TL 17

76 11 2
                                    

Bab ini aku ubah dikit,karna udah
Lupa juga hehe😁

Happy reading
....

Sinar mentari menyusup masuk,membuat sang empu menggeliat ditempatnya siapa lagi kalo bukan lalisa manoban,Lisa duduk sambil meregangkan otot-otot tubuh nya yang pegal lalu berjalan kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang teras lengket.

Tiga puluh menit berlalu,Lisa sudah siap dengan seragam sekolahnya,setelah dirasanya sudah cukup ia keluar kamar untuk mengambil sarapan,hari ini ia ingin sarapan dengan roti saja.

Terlihat oppa dan appanya turun dari tangga diseberang nya,mereka berjalan beriringan dengan menyampirkan jas masing-masing di tangannya

Niat Lisa yang ingin sarapan dengan roti pupus kala melihat eommanya yang sedang menyajikan makanan empat sehat lima sempurna,saat sudah sampai dimeja makan Lisa lansung mengutarakan keinginannya.

"Eomma,Lisa sarapan dengan roti saja"

"Wae?roti tidak sehat untuk sarapan, eomma sudah memasak makanan yang lebih sehat,ayo duduklah kita mulai sarapannya,memang untuk memasak Lusi lah yang selalu mengatur semuanya,karna bagi nya kesehatan keluarganya yang nomor satu.

Saat hendak ingin membalas perkataan eommanya,appanya lebih dulu menyelanya
"Sarapan,agar tubuhmu sedikit lebih berisi,tidak cungkring seperti itu"ujar appanya yang sudah duduk manis ditempatnya

Mereka yang ada disana menahan tawa mendengarnya Lisa mendelik kesal,anggaplah bahwa ia tidak sopan tapi biarlah dia kesal dengan appanya,Lisa dengan ogah-ogahan duduk didekat eommanya tidak ingin didekat appanya maupun oppanya.

Lisa memakan sarapannya dengan cepat,mood ya sudah rusak oleh appanya,dan yeah Lisa lah yang paling cepat menghabiskan sarapannya,sudah dia bilang dia malas sarapan ditambah appanya yang merusak moodnya dipagi hari yang cerah ini.

Tampa sepatah katapun Lisa keluar,menaiki motor sport Ducati 1000dc miliknya,melaju kencang diatas rata-rata
****

Sekitar lima belas menit Lisa sampai di sekolahnya,Lisa memarkirkan motornya khusus untuk motor sedangkan ketiga sahabatnya sedang bergosip ria di parkiran mobil,Lisa menghampiri mereka dan mengajaknya untuk masuk karna sebentar lagi bel masuk.

"Ayo masuk,udah mau bel"ujar Lisa mereka pun mengangguk dan berjalan beriringan,sesekali mereka bercanda sampah pada akhirnya ada seseorang yang menabrak bahu Lisa membuatnya mundur kebelakang,orang itu adalah boram,masih inget kan sama boram.

"Kalo jalan pake mata"bentaknya marah sambil mengibas bahunya karna sudah bersentuhan dengan Lisa

"Eh kamu--"ucapan jennie terhenti kala Lisa mengangkat tangannya, mengisyaratkan bahwa ini adalah urusannya dengan cabe-cabean didepan mereka ini

"Dimana-mana jalan nya pake kaki lah,tapi kayaknya cuman kamu deh yang pake mata buat jalan"sindir Lisa dengan wajah yang songong

"Oh sekarang berani ya kamu sama aku"balas boram

"Ya of course,emang kamu siapa sampai-sampai aku takutin,kamu harus sadar diri kasta kita berbeda,aku jauh lebih unggul dari pada kamu,kecantikan?cantikan juga aku bodygoals?bodygoals nya juga aku,kepintaran?pintaran juga aku, terkenal?terkenalan juga aku kekayaan?kayaan juga aku inget appamu bekerja disalah satu perusahaan manoban dan aku adalah anak dari keluarga manoban kamu beruntung karna aku gak laporin ini ke keluarga manoban"desis Lisa membuat orang yang disana menonton berteriak dengan kata-kata mutiara yang keluar dari mulut Lisa begitupun ketiga sahabatnya.

