Sayang-sayang ku. Kayaknya makin kesini makin lumayan banyak yg kasih vote dan komen. Senang sekali hatiku , btw makin kesini makin gak nyambung aja nih alur. 👁👄👁
Terserahlah pokoknya happy reading~~
..........
"Um.. Niel itu bukan 'Daniel' tau, niel itu niel!!! "
Ziyan bilek: "Hah?" (ᐛ)
"Pa mkst? " Ziyan natap kosong Daniel yang sekarang sikapnya sangat childish banget.
Cklek!
Tiba-tiba pintu kamar Daniel di buka, di sana ada axel dan seorang dokter laki-laki sesusia axel yang datang menghampiri mereka. Axel melihat si sulung sudah terlihat jauh lebih membaik tidak bisa menahan senyum lega.
"Untunglah keadaan tuan muda Daniel sudah terlihat lebih membaik. Kurasa anda tidak perlu repot-repot memanggil saya ke sini, kalau begitu saya permisi." Ucap sang dokter yang langsung di hadiahi tatapan sinis oleh axel.
"Diam di sana dan cepat periksa anakku" Titah axel yang langsung di lakukan oleh dokter itu.
Dokter itu menekan-nekan stetoskop nya ke beberapa bagian di tubuh Daniel dan sesekali memberikan pertanyaan kepada Daniel.
"Badannya ada yang terasa sakit tidak? Kalo iya, saya akan cek sekali lagi" Tanya sang dokter setelah menyelesaikan urusannya dengan stetoskop.
"Niel gak papa om dokter, niel baik kok. Kan mommy? " Suara Daniel yang terkesan childish membuat axel dan sang dokter berjingkat kaget.
Axel menatap cemas ke arah Daniel yang kini sedang menampilkan senyuman lugunya. Ia tidak pernah mendengar Daniel memanggil dirinya sendiri dengan niel semenjak ia bercerai dengan sang mantan istri nya.
"Oh iya, aku tadi mau ngomongin soal ini ke mas axel. Tapi aku gak tau gimana ngejelasinnya, " Ucap ziyan seolah tersadarkan kembali.
"Ngejelasin apa? " Tanya axel yang masih belum konek.
"Ya ngejelasin tentang sikap Daniel yang berubah lah mas. Tadi pas mas axel belum datang ke sini, si Daniel udah kaya gini. Dia berubah jadi childish banget. Bahkan dia gak tau siapa itu Daniel, dia taunya dia itu Niel bukan Daniel"
"Kira-kira Daniel kenapa ya dok? " Tanya ziyan. Dia menatap cemas ke arah Daniel yang kini menatap balik ke arahnya dengan sorot mata yang polos.
Dokter yang mendengar pertanyaan ziyan juga ikutan bingung.
"Untuk urusan yang seperti ini Saya kurang tau. Saya akan memanggil teman saya yang seorang psikolog ke sini. Mungkin dia tau apa yang terjadi dengan kondisi tuan muda Daniel saat ini" Ucap sang dokter.
Dia lalu menelpon nomor temannya dan menyuruhnya datang ke sini dalam waktu lima menit setelah itu dokter langsung menutup sambungan telponnya secara sepihak dan menatap axel dengan tenang.
"Dia akan datang ke sini sebentar lagi, mohon untuk anda sekalian menunggu sedikit lebih lama" Ucap sang dokter. Lima menit kemudian sang psikolog datang, dia langsung menatap tajam ke arah sang dokter seolah matanya bisa mengeluarkan sinar laser yang panas.
" ngapain lo nelpon gue? kayak gak ada kerjaan aja , dah tahu gue sibuk, mana disuruh buru-buru lagi."cerocos nya.
Psikolog itu adalah seorang perempuan berusia sekitar 20 han, dia memiliki wajah yang cantik sekaligus tampan karna rahangnya yang tegas dan matanya yang tajam.
Dia mencengkram kerah leher sang dokter sehingga si dokter yang notabene nya lebih pendek darinya langsung terangkat ke atas.
"Wow wow santai dong Reina. Gw manggil lo ke sini karna ada hal penting yang harus lo kerjain"dokter itu memegang tangan yang sedang mencengkram kerahnya, ia melepaskan lengan itu dengan pelan lalu menghela napas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIYAN AND ANDERLECHT FAMILY [BXB]
Novela JuvenilBXB area‼️ WARNING NOVEL BL ⚠⚠⚠ Ziyan galio askara adalah seorang anak yatim piatu yang bekerja part time di sebuah cafe dan tidak sengaja keterima bersekolah di sekolah SMA Anderlecht melalui jalur beasiswa. "Halo kenalin nama gw ziyan galio ask...