irish coffee: espresso with a shot of whiskey and a tablespoon of brown sugar
tags: changlix, banginho, a bit of chanlix, fem!felix, fem!lino, underage sex, overstimulation, pissing, squirting, anal fingering, anal sex, vaginal sex
***
Lina tersenyum lebar saat melihat siapa yang berdiri di balik pintu. "Mas Chris!" Lalu ia peluk lelaki dengan rambut keriting hitam legam itu.
Chris adalah tetangga depan rumah, duda ditinggal mati sejak enam bulan lalu karena istrinya mengidap kanker otak. Lina mulai menjalin hubungan panas dengannya dua bulan lalu. Mereka bergumul bergantian di rumah masing-masing saat Yongbok sekolah atau sedang pergi kencan dengan Changbin. Saat kemarin Yongbok pergi liburan pun Lina menginap di rumah Chris.
"Tumben jam segini udah pulang kantor?" Tanya Lina sambil mengecup singkat bibir tebal Chris.
"Iya aku pulang cepet." Chris balas kecup bibir Lina, "Kamu lagi ngapain kok aku telfon dari tadi gak diangkat?"
"Sorry, gak liat hape. Tadi Bokkie pulang liburan sama pacarnya langsung minta diajarin nyepong." Lina terkekeh dan mengecup leher duda itu, "Yaudah aku ajarin lah. Tuh mereka masih lanjut ngewe di kamarku."
"Pantesan bajunya basah gini, kena muncrat Bokkie ya? Like mother like daughter."
Lina tersipu dan mencubit gemas lengan kekar Chris. "Bikin aku muncrat juga dong mas, memek aku udah basah banget ini gara-gara bantu praktekkin nyepong pacar Bokkie. Kontol anak SMA jaman sekarang gede banget!"
"Oh ya? That's good, Bokkie deserves it. Kamu tadi ajarin mereka apa lagi, hm?"
"Sixty nine! Bokkie aku dudukin di muka pacarnya sambil memeknya aku kobelin."
"Yaudah sini sekarang gantian kamu yang aku kobelin ya sayang."
"Gamau mas, langsung entotin pake kontol kamu aja ya? Memek aku masih longgar bekas Mas gempur kemarin kok, gak perlu lube juga ini kancut aku udah rembes banget. Mas Chris tinggal masuk aja sampe mentok, please?"
Chris gemas sekali dengan single mother ini kalau sudah dibutakan napsu. Ia gendong Lina ke ruang tamu untuk duduk di sofa. Lalu dengan cepat Lina buka resleting celana Chris dan rogoh keluar penisnya. Saking tidak sabarnya, Lina hanya mengocoknya sebentar lalu langsung memasukkannya ke lubang vagina yang sudah tidak tahan untuk digenjot. Celana dalamnya yang basah itu pun hanya ia singkap sedikit ke samping. Mereka bersetubuh masih berbalut pakaian lengkap.
"Sayang jangan gerak dulu, kontol aku baru setengah tegang ini. Pijit-pijit dong pake memek kamu."
"Alesan aja, emang dasar doyan dikempotin pake memek aku." Lina mendengus, "Sini sambil nenen, Mas."
Ibu anak satu itu membuka kancing dasternya untuk mengeluarkan kedua payudaranya lalu mendorong kepala Chris sampai terbenam di antaranya. Dihirup dan dikecup payudara besar dan sekal itu sebelum menjilati pentil yang mengacung.
"Mmnggh, kenyotin Mas." Desah Lina sambil mengetatkan otot-otot vaginanya agar penis Chris cepat menegang di dalam. "Kenyotin sampe keluar susu please nnhhaahh."
"Hmm, kamu mau Mas bikin bisa keluar susu tetenya? Mau Mas hamilin ya? Kasih adek bayi buat Bokkie."
"Mau sshh aah m-mau, Mas Chris! Mau dientot pas lagi hamil gede- nnhhh, mau diisepin susunya sampe tete aku bengkak!"
Pinggul Lina bergerak memutar, mengulek lubang vaginanya sendiri yang tak berhenti berkedut dengan penis besar Chris yang sudah keras. "Nnghhh kontol duda kenapa bisa seenak ini aah aah- Gede berurat mmmhh ngobok-ngobok memek aku sampe pipis keenakan..."
Tangan Chris memijat kencang payudara kekasihnya sambil terus menghisap dan menggigit-gigit pentilnya. Pinggulnya tak mau kalah, bergerak menusuk ke atas agar lebih masuk lebih dalam. Lina pun mulai bergerak naik turun, seperti anak kecil yang sedang bermain jungkat-jungkit. Semakin cepat genjotannya, semakin kencang desahan dan racauannya.
"Sayang ahh ahh Mas Chris! Gak kuat mmmnngghh mau diisi pejuh Mas sampe luber memeknya ah ah aah!"
***
Keadaan Yongbok dan Changbin di kamar tak jauh berbeda, bahkan posisi bersetubuh mereka sama dengan Lina dan Chris di ruang tamu. Yongbok duduk di paha Changbin dan memaju mundurkan pinggulnya, menusuk spot nikmat dalam lubang vaginanya dengan penis Changbin. Bedanya, dua jari Changbin yang sudah dibasahi dengan lube ikut menumbuk lubang pantat Yongbok. Digaruknya dinding anal yang belum pernah dijamah itu, lalu dilebarkan dengan gerakan menggunting.
"Aaahh Kak Bin! Kok enak dikobelin di situ nnngghhh jadi mau coba masukin kontol Kak Bin juga sshh aahhh!"
"Di dalem bool ada yang namanya prostat, babe... Hold on..." Changbin berusaha mencari titik nikmat itu, jarinya bergerak mengobok-obok dan menusuk sampai akhirnya Yongbok teriak dan terlonjak hingga penis Changbin tak sengaja keluar dari vaginanya. "Ah, di sini ya. Aku pijit ya, babe. Masukin lagi dong kontol aku ke memek kamu."
Yongbok menuruti permintaan Changbin dengan penuh gairah. Merojok dan menggenjot penis sensitif Changbin yang akan klimaks untuk ketiga kalinya. Ini adalah sebuah rekor baginya yang baru melepas perjaka beberapa hari lalu, ia maksimal klimaks dua kali tiap kali main dengan Yongbok. Ada rasa geli aneh yang nikmat bergejolak di perutnya.
"Ahh fuck! Feels weird- ssshh Yongbok baby enak banget memek kamu! Aah aah aku kayaknya mau kencing, babe!"
Changbin hentakkan beberapa kali pinggulnya sampai dirasa pejuhnya keluar sedikit, disusul dengan air kencing. Namun karna kekasihnya belum klimaks, ia percepat dan perdalam sodokan jarinya pada prostat Yongbok. Ditambah dengan cubitan kecil pada klitorisnya, Yongbok pun berteriak nikmat dan menyusul Changbin klimaks. Perutnya terasa penuh dan hangat dengan air kencing Changbin yang kemudian buru-buru keluarkan penisnya dan lepas kondomnya. Air kencingnya pun terus mengalir keluar membasahi tubuh bagian bawah mereka serta kasur Lina.
"Hnnnggh Kak Bin pipisin memek Bokkie nnnhh kembung..."
***
"Mamiii! Kontol Kak Bin barusan Bokkie peres pake memek sampe pejuhnya abis, sampe Kak Bin ngompol-" Perkataannya berhenti saat melihat maminya sedang digagahi oleh tetangga depan rumahnya. "Eh, ada Om Chris. Hai, Om!"
"Hai, Bokkie." Chris tersenyum sambil menampar pantat sintal Lina dan menghentakkan pinggulnya makin dalam. "Udah selesai ngewenya sama pacarmu?"
Changbin yang sedang menggendong Yongbok tersenyum menyapa duda itu. "Udah, Om! Tadi Bokkie minta Kak Bin sodok bool Bookie pake jari sambil ngewe. Ternyata enak, nagih!"
"Yeah? Come closer and see, Bokkie." Chris memanggilnya.
Changbin pun berjalan ke arah kedua pasangan dewasa itu lalu menurunkan Yongbok di samping Lina yang sedang menungging, wajahnya terbenam di bantal sofa. "Waah! Om kontolin bool Mami?!" Ucap Yongbok terpana melihat penis besar Chris keluar masuk dengan cepat dalam lubang pantat maminya yang terus mendesah. "Enak banget ya, Mi? Bokkie mau coba juga ah nanti sama Kak Bin!"
"Iya- aah! E-enak banget, sweetie mmnngghahh ah ah ahh! Kamu harus coba disodomi kayak gini sssshhh kontolnya nembus memek dari belakanghh- aah gonna cum, aaahhn Mas Chris!"
Chris terus menyodok pantat Lina dengan cepat, menampar-nampar klitorisnya yang sudah banjir dan lengket. Lina mengejang dan bola matanya berputar ke atas saat dirinya klimaks, lalu ia jatuh ambruk di sofa dengan tubuh yang tak berhenti menggelinjang kenikmatan. Yongbok pun tergoda untuk bantu mengocok penis Chris yang mulai mengeluarkan pejuh, ia arahkan ke tubuh maminya yang masih bergetar agar terhias cairan putih kental duda lalu dijilatnya telapak tangannya yang juga ternodai.
"Hmm, enak Om Chris. Bokkie bantu bersihin kontolnya ya, Om?"
Jilatan dan isapan kecil Yongbok berikan pada kepala penis Chris yang masih sedikit mengeluarkan pejuh. Disesapnya sampai Chris menghela napas dan mengelus rambut Yongbok hingga penisnya dilepaskan dengan suara kecipak yang nyaring. Changbin menggigit bibir bawahnya memperhatikan kekasihnya yang penuh napsu padahal ia baru saja bersenggama dengan Changbin, bahkan wajah dan badannya masih berlumuran campuran air kencing dan pejuh.
"Good girl... Thank you, Bokkie."
![](https://img.wattpad.com/cover/362437265-288-k381209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bin Bok au Lait ☕️🥛
Fanfictionbrewing & serving dirty stories based on skz!family characters