Boram mati kutu,merasa terhina disana dan memang benar appanya bekerja di perusahaan milik keluarga manoban,tapi boram baru tahu bahwa Lisa adalah salah satu anak dari manoban.

"Berhenti mengusik kehidupanku,atau adik kecilmu.... you know lah,dan satu lagi aku lebih unggul dalam bidang apapun"ujar Lisa mengedipkan satu matanya lalu berlalu dihadapan boram yang sudah pucat pasi ditempatnya,tidak bisa berbuat apa-apa hanya menyebut marga manoban saja orang-orang akan tunduk.

"Sial,dia mempermalukan ku"ujar boram lalu berlalu pergi dengan sorakan-sorakan menghina dari mereka

"Lisa tadi savage banget balas boram"

"Lisa aku padamu"

"Ternyata Lisa keluarga dari manoban ternyata"

"Gila! Lisa ternyata anaknya manoban"

"Boram mah gak sebanding,sama Lisa"

"Berarti Lisa sudaraan dong sama Brian"

"Brian siapa?"

"Ituloh Kaka kelas ips1"

"Jinja!"

Sekiranya begitulah omongan yang terdengar ditelinga Lisa sekarang tapi dia masa bodoh,karna dia sudah gatal untuk tidak lagi merahasiakan marga nya,biarkan ia babak belur nanti dipukul oleh appanya ia tidak perduli dari pada harga dirinya diinjak-injak oleh boram si cabe-cabean.

****

Disisi lain jeno sedang duduk di rootooaf dengan kedua sahabatnya yang bernama Alex dan Wendy,ya jeno juga tadi melihat perdebatan Lisa dengan boram.

Mereka bertiga sibuk menghisap nikotin tampa ada percakapan disana,mereka sibuk dengan pikiran masing-masing,sampai pada akhirnya jeno membuka suara membuat Alex dan Wendy terkejut.

"Kayaknya gue suka deh sama Lisa"gumam jeno namun masih bisa didengar oleh keduanya

"Are you nuts?,bro Lo gak bakal direstuin sama ajeossi"ujar Alex tak terima

"Nah bener tuh,Lo tahu kan keluarga lo itu punya dendam yang belum terbalaskan sama keluarga manoban,dan Lo lihat tadi Lisa secara terang-terangan ungkapin marga manoban di seantora sekolah"jeno menunduk mendengar itu semua

"Gue harus kayak gimana sekarang?"ujar jeno lirih sejak beberapa bulan ini jeno memikirkan hal ini membuat kepalanya pusing memikirkan bagaimana caranya memberitahu appanya bahwa ia menyukai salah satu keluarga manoban,marga yang sangat dibenci oleh appanya

"Buang perasaan lo,sebelum perasaan lo makin tumbuh"ujar Alex datar

Jeno terdiam kejadian 15 tahun silam berputar seperti kaset rusak,setiap kali ia melihat Lisa perasaan benci dan suka bercampur menjadi satu,benci bahwa salah satu keluarga manoban telah merenggut nyawa berharga milik keluarganya dan rasa sukanya entahlah tiba-tiba datang tampa seizin darinya,sejak pertemuan tampa sengaja mereka di minimarket beberapa bulan kemarin tiba-tiba saja perasaannya muncul .

Ini lebih ke senjata makan tuan,awalnya ketika ia menabrak Lisa dengan sengaja ia ingin berkenalan dan melakukan aksinya,tapi ketika melihat wajah kesalnya mengingatkan dirinya dengan seseorang yang sudah lama ia tidak bertemu dengannya

Jangan sampai jeno menjadikan Lisa sebagai pelampiasan semata,karna lisa pun mungkin juga sudah memiliki perasaan terhadap jeno karna dengan segala perlakuan yang diberikan oleh jeno.
****

Kayaknya aku bakal cepetin ending dari transmigrasi lalisa,karna aku mau pergi mondok guys huhu

Kemarin juga sibuk sama PPDB,eh gak taunya gak keterima karna aku pake jalur afirmasi,jadinya aku mutusin buat mondok aja dan otomatis aku gak pegang hp beberapa bulan kedepan

Disini ada yang sama gak sama nasib aku,kalian udah SMA atau udah lulus

Transmigrasi lalisa(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang