kejam dengan suara tajam berhasil menancapkan sejuta pisau di hati Lottie.
“Tidak! Ibu, maafkan aku! Aku janji akan menjadi lebih berguna, tolong jangan buang aku, Ibu, ibu! Aku janji akan membuat keluarga ini bangga ibu. Tolong.. Jangan tinggalkan aku…”
Lottie melihat dirinya sendiri merengek memohon kepada ibunya untuk tidak membuangnya. Sedangkan ibunya mendorong keluar putri nya dan dengan cepat menyuruh penjaga untuk menutup gerbang, tak membiarkan gadis itu masuk.
Lottie terbangun. Ia sadar yang ia alami selama ini bukanlah mimpi tetapi adalah memori nya sendiri. Ia ingat sekarang, mengapa ia bisa sampai di panti asuhan ini. Yaitu karena Miss Poja yang menyelamatkan nyawa nya ketika Lottie hampir mati kedinginan. Sekarang Lottie ingat siapa sebenarnya dirinya. Anak kedua dari Count Hilbert.
“Lottie, akhir-akhir ini kamu jarang bermain. Apa ada masalah? Oh! Pasti karena terlalu banyak makan cokelat gigi mu jadi sakit kan?” ucap Miss Poja.
Lottie tak tahu harus merespon apa selain menangis. Sungguh ia begitu menyayangi Miss Poja. Ia melompat dan memeluk Miss Poja.
“Sayang, ada apa? Apa kamu mimpi buruk?” tanya Miss Poja, ia tampak kebingungan.
“A-aku ingat siapa diri ku. Miss Poja menolongku ketika aku hampir mati kedinginan. A-aku ingat ketika aku dibuang oleh orang tuaku. Masa lalu ku… aku sudah mengingat semuanya Miss Poja,” ujar Lottie di sela isak tangis.
Mendengar itu, Miss Poja hanya tersenyum sembari berusaha menenangkan gadis nakal yang selalu ia sayangi itu.
20 tahun telah berlalu. Kini, Lottie sudah hidup bahagia dengan keluarga kecil nya. Gadis kecil penyuka cokelat yang sekarang sudah menjadi wanita dewasa itu sudah melupakan masa lalu pahitnya dan kehidupan nya berjalan dengan damai. Setidaknya sampai di hari ulang tahun Lottie, ia menemukan kotak polos di pintu rumahnya. Lottie membuka kotak itu dan ia mendapati banyak cokelat bermerek “Lottie”.
-END-
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Life Story (COMPLETE)
Historia CortaIni tentang kehidupan. Kehidupan dimana setiap orang merasakan perasaan. Dalam kehidupan, tentu ada banyak perasaan. Marah, sedih, senang, kecewa, tegang, takut, gelisah dan banyak lagi. A Little Life Story berisi kumpulan cerpen mengenai kehidupan...