Jang Wonyoung sudah berusaha semaksimal mungkin untuk berkonsentrasi membaca novel yang ia pinjam dari perpustakaan sekolahnya kemarin, namun ocehan sahabat karibnya, Ahn Yujin, yang sedari tadi sedang sibuk menonton video interview dari Putra Mahkota negeri ginseng tersebut membuat atensinya goyah."UWAAH JINJJA! KETAWA DOANG GANTENG BANGET TAU WON?!"
Wonyoung memutar bola matanya malas mendengarkan pekikan yang entah keberapa kali sudah dilontarkan Yujin. "Lo bisa sambil diem aja nggak sih, nontonnya?" Wonyoung menyahuti pekikan Yujin yang masih dengan hebohnya menghype video QnA pangeran Sunghoon, yang sudah ditontonnya sejak setengah jam yang lalu.
Dalam hati Wonyoung membatin, kok bisa Yujin betah menonton video berdurasi empat puluh lima menit itu tetapi tidak betah menonton video pembelajaran yang hanya berdurasi sepuluh menit?
"GILA INI ORANG PERNAH PUP NGGAK YA WON? MASA ORANG SEGANTENG INI BUANG AIR?"
Oke, Wonyoung kini sudah kehabisan kesabarannya. Sahabatnya itu nampaknya tidak menghiraukan keluhan Wonyoung sama sekali dan malah mengocehkan hal-hal yang tidak jelas. Ditutupnya buku novel yang sedari tadi dibacanya itu dengan kasar, lalu ide jahilnya muncul tatkala melihat bantal kecil berwarna pink yang terletak di sampingnya.
Dengan bidikan yang tepat Wonyoung mengarahkan bantal tersebut, dan...
BUGGHHHH
"YAAA SHIBAL! WONYOUNG LO UDAH GILA YA?!"
Bantal yang dilempar oleh Wonyoung rupanya mendarat sempurna ke wajah Yujin yang sedang menonton di ponselnya sembari rebahan di karpet Wonyoung. Alhasil ponselnya yang sedang ia pegang pun ikut terjatuh dan menimpa wajahnya.
"Salah sendiri dari tadi sibuk sendiri! Kan lo kesini katanya mau main sama gue, bukannya nonton si pangeran!" Gerutu Wonyoung sembari memeletkan lidahnya kepada Yujin yang sedang melotot menatapnya sebal.
Yujin dan Wonyoung memang sudah bersahabat baik sejak kecil karena rumah mereka yang berdekatan, sehingga mereka sering menghabiskan waktu bersama di akhir pekan. Hingga kini mereka sudah SMA pun, Yujin masih sering main ke rumah Wonyoung seperti saat ini.
Sudah satu jam berlalu sejak Yujin tiba di rumah Wonyoung. Mulanya mereka akan mengerjakan tugas sekolah bersama dua sahabat mereka lainnya, tetapi rupanya dua teman mereka itu berhalangan hadir dan memutuskan untuk kerja kelompok di sekolah saja, senin besok.
Wonyoung kira Yujin tetap datang karena mau main dengannya, eh rupanya Yujin datang karena mau menonton video interview di rumah Wonyoung lantaran wifi nya di rumah sedang gangguan.
Yujin mengusap hidungnya yang masih agak nyeri setelah tertimpa ponselnya itu, tetapi dalam hatinya muncul sedikit perasaan tidak enak karena jadi mengabaikan Wonyoung,
"Yaa tadi kan gue udah ajak lo nonton bareng juga Won, tapi lo nya nggak mau" Ujar Yujin sembari berjalan menuju ranjang Wonyoung, menghampiri gadis berambut panjang sepunggung yang sedang bersandar di kasurnya sembari bermain ponsel.
Ciri khas kalau Wonyoung ngambek.
"Wonyoung jangan ngambeeeekkkkk."
"Hmm."
"Wonyyyy, jangan ngambek dong..." Rengek Yujin sembari menggoyang-goyangkan lengan Wonyoung.
"Ya abisnya lo malah sibuk nontonin itu cowok! Emang lo nggak inget, se nyebelin apa itu cowok di sekolah?" Tukas Wonyoung mengingatkan Yujin.
Fakta bahwa mereka bersekolah di sekolah yang sama dengan sang pewaris takhta di masa depan, Pangeran Sunghoon, pada awalnya mungkin seperti mimpi yang menjadi kenyataan bagi gadis remaja seperti Wonyoung dan teman-temannya. Layaknya mimpi di siang bolong, beberapa hal memang nampaknya lebih baik untuk dilihat saja, bukan untuk dikenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS ON TRAINING || JANGKKU
FanfictionMenjadi seorang Putri Mahkota adalah impian bagi jutaan gadis diluar sana, bahkan mereka pun rela untuk memberikan apa saja demi mendapatkan titel tersebut. Namun tidak dengan Jang Wonyoung, seorang siswi SMA yang tiba-tiba harus menjadi Putri Mahko...