vanilla latte: a third espresso with two thirds steamed hot milk and vanilla syrup
tags: minlix, mention of changlix, local profanities, chars based on skz!fam, fem!felix, fem!lino, incest (mother x daughter), underage sex, fingering, squirting, dirty talk
***
"Nnggh, Mami..."
Punggungnya bersandar nyaman ke tubuh yang memeluknya dari belakang, seragam kemeja putihnya terbuka setengah, memperlihatkan payudaranya yang masih terbungkus bra dengan cup B. Roknya tersingkap dan celana dalamnya tergantung di ujung kaki kirinya. Wajah Yongbok merah dan terasa panas, seperti selangkangannya yang sudah terbuka lebar.
Telapak tangan Lina, ibu kandungnya sendiri, dengan lembut mengelus dan memijit sekitar bibir vagina anak perempuan semata wayangnya yang mulai basah.
"Bokkie, sweetie... Dengerin dan inget kata Mami, ya? Mami ngerti dan gak ngelarang Bokkie buat nakal-nakal sama Changbinnie... But make sure you're ready, ya?"
Lina mengangkat telapak tangannya yang sedikit basah oleh cairan dari lubang vagina Yongbok. "Kamu basah segini gak cukup, kalau mau dimasukin kontol pacarmu harus prep dulu."
Ia membuka botol silinder dan menuangkan isinya langsung ke atas lubang vagina Yongbok, membuat anaknya melenguh tertahan merasakan dingin. "Ini namanya lubricant, biar memek kamu licin jadi nanti kontol Changbin lebih gampang masuknya dan gak terlalu sakit. Okay?"
Yongbok mengangguk malu sambil menggigit jari telunjuknya. Membayangkan wajah kekasihnya membuat jantungnya berdegup lebih kencang.
Ah, bagaimana sepasang ibu dan anak itu berakhir di posisi seperti ini? Lina hanya kelewat khawatir semenjak Yongbok memperkenalkan kekasihnya minggu lalu. Seorang kakak kelas yang menyandang gelar ketua osis dan memang Yongbok sukai sejak awal masuk SMA beberapa bulan lalu. Namanya Changbin. Lelaki remaja itu dikenal pintar dan sopan, pendiam namun perhatian, badannya terbilang besar dengan otot-otot yang mulai terbentuk berkat kegiatan ekstrakurikuler di team taekwondo sekolah. Ia bahkan membawakan martabak manis saat pertama kali berkunjung ke rumah untuk dikenalkan. Sifat dan tampilannya persis dengan cerita kagum yang Lina sering dengar dari anaknya sepulang sekolah mengenai kekasihnya itu. Lina sebenarnya merasa senang dan bangga anak satu-satunya bisa mendapatkan kekasih yang baik, tidak sia-sia saran dan nasehat yang ia berikan pada Yongbok untuk mendekati dan meluluhkan hati Changbin.
Satu yang single mother itu khawatirkan. Jumat besok Yongbok dan Changbin akan pergi berlibur ke pantai selama dua malam. Mereka sebenarnya pergi bersama teman-teman yang lain, namun Lina tidak mengelak fakta bahwa anak dan kekasihnya berbagi kamar dan ranjang di hotel tempat mereka akan menginap. Hey, dirinya juga pernah muda. Yongbok saja hasil dari kenakalannya di masa remaja dengan mantan kekasih sialan yang tidak bertanggung jawab. Lina tidak mau Yongbok mengalami apa yang ia alami. Lina ingin Yongbok siap dan mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan diperlukan dalam bersetubuh.
"Mami masukkin satu jari ya, Bokkie."
Perlahan jari tengah Lina yang basah dan licin oleh pelumas masuk ke dalam lubang vagina Yongbok. Ia perhatikan reaksi anaknya dengan seksama, sampai jarinya masuk dengan sempurna.
"Sakit?"
"It's fine, hnngh..."
Lina mulai menggerakkan jarinya selambat mungkin. Yongbok menghela napas, merasa sedikit aneh. Kocokan jari ibunya pun semakin cepat, menyentuh titik nikmat dalam lubangnya yang semakin banyak mengeluarkan cairan kental. Lina pun menambahkan jari manisnya, membuat gadis remaja itu sedikit meringis.
"Hush, sweetie. You're doing great." Bisiknya sambil mengecup sayang pipi Yongbok.
Setelah beberapa menit, rasa nikmat kembali menyelubungi tubuh Yongbok. Desahannya kencang beriringan dengan suara becek dari lubang vaginanya. "M-mami, ah ah ahh enak mi! Deeper- nnggh, please? Biar kontol Kak Bin bisa mentok di memek Bokkie!"
Lina tersenyum mendengarnya, merojok kedua jarinya lebih dalam dan mengaduk-aduk dinding vagina Yongbok yang terus berkedut. "Bokkie mau lebih enak lagi? Mami ajarin squirting, mau?"
"Mau! Mau, Mi- aah!"
"Nanti minta Changbinnie mainin itil kamu kayak gini ya." Lina berkata sambil mengusap klitoris Yongbok menggunakan jempol dengan gerakan memutar kasar dan sesekali ditekan.
"Ah ah, iya! More, Mami, enak aah ah ah nnnggh kucekin memek Bokkie!"
Lina mempercepat sodokan jarinya, tangannya yang lain ikut serta menampar-nampar klitoris Yongbok dan menggosoknya gencar. "Becek banget ini memek perawan, Bokkie bayangin digenjot kontol Changbin ya?" Godanya sambil tertawa kecil.
"Mam- Geli nnghh ahh, Bokkie mau p-pipis ah ah Mami!"
"Bukan pipis, sweetie. Namanya squirting. Keluarin aja, jangan ditahan."
Pinggul Yongbok terangkat dengan kedua tangannya menggenggam erat bahu ibunya, tubuh rampingnya menggelinjang hebat merasakan kenikmatan yang menyebar. Yongbok klimaks dengan cairan bening yang tersentak keluar dari lubang uretranya.
"Good job, sweetie. Bokkie muncrat tinggi banget, enak ya memeknya Mami kobelin?" Lina baringkan Yongbok yang terkulai lemas dan mengusap sayang rambut lepeknya.
"Mmh, enak. Bokkie udah siap dikontolin Kak Bin hehe. Thank you Mami, love you." Ucapnya kemudian mengecup pipi Lina dengan senyuman.
"Love you, Bokkie." Lina balas kecup pipi Yongbok. "Jangan lupa selalu pakai kondom ya, Mami udah masukin sekotak sama lubricant rasa caramel di koper kamu. Pokoknya Changbinnie gak boleh keluarin pejuhnya di dalem memek Bokkie yaa."
![](https://img.wattpad.com/cover/362437265-288-k381209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bin Bok au Lait ☕️🥛
Fanfictionbrewing & serving dirty stories based on skz!family characters