Jiso mengabaikan teguran atau peringatan jennie, dia malah semakin dekat dengan ketua geng motor yang bernama jimin.
Bahkan jiso sering menghabiskan waktu berdua dengan jimin, karena rose sedang izin keluar negeri selama seminggu ini jadi jiso semakin dekat dengan jimin.
"Oh iya jis, nanti pulang sekolah bisa jalan gak? Sekali_sekali jalan pake motor gtuu." Rayu jimin.
"Momy pasti gak bakal izinin." Jawab jiso.
"Kalo pas kelas eskul kamu bolos, sekali_kali, nah kita jalan, gimana?"
"Emang bisa kayak gitu." Ucap jiso ragu, pasalnya setiap jimin mengajaknya jalan jiso slalu menolak, alasan karena pasti orang tuanya tidak akan mengizinkan.
"Bisaa, kamu tinggal izin aja sama guru eskulmu, simpel bukan, nanti aku janji kita pulang kesekolah sebelum supirmu menjemput." Kompor jimin.
"Gitu yaa, nanti aku coba." Jawab jiso agak takut, ini pertama kalinya dia akan berbohong.
"Nah gitu dong,, nanti aku bakal ajak kamu jalan_jalan, ketempat yang sangat asikk." Ujar jimin.
Setelah percakapan yang dengan jimin, jiso benar_benar izin kepada guru pembimbing.
Dan jiso jalan dengan jimin, dengan menaiki motor.
"Gimana asik gak?" Tanya jimin kepada jiso saat mereka sedang berkeliling taman dengan menaiki motor.
"Asikk,, tenyata seru ya naik motor." Ujar jiso benar_brnar bahagia.
Mereka menikmati ice cream dan makanan yang terjual ditaman tersebut, "lain kali kita harus coba ke tempat tongkrongan ku pasti lebih seru." Ucap jimin sambil memakan ice cream nya.
"Iyaa lain kali ya." Semangat jiso.
Jiso menghabiskan ice cream, dan beberapa jajanan ditaman tersebut, bukan jiso yang membayar tapi jimin lah yang membayar jajan mereka.
Karena jiso tidak membawa uang , alhasil jimin lah yang membayarnya.
Dan hari selanjutnya mereka jalan bersama lagi, disaat jiso ada kelas eskul.
Entah kenapa jiso tidak takut berbohong dengan gurunya, mungkin jiso mulai terpengaruh dengan jimi.
.
.
.
Keesokan harinya, jennie sedang fokus dengan game nya, dia tidak menyadari jika tim basketnya sudah berkumpul.
"Jen." Panggil seulgi.
"Ya kak, kenapa?" Tanya jennie disela bermain game.
"Gue kemaren liat kembaran lo,"
"Hah, yakan memang kemaren jadwal kembaran gue eskul." Jawab jennie belum mengalihkan game nya.
"Bukan disekolah, tapi gue liat kembaran lo dibonceng jimin, pas masih jam eskul." Beritahu seulgi.
Jennie seketika langsung menoleh, mengabaikan game nya yang kemungkinan akan kalah. "Yakin lo kak." Tanya jennie.
"Yakin gue liat dengan mata kepala gue sendiri jen, gue kemaren kan memang gak langsung pulang."
"Tapi kemaren dia pulang sama supir kok." Ucap jennie.
"Gini aja jen, mending kita nanti tanya sama guru eskul jiso, dia kemaren masuk gak?" Saran lisa, yang sedari tadi hanya mendengarkan percakapan jennie dan seulgi.
"Nah bener kata lisa jen, gue takutnya kembaran lo udah ke hasut sama tuh playboy. " Ujar seulgi.
"Iya jen , lo harus cepet bertindak." Ucap joy ikut menimpali.
