Kalau rame, ending langsung up malam ini!
----
L
isa duduk dengan gelisah, tak berani menatap pria paruh baya di hadapannya, pria paruh baya yang masih terlihat tampan di usianya saat ini yang tak lagi muda.
"Apa yang sudah Sean lakukan padamu, Lisa?"
Memberanikan diri, Lisa berusaha menatap pria paruh baya yang sudah seperti ayah untuk dirinya itu.
"Maaf paman" ujar Lisa lirih.
"Bukan maaf yang aku ingin dengar, Lisa, tapi aku ingin kau mengatakan yang sejujurnya, apa yang sudah Sean lakukan sehingga kau pergi dari rumah"
Lisa menggeleng, masih tidak siap untuk bercerita.
"Lisa, aku sudah berjanji akan menikahkan kau dengan Sean. Tapi sebelum melanjutkan semua rencananya, aku ingin tau apa yang terjadi sebenarnya"
"Lupakan saja tentang pernikahan itu, paman, sepertinya aku dan Sean memang tidak cocok"
"Tapi bukankah kau sudah mencintai Sean sejak lama, Lisa? Percayalah, Sean akan menjadi suami yang baik untukmu, paman yakin kau bisa merubahnya"
"Tidak paman, Lisa tidak bisa merubah Sean. Paman yang papanya saja tidak Sean dengarkan, apalagi aku, gadis yang tidak pernah Sean pandang sejak dulu"
Ya, paman yang sedari tadi bicara dengan Lisa adalah papa Sean, papa Sean yang katanya 'calon suami Lisa'
Semua cerita Lisa pada Sean tentang pertemuannya dengan papa Sean memang apa adanya, sesuai dengan apa yang terjadi, tapi tentang pernikahan Lisa dan papa Sean itu semua kebohongan, kebohongan yang ditujukan pada Sean.
Setelah tau tentang Lisa, papa Sean memang mengagumi sosok Lisa yang pekerja keras, mereka jadi dekat, seperti seorang ayah dan anak, bahkan sahabat yang saling berbagi cerita, sampailah cerita mereka kepada Sean.
Papa Sean selalu berkeluh kesah tentang Sean dan membaginya pada Lisa, sampai akhirnya Lisa tau bahwa Sean yang dimaksud adalah Sean kakak kelasnya semasa ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Dan mengalir begitu saja, Lisa menceritakan pada papa Sean bahwa ia sempat menyukai Sean, dulu.
Mendengar itu, papa Sean tentu sangat senang, karena ia memang berniat untuk menjodohkan Lisa dengan Sean, karena ia yakin Lisa adalah orang yang tepat untuk mendampingi Sean.
Tapi dari cerita Lisa, Sean dari dulu tidak pernah memandangnya, Sean bahkan mungkin tidak kenal dengan anak beasiswa seperti Lisa ada di sekolah elitnya. Lisa pun tidak berani berharap lebih pada Sean ketika itu, ia hanya berani menatap Sean dari jauh, sambil fokus dengan sekolahnya agar ia tidak kehilangan beasiswa.
Tentu bukan hal mudah untuk sang papa untuk meyakinkan Sean menikah dengan Lisa, ia ingin mendekatkan mereka dengan membawa Lisa tinggal di rumah mereka, tapi ia tidak mungkin langsung mengatakan bahwa ia ingin menjodohkan Sean dengan Lisa, tidak mungkin juga mengatakan bahwa Lisa sebagai anak angkatnya, karena pada Jonathan saja Sean sangat benci sampai sekarang karena papanya menganggap Jonathan seperti anak sendiri.
Sampai terbit lah ide calon istri itu.
Awalnya Lisa juga tidak setuju dengan ide gila itu, termasuk menolak perjodohan dengan Sean, karena Lisa sadar diri, Sean tidak mungkin menginginkan dirinya, mengingat selera Sean dulu sangat jauh jika dibandingkan dengan Lisa. Mereka semua cantik-cantik, dan berasal dari keluarga terpandang.
Setelah terus diyakinkan oleh papa Sean, bahwa Lisa lah yang cocok menjadi menantunya, akhirnya Lisa setuju.
Tapi ternyata persetujuan itu membawa petaka untuk Lisa, jujur ia memang mencintai sosok Sean, hanya saja bukan seperti ini yang Lisa inginkan, Lisa tidak menyangka laki-laki yang ia cintai bertahun-tahun tidak lebih dari seorang bajingan, laki-laki brengsek yang dengan mudahnya merebut kehormatan seorang wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain (Hunlis Short Story')
RomanceShort story Sehun dan Lisa Pokoknya book ini banyak hujannya, alias menye-menye, jadi kalau nggak suka menjauh ya!!