Bubble Tea

623 10 0
                                    

bubble tea: earl grey tea with milk and brown sugar boba

tags: changlix, kissing, groping, boobjob, blowjob

***

Waktu berjalan begitu cepat bagi Changbin dan Yongbok. Hubungan mereka sudah lebih dari satu tahun, Changbin pun akan wisuda dua minggu lagi. Beberapa hari ini Yongbok merasa sedih memikirkan harus berpisah dari kekasihnya. Walaupun ia berencana daftar masuk di universitas yang sama dengan Changbin, mereka tidak akan pergi sekolah bersama lagi sampai tahun depan Yongbok lulus SMA juga.

Pikiran Yongbok kacau balau, berbagai skenario buruk berlalu lalang. Bagaimana kalau Changbin bertemu perempuan lebih cantik dan lebih baik darinya di kampusnya nanti? Bagaimana kalau rasa sayang Changbin padanya berkurang karena mereka akan sibuk pada kegiatan masing-masing? Dan yang paling parah adalah... Bagaimana kalau Changbin selingkuh..?

Mungkin Yongbok akan tega menebas penis Changbin jika skenario terakhir terjadi. Lalu ia akan menangis mengadu pada Mami Lina.

"Babe... Baby..?" Changbin memanggilnya dengan lembut sambil membelai rambut panjang Yongbok yang akhirnya tersadar dari lamunannya. "Kenapa kamu dari tadi diem aja? Aku panggilin malah manyun-manyun. Come here, Yongbok-ah.."

Changbin menepuk-nepuk pahanya, mengajak Yongbok untuk duduk di pangkuannya. Remaja perempuan itu hanya menghela nafas, dengan malas ia duduk di paha Changbin dengan posisi membelakangi.

"What's wrong, baby?" Tanya Changbin lagi, lengan kekarnya memeluk pinggang ramping itu.

"Kak Bin nanti di kampus jangan macem-macem.."

"Macem-macem gimana?"

"Yaa macem-macem! Genit, anter cewek lain pulang, selingkuh!"

Changbin tertawa gemas mendengar Yongbok misuh-misuh. "Ya ampun baby-nya Kak Bin.. Gak mungkin lah, aku kan cuma sayang sama kamu. Cinta mati sama Lee Yongbok paling gemes paling montok!"

"Jangan gombal! Promise me not to do any of that!" Yongbok pukul pelan tangannya yang masih melingkar makin erat di tubuhnya.

"I promise." Kecupan manis mendarat di pipi Yongbok. "Udah ah ngambeknya, sini mending cium kakak."

Changbin mengatur posisi badan Yongbok agar bersandar pada bahu kirinya, lalu memiringkan kepalanya sebelum mencium bibir merah itu. Lembut dan manis. Membuat Changbin tak kuasa untuk meraup dan melumatnya. Lidahnya menyelinap masuk saat Yongbok mendesah kecil karena payudara kanannya diremas pelan.

"Nghh Kak Bin.." Yongbok melepas ciuman mereka, "Aku kan udah bilang jangan grepe tete yang kanan terus! Tete kiri aku jadi kecil sebelah, kan jelek!"

"Heh, gak ada ya jelek. Tete kamu gemes. Mau kecil sebelah atau kecil dua-duanya juga kakak tetep suka."

Yongbok tertawa geli saat wajah cantiknya dikecup bertubi-tubi oleh Changbin. "Ampuuun Kak Bin!"

"Mamaaa, si Abang cium-cium Kak Bokkie tuuh!!" Channie, adik laki-laki Changbin yang lebih muda enam tahun darinya teriak mengadu, Changbin menoleh lalu melempar bantal sofa ke arahnya. "Bocil pergi main sepeda sana, hush hush!"

Mereka berdua memang sedang pacaran di rumah Changbin atas permintaan ibunya, Mama Yuni, yang mengundang Yongbok mampir makan malam. Rindu calon menantu, katanya. Sang ibu baru saja kembali dari berbelanja bahan-bahan masakan dengan adiknya.

"Ayo bantu Mama kamu bawa belanjaan dulu, Kak." Ajak Yongbok sambil tertawa kecil.

***

Sore itu Yongbok bantu Mama Yuni memasak menu makan malam kesukaan Changbin. Semur daging dan perkedel kentang. Yongbok aslinya tidak pandai memasak, hanya terkadang suka membuat kue dan cemilan manis lainnya. Mama Yuni baik sekali mau mengajarkan resep turun temurun keluarganya.

Bin Bok au Lait ☕️🥛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang