TL5

287 25 1
                                    

Tidak terasa,lisa pun pulang sekitar jam tujuh malam,saat pulang lalisa lansung mendapat tamparan keras dari appanya,yang membuat dirinya terkejut,apa apaan?batin Lisa

Plak

"Dari mana saja kamu lalisa?baru pulang jam segini,apa yang kamu lakukan diluar sana,dari pagi kamu keluar rumah dan sekarang baru pulang?murahan"ucap Michale melotot kepada lalisa,dan Lisa hanya diam ingin mendengar semua apa yang dilontarkan oleh appanya

"Oh tapi mana ada yang mau sama kamu,sedangkan tubuhmu lihatlah seperti orang stunting"lagi-lagi kalimat hinaan terlontar dari mulut appanya sendiri,mamanya hanya menangis melihatnya karna jika ia membela lalisa dan melawan suaminya,Lisa akan dipukul,dicambuk dan akan dikurung di gudang bawah tanah yang dingin

Jadi jalan satu-satunya eommanya harus melihat Lisa dicaci maki didepan matanya,oppanya?entahlah dia ada dimana yang jelas Lisa tidak akan berharap lebih bahwa ia akan dibela Lisa,justru Brian akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan oleh appanya.

"Kenapa?kenapa kau diam lalisa,melawan lah,menangis lah seperti yang engkau sering lakukan,apa yang appa bilang benar,hahaha sudah lah lalisa enyah lah dari keluarga ini,kau tidak pantas berada di keluarga ini"Michele tertawa sumbang sambil menatap remeh Lisa yang berada di depannya

"Lisa yang dulu sudah mati,bersabarlah Lisa yang sekarang akan menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya"ucap Lisa tegas,tidak ada rasa takut di setiap kalimatnya

"Apa yang akan kau tunjukkan hah?,dari kecil kamu sudah tidak memiliki bakat apapun,kau mau menunjukkan bakat menari mu yang jelek itu cuih"ludah appanya hampir mengenai lalisa tapi Lisa sedikit mundur dan hanya mengenai lantai

"Appa,kau sendiri yang tidak memiliki bakat,kau menjadi seorang CEO berkat kakek yang menunjuk mu sebagai penerusnya,dan sampai sekarang kau belum memiliki perusahaan sendiri"ucap Lisa remeh membuat Michael naik pitam dan lansung menjambak lalisa

Lalisa tidak tinggal diam,lisa mencengkram tangan appanya dengan kuku panjang nya dan membuat nya tergores dan mengeluarkan darah

"Berani sekali kau anak sialan"

Bugh

Michael meninju wajah lalisa dan mengeluarkan sedikit darah,lalisa terjatuh kelantai dan mulutnya mengeluarkan darah segar

Saat hendak ingin memukuli kembali,lusi menahan suaminya agar tidak memukul Lisa kembali,mamanya memohon sambil berderai air mata

"Lalisa cepat masuk kamar!"ucap Lusi sedikit berteriak,tampa disuruh dua kali lalisa lansung naik kekamar menggunakan lift meninggalkan papa dan mamanya yang berdebat karna dirinya.

Saat sudah sampai di kamar lalisa lansung ke kamar mandi dan menatap pantulang dirinya disana

"Apakah ini yang kamu rasakan selama ini lalisa?"ucap nya tampa sadar dan ada bayangan putih dibelakangnya yang mirip dengan dirinya,dan mengangguk lalu pergi kembali seperti ditiup oleh angin

"Apakah sakit ini ada yang lebih sakit sebelumnya?,jika iya kamu gadis kecil yang hebat,aku tidak akan pernah menghentikan dirimu yang akan mau membunuh dirimu sendiri,karna disiksa seperti ini bertahun-tahun tidaklah mudah".
****

Makan malam pun tiba, namun lalisa memilih berdiam diri di dalam kamarnya alasannya ia malas bertemu dengan appanya yang sudah membuat lebam ke ungu-unguan di sudut bibir nya

Lalisa menatap kembali pantulan dirinya di depan cermin meja riasnya,setelah dilihat-lihat wajahnya cukup cantik jika ia kembali berkarir didunia model,tapi karna ada luka lebam di wajahnya membuat dirinya kembali berdecak kesal karna mengurangi seperempat kecantikannya.

Karna bosan lalisa pergi keluar menuju balkon kamarnya,menikmati angin malam yang menusuk kulit mulusnya tapi tidak membuat si empunya beranjak, tapi dering ponsel berlogo Apple tersebut membuat dirinya harus membuka kedua matanya untuk melihat siapa pelaku yang sudah membuat ketenangannya terusik ternyata ketiga sahabatnya yang menelpon menggunakan grup WhatsApp yang beberapa tahun dibuat oleh jennie.

Lalisa pun mengangkatnya dan memperlihatkan wajah sahabatnya

Jisso:siapa yang menelpon di tengah malam seperti ini,mengganggu saja

Jennie:aku yang menelpon eonni,kau jangan marah

Rose:aisshhh iya kau sangat mengganggu eonni,aku sedang menelpon dengan pacarku

Lisa:ada apa eonni menelpon malam-malam seperti ini?

Jennie:maafkan aku jika mengganggu kalian semua,tidak ada apa-apa lalisa

Jisso:hmm yasudah,oh ya lalisa apakah besok kamu sudah boleh masuk sekolah?

Lisa:iya eonnie,tapi kalian harus memperkenalkan kembali semua ingatanku yang telah hilang

Rose:itu masalah kecil lalisa,kau tidak perlu khawatir aku akan mengajakmu pergi ketempat makan yang menjadi favorit kita berdua

Jennie:tentu saja lalisa,aku juga akan mengajakmu pergi ketempat perbelanjaan yang sering kita kunjungi

Jisso:aku juga akan mengajakmu pergi ketempat toko buku favoritmu

Lisa: terimakasih sudah ingin mengajakku ketempat yang sering aku kunjungi

Jisso:tidak apa lalisa kita berempat kan saudara tak sedarah,apapun yang ingin kamu ketahui tanya saja kepada kami,yasudah malam semakin larut kalian harus tidur good night

Setelah itu panggilan terputus ,lisa pun masuk kembali kekamar dan merebahkan dirinya untuk menuju ke alam mimpi, lisa pun tertidur dengan perut yang kosong
***
Pagi hari pun tiba,lalisa sudah siap dengan seragam sekolah anak SMA,ia tidak menyangka ia akan kembali menjadi anak SMA dengan usia dirinya yang sudah dua puluh enam kini kembali masuk kesekolah menengah atas.

Jika lalisa dulu selalu berseragam rapi kini berbeda dengan lalisa yang sekarang,baju yang dikeluarkan, kancing baju yang dibuka dan dasi pita nya yang sengaja ia longgarkan tidak lupa dengan rambut nya yang kini digerai indah tidak seperti dulu yang selalu kuncir kuda,setelah dirasa perfect Lisa pun turun untuk mengisi perutnya yang meronta-ronta ingin diisi karna kemarin malam ia tidak sempat memberinya asupan.

Saat sampai dibawah lagi dan lagi orang yang ada di meja makan terpana melihat kecantikan seorang lalisa namun dua makhluk yang ada disana tidak ingin mengakuinya

"Pagi eomma"

"Pagi sayang,kamu cantik banget pake style kayak gini,eommasuka"puji Lusi,Lisa pun hanya tersenyum menanggapi ucapan mamanya dan mengambil sehelai roti dengan selai nanas kesukaannya dulu

Setelah selesai makan lalisa pun berpamitan dengan Lusi tidak lupa mengecup singkat pipi Lusi,Lisa menghiraukan dua manusia yang dari tadi memperhatikan kegiatan nya dengan lusi.

"Ada namun tidak dianggap,jika kalian merasa sakit hati dengan perlakuan Lisa terhadap mama,itu yang lalisa rasakan selama sepuluh tahun terakhir"

Michael dan Brian menunduk memandang makanan mereka tampa minat, Michele juga merasa bersalah dengan perlakuan dirinya kemarin malam terhadap lalisa,kini ia semakin sulit untuk di gapai

Transmigrasi lalisa(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang