Strawberry Lemonade

589 11 0
                                    

strawberry lemonade: crushed strawberries, lemon, mint leaves, honey, mixed with sparkling water and ice

tags: chanjin, 2min, minchan, lil angst?

***

Hari itu hari spesial. Keluarga Yongbok dan Changbin akan bertemu untuk pertama kalinya. Bukan acara besar-besaran, hanya sebatas perkenalan sambil makan siang bersama. Namun ternyata banyak rahasia terungkap di hari spesial itu.

Yongbok datang bersama Mami Lina dan Om Chris. Walaupun mereka belum menikah secara resmi, Yongbok sudah menganggapnya sebagai figur ayah di hidupnya dan memintanya untuk ikut datang.

Changbin datang bersama Mama Yuni, Papa Han, Channie, serta Tante Yena. Bahkan adik Papa Han yaitu Om Seungmin yang tinggal di luar kota menyempatkan diri untuk datang. Lebih tepatnya ia dipaksa oleh kakaknya demi menyenangkan hati Changbin.

Kedua keluarga itu saling berkenalan dengan senyuman kasual. Namun kalau diperhatikan jeli, ada beberapa orang yang nampak terkejut saat bertatapan mata.

Lina dengan Seungmin,

dan

Chris dengan Yuni.

Mari mulai dengan membongkar rahasia pertama antara Lina dan Seungmin. Masih ingat kalau Yongbok adalah hasil dari kenakalan Lina di masa remaja dengan mantan kekasih sialan yang tidak bertanggung jawab?

Ya.

Seungmin orangnya. Seungmin adalah ayah kandung Yongbok. Seungmin. Adik dari calon ayah mertua Yongbok.

Alis tebal Lina menekuk tajam saat melihat sosok Seungmin yang terakhir ia jumpai sekitar delapan belas tahun lalu. Kini rambutnya dipotong pendek dan rapih, tampilannya berbeda jauh dari saat mereka masih berpacaran.

"Bokkie, Mami ke toilet sebentar ya." Lina beranjak dari tempat duduknya setelah mendapat anggukan dari Yongbok, berjalan ke arah toilet restoran itu.

Semenit kemudian Seungmin mengikutinya. "Mau kemana? Pesen makan dulu, Min." Cegah Papa Han.

"Pesenin aja, mau ngerokok lima menit." Seungmin sedikit berlari untuk menghindari omelan kakaknya.

***

"Lina..?"

Ibu anak satu itu menjawab Seungmin dengan tamparan keras di wajahnya.

"Maaf..."

"It's been eighteen years, I don't need your sorry ass!"

Seungmin diam menunduk, semua kebodohannya terlintas seperti kereta cepat dalam kepalanya. Malam dimana ia meninggalkan Lina setelah mengetahui bahwa mantan kekasihnya itu hamil. Hatinya berdenyut sakit mengingat betapa kacau pikirannya saat itu. Ia terpaksa mengambil keputusan berat itu, keputusan yang masih ia sesali hingga detik ini.

"Keep this between us. Aku gak mau ya kamu rusak hidup anakku juga! I want her to be happy with Changbin."

"Can I at least hug her? Please..."

Lina hanya mendengus lalu berjalan kembali ke ruang VIP dimana kedua keluarga itu duduk. Seungmin mengerti itu adalah lampu hijau baginya, untuk memeluk Yongbok, darah dagingnya, untuk pertama dan terakhir kalinya.

***

Rahasia kedua terbongkar setelah makan siang itu selesai. Chris ragu-ragu untuk menghampiri Yuni, ia pikir waktu yang tepat untuk mengajaknya berbicara adalah sesaat sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing. Yuni sepertinya berpikiran sama, perempuan itu memberikan kode untuk menemuinya di tangga darurat.

"Adiknya Changbin... Channie? Umurnya dua belas taun? Is he my so-" Yuni melotot, menutup mulut Chris untuk memotong kalimatnya. "Are you fucking crazy?! What makes you think so!!"

"He kinda..looks like me? Rambut keritingnya, mata dan hidungnya.. No?"

"No! Changbin juga ikal ya rambutnya, jangan asbun..." Yuni menarik nafas dalam-dalam. "...I don't know. Fuck, kenapa kita harus ketemu lagi sih! Aku aja udah lupa sama kejadian itu!"

Sekitar tiga belas tahun lalu, Chris dan Yuni sempat bertemu menghabiskan satu malam panas bersama. Saat itu Chris belum bertemu dengan mendiang mantan istrinya. Ia sedang menenggak sebotol bir dengan santai saat Yuni yang sudah mabuk sambil menangis tersandung dan jatuh ke pangkuannya, menawarkan tubuhnya untuk dipakai brutal demi balas dendam karena sudah diselingkuhi sang suami.

Chris menatap Yuni dengan wajah bingung. "Maksudnya gimana kamu gak tau..?" Yuni memalingkan wajahnya, bibir bawahnya ia gigit penuh cemas. "Yuni? ...Yuni, answer me."

"Ya gak tau!" Bentak Yuni. "Abis kita ketemu malem itu... Besoknya aku baikan sama Han and we had make up sex. Jadi aku gak tau Changbin anak siapa..."

Chris tercekat mendengarnya. "Oh God..."

"Listen, Chris... I was stupid, but the past is the past. Let's not talk about this ever again... Please. Demi Changbin dan Yongbok."

***

Beberapa hari setelah itu, Lina dan Chris nampak saling menjaga jarak. Keduanya tidak sadar, hanya merasa sedikit lega mereka tidak perlu menjawab pertanyaan memojokkan.

Hati Lina gelisah, jujur ia sudah terlalu dalam menaruh hati pada sang duda. Chris laki-laki paling baik yang pernah ia kenal dan kencani selama ini. Pentingnya lagi, Chris baik pada Yongbok dan sudah menganggapnya seperti anak sendiri. Chris pun merasakan hal yang sama. Ia menyayangi Lina dan Yongbok.

Hal yang menghantui pikiran mereka hanya satu: bisakah mereka hidup berdampingan dengan rahasia besar ini? Mereka hanya tidak mau menyakiti satu sama lain, apalagi kalau sampai menghancurkan kebahagiaan Yongbok dan Changbin.

Akhirnya Chris memberanikan diri untuk menghampiri dan memulai obrolan duluan dengan Lina. Rasa rindu mereka sudah tak terbendung, ingin memeluk dan membisikkan sayang satu sama lain.

"Lina sayang, maaf ya Mas sibuk akhir-akhir ini. How are you?"

"It's okay Mas, aku ngerti kok. I'm fine but I missed you so much.."

"Aku juga kangen, sayang." Chris peluk tubuh Lina dengan erat dan kecup puncak kepalanya. "Sebenernya ada yang mau aku omongin, Lin.. I don't know how to tell you this, tapi aku harus jujur sama kamu because I love you."

"Mas Chris... Aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu. I hope this won't affect us badly because I love you too..."

Hampir satu jam mereka duduk di kamar Lina, berbicara empat mata dan menumpahkan cerita dengan sebenar-benarnya. Keduanya sama-sama terkejut tapi untungnya cerita dari masing-masing pihak bisa diterima dan dimengerti dengan baik. Membawa mereka pada satu keputusan untuk tetap menjalin hubungan dengan menjaga rahasia antar keluarga demi kelangsungan hubungan Yongbok dan Changbin.

"Thank you, Mas Chris." Duda itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan, "No Lina, thank you."

Setelah merasa lega, hasrat mereka pun meluap. Rindu akan sentuhan dan desahan merdu. Beda dari biasanya, kali ini mereka bercinta memadu kasih dengan manis romantis.

"Sayang... So deep, nnghh."

Suara kenikmatan Lina berbisik tepat di telinga Chris yang memerah. Pinggulnya bergerak perlahan namun dalam, menerobos lubang vagina dan menumbuk titik nikmat.

"Hampir seminggu kita gak ketemu- aaghh, aku udah mau gila rasanya sayang..." Chris mengerang rendah, menekan keras ujung penisnya di bagian terdalam Lina. "Enak, hm? Memek kamu sempit ya gak Mas kontolin, sshhh aah."

"Ahh Mas Chris, enak hnn enak p-please."

Tangan Lina melingkar di tubuh kekar Chris, kuku-kukunya menancap meninggalkan bekas cakaran merah muda pada punggung putih pucat itu.

"Lina, kita nikah ya? Aku mau jadi papa Bokkie secara sah, so I can walk her to the altar. Will you marry me, sayang?"

Mata Lina berkaca, menatap sayang laki-laki di atasnya. Sebelum menjawabnya dengan anggukan dan senyuman lebar. "I'd love to, Mas Chris.. Let's get married.."

Chris mencium lembut bibir Lina sambil mempercepat genjotannya. Semakin cepat, semakin dekat sepasang kekasih itu mencapai puncak nikmat.

Bin Bok au Lait ☕️🥛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang