Lose 2

810 165 27
                                    

Memegangi perut besarnya karena kehamilan yang telah menginjak trimester ketiga, Lisa hanya diam menatap orang-orang di hadapannya.

Ada Sean, suaminya di sana, berdiri di belakang sebuah kursi roda yang di atasnya ada Irene. Lalu juga ada papa dan istri papanya berdiri bersama mereka.

"Lisa...." Panggil Sean.

"Ada apa ini, kak?" tanyanya.

"Irene tidak bisa berjalan untuk beberapa saat, Lisa, aku mohon izinkan Irene tinggal di sini bersama kita, karena aku akan merawat Irene" jelas Sean.

Benarkah Lisa tidak salah dengar?

"Kenapa kak, kenapa harus kak Sean yang merawat Tante Irene?" tanya Lisa.

"Karena Sean kekasih Irene!"

Bukan Sean yang menjawab, melainkan perempuan yang berdiri di sisi papanya, perempuan yang tak lain kakak kandung Irene dan istri dari papa kandung Lisa.

"Kau tentu tidak lupa, Lisa, mereka saling mencintai, dan cinta mereka harus terhenti karenamu" lanjut perempuan itu ketus.

Adriana, perempuan yang papanya nikahi itu tidaklah pernah menyukai Lisa, ia bahkan berani menunjukkan secara terang-terangan.

"Lisa, kakak mohon izinkan Irene untuk sementara waktu tinggal disini bersama kita" Sean kembali bicara.

Lisa diam, ia beralih menatap papanya, melihat bagaimana reaksi papanya melihat ia diperlakukan seperti ini.

"Pa?"

"Benar Lisa, untuk sementara waktu biarkan Sean yang merawat Tante mu, kau tau kan, mama Riana sedang hamil, tidak mungkin bisa merawat Irene sementara waktu ini"

Sangat mengecewakan.

Sungguh Lisa tidak percaya ucapan itu keluar dari mulut papanya. Lisa tau memang Irene adalah adik ipar papanya, tapi Lisa adalah anak kandungnya, bagaimana mungkin papanya meminta Lisa untuk mengizinkan suaminya merawat mantan kekasihnya.

"Lisa, kau tidak boleh egois!" Riana kembali bersuara "Sean dan Irene saling mencintai, mereka dua sudah berkorban banyak demi dirimu, jadi mengizinkan Sean merawat Irene bukanlah sesuatu yang besar seharusnya"

"Kak, kau janji akan menjagaku kan?" Lisa bertanya pada Sean "bagaimana kau akan menjagaku dan merawat Tante Irene di saat yang sama?"

"Lisa, kau tidak bisa menyudutkan Sean seperti ini!"

Irene, perempuan itu akhirnya bersuara.

"Aku tidak menyudutkan kak Sean, tapi aku dan anakku memang membutuhkan kak Sean, aku akan segera melahirkan,kak Sean tidak mungkin bisa menjaga kami sepenuhnya jika ia harus merawat Tante Irene, apalagi kak Sean juga harus bekerja, jadi..."

"Kenapa Sean harus mengorbankan dirinya untukmu dan anak haram mu, bukan Sean ayah dari anakmu jika kau lupa, Lisa!"

"Riana!"

Lisa bisa mendengar bentakan papanya setelah Riana mengucapkan kata menyakitkan itu padanya.

"Apa aku salah? Anak yang Lisa kandung memang bukan anak Sean kan?"

Tak ada yang menjawab, mereka semua diam, seakan membenarkan ucapan Riana. Diamnya papanya dan Sean adalah suatu yang sangat menyakitkan untuk Lisa, seharusnya mereka berdiri paling depan untuk membelanya, bukan hanya diam saat melihat dirinya diperlakukan seperti ini.

"Jika pada akhirnya kalian akan tetap memaksaku, untuk apa meminta izin? Lakukan sesuka kalian" ujar Lisa, sebelum akhirnya berbalik, berniat meninggalkan mereka.

Rain (Hunlis Short Story')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang