NB.01

23.3K 1.3K 54
                                    


Lisa pov.

"Lalisa Manoban!" Shit shit shit! Apalagi kali ini, ya Tuhan aku bisa saja mati mendadak di buat olehnya.

Aku bergegas keluar dari ruangan ku dan berlari kecil menghampiri ruangan Jennie, atau sering kami panggil nona bos.

Aku menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya dengan pelan, setelah itu aku mengetuk pintunya.

Tok.. tok

"Permisi nona bos"

"Masuk" suara dingin itu membuatku takut, uugh menyeramkan sekali.

Aku masuk dan tidak lupa mengunci pintunya.

Aku menghampirinya dan berdiri di hadapannya.

Lutut ku rasanya lemas sekali melihat tatapan kucingnya.

"Mmm ada apa nona bos?" Aku bertanya dengan takut-takut.

"Kamu lihat ini, siapa yang meletakkan foto jelek ini disini?" Jennie menunjukkan bingkai foto seorang pria yang ada di atas mejanya.

Pria itu Jackson, dia sangat menyukai Jennie namun Jennie tidak menyukainya dan malahan membencinya. Katanya Jackson bukan tipenya, huh malang sekali nasibnya.

"Saya tidak tau nona bos" jawabku jujur.

"Yaak kenapa kamu tidak tau huh! Tidak mungkin setan yang meletakkannya kan? Lagian ruangan ini cukup privasi kenapa sampai bisa kecolongan seperti ini!"

Brak!

Jennie memukul meja.

Huhuu Mommy tolong.. singa betina ini sangat menyeramkan.

"Maaf nona bos saya akan mencari tahunya"

"Bakar foto pria menjijikkan ini, aku tidak sudi melihatnya" Jennie melemparkan bingkai foto itu padaku.

Huh untung saja aku sigap menangkapnya.

"Ya nona bos kalau begitu saya permisi" aku membungkuk dan keluar dari ruangan Jennie.

Memasuki rumahanku aku segera mengecek komputer melihat rekaman cctv di ruangan Jennie.

Aku mengerutkan kening melihat Jackson benar-benar nekat menerobos masuk kedalam ruangan Jennie. Ini sekitar jam satu pagi, berani-beraninya dia!

Pria itu memang brengsek, lihat saja dia tidak akan mendapatkan Jennie, aku akan memperketat penjagaan terhadap nona bos ku.

Segalak apapun Jennie dia adalah gadis yang lucu di mataku.

Setelah menyalin rekamannya aku kembali ke ruangan Jennie.

"Nona bos, ini aku sudah menemukan pelakunya"

Aku menunjukkan rekaman cctv pada Jennie.

"Cih, sudah ku duga. Perketat keamanan ruangan ini jangan sampai hal seperti ini terulang kembali"

Tss dia lebih mempedulikan ruangannya dari pada dirinya.

"Ya nona bos" aku hanya bisa mengiyakan.

"Yasudah, silahkan keluar" ck tidak tau terimakasih sekali nona bos satu ini, untung saja dia lucu"

Aku mengangguk dan mengucapkan permisi namun saat hendak pergi pena Jennie terjatuh dan kami spontan mengambilnya.

Tangan kami bersentuhan, aku menatapnya dan dia juga sama menatapku.

Oh god! Apakah ini mimpi? Jennie cantik sekali ya Tuhan.

Kami bertatapan cukup lama sampai Jennie duluan yang memutuskan kontak mata kami.

"A-ah maaf nona bos, ini pena nya. Saya permisi" aku buru-buru keluar dari ruangan Jennie.

Sesampainya di ruangan ku, aku memegangi jantungku yang berdetak kencang.

"Huh huh ada apa denganku?"

•••

Tbc

11/02/24

Yeyyy! Cerita baru di tahun dua ribu dua empat 🤍

Cerita dadakan, mau di bikin OS tapi kayanya seru di jadiin cerita jadi yah, semoga suka.

Simpel aja suka baca ga suka jangan baca, okey!

Vote komen lanjut.

nona bos [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang