3. The Promises Fate

346 52 3
                                    


Setidaknya sekali dalam seumur hidup manusia pernah mengalami patah hati. Entah itu patah hati karena ditinggal hewan kesayangan, pasangan, atau bahkan sesimpel karena ada kartun favorit yang berhenti tayang. Yang jelas, efek patah hati bagi setiap orang selalu berbeda tergantung sedalam apa perasaan orang tersebut terhadap hal yang dicintainya.

Bagi Sunghoon, patah hati pertamanya adalah ketika mendiang kakeknya meninggal. Dirinya yang masih kecil itu hanya bisa menangis meraung-raung kala melihat kakeknya yang selalu tersenyum hangat kepadanya itu terbujur kaku diatas ranjang. Patah hati keduanya dialami ketika Dongdong, anjing corgy hadiah dari Jay tiba-tiba meninggal karena tidak sengaja memakan racun untuk tikus. Selain dua hal tersebut, Sunghoon juga pernah  kabur dari istana karena ibunya melarang dirinya untuk melanjutkan berlatih figure skating. Yang jelas, Sunghoon sudah sangat akrab dengan yang namanya patah hati.

Entah karena telah terbiasa patah hati atau bagaimana, yang jelas alih-alih merasa sedih karena diputuskan sepihak oleh Yuna, Sunghoon lebih merasa kalut dan bingung. Khawatir akan nasibnya yang dijodohkan dengan orang yang bahkan tak pernah dikenalnya. Penolakan Yuna berarti lampu hijau untuk perjodohannya dengan gadis dari keluarga Jang.

Sunghoon memijat pelipisnya, berusaha meredakan rasa berdenyut di kepalanya. Beberapa hari ini dirinya kurang tidur karena harus menyelesaikan beberapa tugas negara setelah ayahnya jatuh sakit, ditambah masalah pernikahannya yang menambah beban pikiran. Kejadian yang dialaminya hari ini tentu saja memicu sakit kepalanya semakin parah. Mungkin benar bahwa semua orang yang berada di sisi Sunghoon akan pergi, entah sebaik apa dirinya berusaha  untuk mempertahankannya. 

Selama berpacaran dengan gadis ballerina itu, Sunghoon selalu menjadi orang yang berinisiatif dan memberikan effort terbaiknya bagi sang kekasih. Ia yang selalu menghampirinya di ruang latihan ballet di jam istirahat sembari membawa sandwich karena ia tahu kalau gadisnya selalu melewatkan waktu makan siangnya untuk berlatih. Sunghoon yang selalu berada di kursi penonton terdepan untuk menyaksikan pertunjukkan ballet Yuna yang indah. Sunghoon yang tak peduli akan rumor yang dibuat oleh paparazzi yang haus akan kehidupan pribadinya, dan Sunghoon pula yang selalu membuat klarifikasi atas rumor itu untuk melindungi karir kekasihnya. Namun rupanya ada juga hari dimana hasil mengkhianati usaha, dan itu adalah hari ini.

"Kenapa sih kamu selalu egois?"

Sunghoon mengusak rambutnya frustasi kala kata-kata tersebut terngiang kembali di telinganya. Mengapa semua orang selalu melabeli dirinya sebagai orang egois? Padahal menurutnya wajar apabila manusia memiliki kehendak dan ingin berusaha melakukan segala cara untuk merealisaskannya.

Pangeran muda itu teringat kala ibunya  menyebutnya egois karena menolak untuk berhenti menekuni figure skating setelah dilantik menjadi Putra Mahkota. Padahal Sunghoon sudah bersikeras berjanji bahwa kegiatan latihannya tidak akan mengganggu waktu pendidikan dasar bagi Putra Mahkotanya. Ayahnya juga pernah menyebutnya egois karena dirinya bersikeras ingin berkuliah di jurusan film, menurut ayahnya jurusan film dan sinematografi berarti membuang-buang waktu. Sang Raja, Park Woo Seok menginginkan Sunghoon untuk mengambil jurusan Politik atau Hukum saja, agar selaras dengan jabatannya kelak menjadi seorang Raja.

Dan kini ia disebut egois karena melamar kekasihnya meski dirinya tahu betul bahwa kekasihnya, Shin Yuna itu memiliki cita-cita tinggi menjadi seorang ballerina kelas dunia. Padahal kalau dipikir lagi secara logika, apa salahnya melamar kekasih sendiri? Sunghoon sungguh tidak paham dengan cara berpikir orang-orang. 

"Yang perlu kamu ingat, apapun yang terjadi selalu utamakan dirimu sendiri. Karena bagaimanapun, dirimu adalah yang utama. Mau orang lain bilang kamu egois, ya biar saja."

PRINCESS ON TRAINING || JANGKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang