CHAPTER 2 🐺🐰🐶🐥

2.6K 170 8
                                    

HAPPY READING ♡♡♡

🐺🐰🐶🐥

Kriiiinnggggg......

Bel istirahat sudah berbunyi membuat bu Hana langsung menghentikan penjelasannya dan merapihlan barang bawaannya.

"Baiklah anak anak, karna sudah jam istirahat ibu sudahi pembelajarannya sampai sini ya, dan jangan lupa kerjakan pr nya,kumpulkan minggu depan,paham?! "

PAHAM...

para siswa-siswi langsung kembali segar dan dengan tergesa-gesa membereskan alat tulisnya.

Bahkan Zion yang tadinya tertidur langsung terbangun ketika mendengar bel istirahat berbunyi dan langsung berjalan menghampiri meja Ziyan dan langit dengan semangat untuk mengajak mereka berdua istirahat bersama.

"Ziyan, langit, istirahat bareng kuy! " Ajak Zion dengan semangat 45

"Boleh" Ucap langit dan ziyan

"Eh, tapi gw bawa bekal, mungkin gw ga ikut kalian ke kantin bareng deh,maaf ya" Ucap ziyan dengan nada bersalah.

"Yah..., yaudah ga papa, lain kali aja deh, yuk zion kita ke kantin" Ujar langit

"Yuk, kalo gitu kita duluan ya ziyan, byee" Zion dan langit langsung berjalan keluar kelas setelah mengobrol beberapa patah kata dengan ziyan.

"Iya,"setelah melihat mereka berdua menghilang di balik pintu, ziyan lalu mengambil kotak makan siang nya dan berjalan keluar, rencananya dia akan ke rooftop, kebetulan dia pas masuk kelas liat jalan buat ke rooftop, jadi dia mutusin buat makan siang di rooftop.

Tak
Tak
Tak

Langkah kaki ziyan bergema seiring dia menaiki tangga untuk sampai di rooftop.

Cklek..

"Wah, rooftop nya bersih banget, eh! ada sofanya juga, " Ziyan berjalan ke arah sofa tersebut tapi...

Oeekk... Oeeekk...

"Eh? "

Ziyan berjalan sedikit tergesa-gesa ke arah sofa tersebut dan ternyata di sana ada sesosok buntalan lucu alias bayi yang sedang menangis

"Loh ko ada bayi di sekolah? Mana masih kecil lagi bayinya, kasian banget" Ucap ziyan  sembari menggendong bayi tersebut dan menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri sembari menepuk-nepuk bokong bayi tersebut supaya berhenti menangis.

"Cup.. Cup.. Cup.., anak manis tidak boleh menangis, nanti jelek loh" Bukannya tenang bayi tersebut malah semakin mengeraskan tangisannya membuat zian kelabakan.

"E–eh, jangan nangis dong sayang" Ziyan menggendong bayi tersebut sembari ia ajak mengelilingi rooftop, dan setelah beberapa menit akhirnya bayi itu tenang sekarang dia(bayi) tersebut tengah menatap ziyan dengan mata polosnya sembari memasukkan tangannya yang di balut oleh sarung tangan ke dalam mulut kecilnya.

"Eh, baby lapar ya? "

"Aoo.. "

"Kyaa.. Lucu banget sih baby, " Ziyan bersorak gemas melihat tingkah sang bayi.

Di saat ziyan tengah mengajak ngobrol bayi tersebut tiba-tiba pintu rooftop di buka dengan kencang oleh sese–ah maksudnya oleh beberapa orang yang kini tengah memandang dirinya dengan tatapan tajam.

"Berani-berani nya lo menculik adik gw!! " Salah seorang pemuda tiba-tiba berteriak dengan marah ke arahnya sembari menunjuk-nunjuk nya menggunakan jari telunjuk. sopan kah begitu🗿

"Eh g-gw gak culik adek elo" Ziyan berucap panik ketika pemuda tersebut berjalan ke arahnya dengan wajah yang marah

"He.. Tidak menculik hah?terus kenapa adik gw ada di tangan lo, dasar penipu!!" Ucap pemuda tersebut dengan nada yang nyolot

ZIYAN  AND ANDERLECHT FAMILY [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang