Cappuccino

1.4K 14 1
                                    

cappuccino: three equal parts of steamed milk, foamed milk, and espresso sprinkled with cocoa granule on top

tags: changlix, minlix, underage sex, blowjob, fingering, cunnilingus, threesome, incest (mother x daughter), squirting

***

Sore itu Changbin menggeret koper Yongbok dengan tangan berkeringat dingin. Tak lupa menyalami Mami Lina yang sudah menunggu di depan pintu dengan senyuman sebelum dipersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu. Supirnya sudah ia minta untuk pulang terlebih dahulu tanpa menunggunya karena ia masih ada urusan di rumah Yongbok.

"Bokkie! Gimana liburannya, hm?"

Yongbok menjawab dengan penuh antusias sambil memeluk ibunya. "Seru banget, Mam! Kita juga udah ngewe tiga kali loh! Bokkie muncrat-muncrat sampe kena muka dan rambut Kak Bin, lemes banget tapi nagih Mam hehehe."

"Oh ya? Wah, Changbinnie hebat ya! Thank you loh Bin, udah bikin anak kesayangan tante happy!" Mami Lina menepuk bahu Changbin dengan lembut.

"I-iya, sama- sama tante..."

"By the way Mami, Bokkie mau minta diajarin sesuatu. Makanya Kak Bin mampir dulu, boleh yaa?"

"Diajarin apa, sweetie?"

"Ituuu hehehe mau coba nyepong Kak Bin tapi Bokkie gatau caranya..."

"Oalah kirain kenapa, gampang itu mah. Kalian mandi dulu gih. Mami udah siapin air panas di bathtub kamu, pasti capek kan abis perjalanan jauh."

"Yayy okaay, thanks Mami, you're the best!" Yongbok mencium pipi maminya lalu beranjak dan langsung menarik tangan Changbin ke lantai dua menuju kamarnya, "Ayo Kak Bin, kita mandi bareng. Sekalian stretching dulu biar cepet!"

***

"Bokkie? Binnie? Udah mandinya?"

Mami Lina mengetuk pelan pintu kamar mandi Yongbok dan membukanya untuk mengintip. Kedua remaja itu tertangkap sedang berciuman di depan kaca berembun. Badan mereka masih basah setelah berendam selama sekitar dua puluh menit demi melemaskan otot-otot pegal bekas berlibur.

Ia terkekeh gemas melihatnya, "Ayo handukan dulu." Yang dipanggil pun melepas pagutan bibir yang sudah agak bengkak dan mengangguk dengan muka merah. "Mami tunggu di kamar Mami ya."

Yongbok dan Changbin pun menyusul Mami Lina ke kamarnya setelah mengeringkan rambut dengan cepat, sudah diburu napsu ingin merasakan nikmat.

"Come sit, Binnie." Changbin masih terlihat kaku dan ragu saat Mami dari kekasihnya memintanya duduk di pinggir kasur. Dadanya berdegup kencang, lebih grogi daripada saat melakukan sex pertama kali dengan Yongbok kemarin.

Ia buka tali bathrobe Changbin, membuatnya meringis pelan saat merasakan penisnya yang sudah menegang terpapar udara dingin kamar single mother itu. Yongbok pun ikut berlutut di depan Changbin. Mulutnya terasa berliur, tak sabar mencicipi penis kekasihnya.

"Wah, gede banget kontol Binnie. Bokkie pasti kelojotan ya pas diewe?" Goda maminya, membuat Yongbok tersipu malu dan mengadu manja. "Mamiii, ih malu!"

"Halah malu tapi mau, kan? Sini kocokkin kontol pacarmu, kasian udah ngaceng gini."

Yongbok memegangnya, menggunakan dua tangan agar bisa menutupi seluruh permukaannya. Maklum, tangannya kelewat mungil. Ia mulai meremas-remas dan mengocok pelan penis Changbin. Mami Lina memperhatikan tiap gerakan anaknya sambil memberikan panduan sensual dengan suara lembutnya.

"Jilat palkonnya, sweetie. Dikecup sambil diisep dikit-dikit."

"Pinternya anak Mami. Sekarang jilatin dan mainin bijinya, coba."

Bin Bok au Lait ☕️🥛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang