CHAPTER 9🐰🐺??

1.4K 105 5
                                    

Sore hari ziyan baru pulang dari sekolahnya dan langsung berangkat kerja part-time di cafe, ziyan terlalu terburu-buru sampe gak nyadar kalo dia masih pake baju olahraga sekolahan. Tapi untungnya di loker cafe ada baju turtle neck ketat warna hitam punya dia yang ketinggalan, jadinya si ziyan pake baju itu buat kerja.

"Ziyan bisa tolong anterin makanan ini ke meja nomor 5 ga? Soalnya gw tiba-tiba di panggil sama bos nih" Ucap salah satu cewe karyawan cafe ke ziyan yang lagi duduk santai.

"Boleh, kebetulan gw juga lagi kosong nih, lu pergi aja ke bos. urusan di sini biar gw yang kerjain"

ziyan langsung ngambil nampan makanan yang ada di tangan si cewe itu dan langsung jalan ke meja nomor lima yang lagi di tempatin sama pasangan suami istri paruh baya.

"Permisi, maaf menunggu terlalu lama, ini pesanan anda,"ucap ziyan sopan.

Tangan ziyan dengan terampil menaruh piring-piring makanan dan menyusun di meja bundar itu dengan cekatan.

'gerakan anak ini sangat bagus. tangannya juga sangat gesit, rapih dan anggun. Perfect!!'. Batin pasutri itu.

Sehabis menata piring-piring makanan itu di meja, ziyan langsung berdiri tegak dan tersenyum ramah.

"Selamat menikmati makanan anda tuan dan nyonya"ucap ziyan dan langsung pamit dengan sopan.

Pasangan suami istri tersebut saling pandang dan mengangguk secara bersamaan.

"Tunggu nak! " Panggil salah satu dari mereka ke ziyan yang berada dua langkah dari meja tempat mereka duduk.

Ziyan dengan bingung kembali menghampiri meja suami istri tersebut"Ya nyonya, apakah ada lagi yang ingin anda pesan? " Tanya ziyan sopan.

"Ah tidak, bukan itu, hanya saja apakah kau sedang luang? Bisa berbicara sebentar dengan kami? "Tanyanya

Ziyan sekali lagi memasang wajah bingung yang langsung di jawab panik oleh si wanita tua itu.

"Kita hanya akan berbincang santai sebentar saja, oh iya, perkenalkan nama wanita tua ini adalah Laurent dan suamiku bernama Robert. Kami hanya ingin mengenalmu, apakah bisa? "Tanya Laurent

Ziyan mikir sebentar terus ngangguk setuju.
" Tantu nyonya, kebetulan saya sedang luang jadi saya bisa menemani anda berbincang sebentar"jawab ziyan yang langsung di hadiahi helaan napas lega oleh keduanya.

"Terimakasih nak, ayo kemari dan duduk di sebelah wanita tua ini, Robert kau pindah ke kursi yang lain, aku ingin mengobrol lebih dekat dengan anak manis ini"

Laurent mengusir kepada sang suami yang di balas dengusan kesal sekilas oleh Robert namun tetap menyetujui perintah sang istri.

Ziyan langsung duduk di tengah-tengah pasangan suami istri itu dan mulai menimpali setiap pertanyaan dan obrolan ringan dari keduanya.

Tiga puluh menit telah berlalu hingga tanpa mereka bertiga sadari hari sudah sore dan menandakan jam kerja ziyan telah selesai.

Ziyan pamit ke pada keduanya untuk menutup toko yang di iya kan dengan tak rela oleh pasangan pasutri tersebut. Mereka berdua juga pergi pulang di karenakan sopir pribadi mereka telah menjemput di depan pintu cafe.

Meskipun pasangan itu tidak rela berpisah dengan ziyan yang entah kenapa membuat hati mereka sangat nyaman dan bahagia. Namun Robert tidak menunjukan perasaan itu, dia tetap memasang wajah tersenyum sedangkan Laurent dia menunjukan dengan jelas wajah ketidak relaannya.

Robert yang melihat istrinya masih termenung sedih meskipun sudah dalam perjalanan pulang mencoba menghiburnya namun sang istri tidak merespon dan masih setia melihat keluar jendela mobil dengan sedih.

ZIYAN  AND ANDERLECHT FAMILY [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang