Setelah selesai makan malam eomma dan appa joohyun, serta Hekyo dan sang anak pamit pulang, karena sudah larut malam, apa lagi besok anak_anak mereka harus bersekolah.
setelah kepulangan mereka joohyun menyuruh si kembar untuk segera tidur, karena sudah larut malam.
"Dad gendong." Rangek jiso karena diri nya sudah sangat mengantuk dan malas untuk sekedar berjalan.
"Huftt, princes dady sudah sangat mngantuk sepertinya." Lalu junmyeon menggendong jiso di punggungnya.
Jiso yang sudah sangat mengantukpun langsung tertidur dipunggung sang dady.
Sedangkan jennie hanya melirik sinis kepada sang kembaran karena sangat_sangat manja. "Dasar manja." Gumam jennie sangat pelan tentunya.
"Baby kenpa hemm? Mau digendong dady juga?" Tawar joohyun.
"Bigg no, J bukan anak kecil." Jawab jennie tegas.
"Tapi bagi mom kalian tetap putri kecil momy, lagian klo udah besar itu bangun gk mesti dibangunin, ini bangun saja masih suka telat dan harus dibangunkan, tapi ngaku_ngaku udah gede." Ledek joohyun.
"Seterah momy, yang penting J bukan anak kecil lagi, titik. " Jennie langsung pergi meninggalkan sang momy dengan perasaan kesal.
Joohyun hanya tersenyum melihat sang anak yang pergi dengan perasaan kesal, entah kenapa malam ini dia ingin meledek sang putri tercinta.
Saat ditangga jennie ngedumel tidak jelas. "Putri kecil, putri kecil, apa_apaan mom itu, aku ini udah gede masa masih dibilang putri kecil."
" Loh baby kenapa, kok keliatan kesel gitu?" Tanya junmyeon, saat mereka berpaprasan di tangga terakhir, saat dia kembali dari kamar jiso.
"Ya, mom yang buat kesel." Jawab jennie, lalu pergi meninggalkan sang dady, yang hanya menatap sang anak dengan tatapan bingung.
Tak lama kemudian joohyun datang menghampiri sang suami tercintah. "Baru mau aku susulin," Ujar junmyeon sambil memeluk pinggang ramping sang istri.
"By the way, baby J kenapa, kok keliatan kesel gitu? Pas aku tanyain katanya gara_gara Kamu sayang." Tanya junmyeon.
Joohyun pun tertawa, "aku hanya bilang dia masih aku anggap putri kecil kita, eh tapi baby J gak Terima, terus kesel."
Junmyeon menghela nafas. "Padahal anak kita itu kembar, tapi kenapa sifatnya bisa beda sekali ya, yang satu manja dan yang satu sok dewasa." Ucap junmyeon gak habis pikir.
"Baby J itu kan aslinya cengeng hon, inget gk pas waktu kecil dia sering nangis kejer hanya gara_gara kepala barby dia copot, dan itu nenanginya butuh waktu berjam_jam, terus dia nangis gara_gara kamu keluar kota dan saat video call dia nangis, supaya kamu cepet pulang, terus kamu malamnya terpaksa langsung pulang, karena baby J demam karena kebanyakan menangis." Ucap joohyun, mengingat kejadian saat anaknya masih kecil.
"Ahh iyaaa, aku ingat sayang, baby J itu memang gengsinya juga sangat tinggi, kita harus slalu ngertiin mood dia, gk kaya baby chu, yang langsung to the poin kalo ingin sesuatu." Jelas junmyeon.
"Iyaa hon, harus ektra sabar." Ujar joohyun.
Lalu mereka pergi kekamar mereka untuk istirahat karena sudah sangat malam.
.
.
.
Malam hari sekitar pukul satu dini hari, gadis bermata kucing itu terus bergerak tidak nyaman dalam tidurnya, karena kedinginan, hidungnya juga memerah.
Kepalanya terasa berdenyut, jennie mencoba mengeratkan selimutnya, tapi tetap saja dia tetap kedinginan.
"Uhuk_uhuk,"
