●
●
●
●Happy Reading
●
●
●
●Murid murid BHS di cengangkan oleh mayat yang berada ditengah tengah aula sekolah itu. Kerumunan murid membuat Vivi penasaran apa yang terjadi.
"Minggir dong,gue mau liat juga"Ujar Vivi membelah kerumunan.
Ia sangat kaget melihat mayat itu yang banyak luka disekujur tubuhnya. Para polisi dan perawat medis melakukan pemeriksaan. Mencari bukti bukti pada tubuh mayat tersebut.
"Sadis banget ya, itu aja mukanya hancur banget walaupun kita tetap tau dia siapa"Ringis murid itu melihat wajah mayat yang benar benar rusak.
"Kayaknya karma deh, soalnya dia kecentilan sana sini mau. Biar cowok orang aja diembat karena dia cantik. Pantas aja yang paling banyak luka wajahnya"Cibir murid lainnya.
Rai dan Bunga sampai ke sekolah dan juga membelah kerumunan yang seperti dilakukan oleh Vivi. Tatapan mereka bertiga bertemu. Saat setelah menatap mayat tersebut.
Bunga keluar dari kerumunan mengeluarkan sisa sisa makanannya, kini makanan yang ia makan tadi menjadi muntahan saat melihat mayat tersebut.
"Nih minum dulu, lagian ngapain sih liat gituan. Udah tau lo gak bisa lihat darah"Vivi memberikan air mineral pada Bunga yang selesai mengeluarkan sisa sisa makanannya.
"Yang meninggal siapa?"Tanya Bunga yang tak bisa mengenali wajah mayat itu karena pusing yang sangat mendominasi kepalanya saat ini.
"Yasmin anak kelas 10 IPA 4"
Yasmin? Apakah gadis yang pernah menjadi teman kelasnya pas SMP? "Hasilnya gimana?"Tanya Bunga lagi
"Katanya itu murni pembunuhan,tapi sidik jari pelakunya gak ada. Tapi dia kayak beri petunjuk, karena disebelah mayat itu ada Bangkai"Jawab Vivi menopang dagunya.
Menurutnya banyak yang janggal dari semua ini, tapi ia juga tak tau. Ia takut jika mencari pelakunya malah ia yang juga kena masalah,lagian Vivi tak pernah dekat dengan Yasmin.
"Menurut lo siapa orangnya? Kayaknya aneh gak sih kalau pembunuhannya gitu aja, bisa jadi ini pembunuhan berencana dan dilakukan banyak orang"Tebak Vivi.
"Gak tau juga,yang paling utama jaga diri kita masing masing. Lagian orang ini kayaknya lebih cerdik daripada yang kita kira. Bisa saja dia murid disini atau bukan. Banyak opsi dari semua itu"Ujar Bunga menatap kerumunan tersebut.
"Jangan ditatap, nanti malah lo bayangin dia lagi"Pesan Vivi.
"Gue udah berusaha buat lupain dia tapi sulit, ahh tapi ada kalian jadi gue perlu buka lembaran baru"
Kedua pemuda yang hampir sama tinggi menghampiri gadis itu yang sedang sibuk berbincang bincang. "Katanya kita gak belajar hari ini, kita harus pergi melayat juga kayaknya dirumah Yasmin"Ujar Vendro memberitahu.
"Serius gak belajar? Asikk"Senang Vivi kegirangan.
"Ya kali disaat genting kayak gini, kita disuruh belajar aneh aja tuh guru guru kalau suruh kita belajar. Tapi untungnya guru beri kebijakan pada murid murid"Jelas Vendro. Anak kesayangan guru biasalah.
"Lo gakpapa 'kan? Masih mual? "tanya Rai dengan raut wajah yang khawatir.
"Gue gakpapa"Jawab Bunga dengan mimik wajah meyakinkan.
"Menurut gue nih ya, pembunuhan itu terjadi saat malam"Asumsi Vivi lagi. Mereka sepertinya akan melakukan argumen dari pikiran masing masing.
Vendro mengangguk setuju,"Bisa jadi, karena gak mungkin saat pagi hari sedangkan dia melukainya sangat banyak. Menurut gue gak ada waktu buat pembunuh itu jika ia lakukan malam hari"
"Bisa aja, apa sih yang gak bisa pembunuh lakukan. Mau malam hari atau pagi hari ia bisa melakukan itu secara matang matang"Bunga menatap mereka satu persatu,bukankah pembunuh melakukan apapun yang dia inginkan?
"Bisa jadi sih tapi aneh banget karena luka itu juga udah kering"Ujar Rai menanggapi.
"Menurut gue mending kita isi perut dulu sebelum ngelayat, ngelayat butuh tenaga. Gak enak nanti kita makan disana terus tuan rumahnya gak makan. Mending makan sekarang aja"Ajak Vivi dengan cengiran.
"Yok lah lapar juga gue"Ujar Rai.
Mereka berempat pun berjalan menuju kantin yang sudah berisi murid murid walaupun hanya sebagian. Murid murid dibolehkan pulang namun jika ada waktu mereka harus juga melayat.
Bunga menopang kepalanya diatas meja kantin, rasanya lemah,letih dan lesu. Tenaganya seperti terkuras. Apalagi semalam ia begadang menonton konten konten cowoknya.
Kebiasaan Bunga tak pernah lepas,tetap menyukai boyband asal korea selatan itu. Mau dimanapun ia terus menatap wajah wajah tampan cowoknya itu.
Rai yang melihat itu mengelus rambut Bunga pelan dan lembut, "Lo begadang kah?"Tanya Rai penuh pengertian.
"Iya, gue udah ketinggalan banyak konten jadi nonton deh konten cowok cowok gue"Jawab Bunga yang merasa nyaman akan usapan lembut dari Rai.
"jangan sering begadang, kesehatan lo belum stabil tapi lo tetap mau sekolah. Keras kepala"Ujar Rai menepuk pelan pucuk kepala Bunga.
"Serahlah, lagian gue masih bisa lakuin aktivitas kayak biasanya. Walaupun kadang capek sih, kan ada lo yang bisa bantu gue kerja tugas"Kata Bunga tersenyum tipis. Sangat tipis.
Vivi dan Vendro yang baru datang mendecak kesak pada dua sejoli itu, "lo pada enak enakan disini ya pacaran kita yang disuruh mesan,enak aja lo berdua"Kesal Vivi menatap kedunya nyalang.
"Mana ada gue pacaran kagak yehh"Tolak Bunga mentah mentah. Rai yang mendengar itu tersenyum kecut dan melakukan aktivitas makannya tanpa ingin membalas perkataan Bunga yang menyakiti hatinya.
🎲🎲🎲
TBC
Jia kembali update dengan bab baru. Jia pengen update karena hari ini ulangtahun my universe,my love dan banyak lagi.
Alias hari ini ulangtahun Suga dan Hakyeon,kalian tau kan? Kalau ndk tau nanti cari aja deh.
Okey, seperti ini aja bye bye...
Salam hangat dari Pacar
Suga dan HakyeonSabtu 9 Maret 2024
09 : 32
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMANTARA HIGH SCHOOL (HIATUS)
Mistério / SuspenseRENCANA PEROMBAKAN! .... Seseorang memandangi wajah beberapa foto yang berada diruangannya yang gelap dengan perasaan berkecamuk. Orang itu menatap kebencian dari foto foto yang ia tatap. "Kalian harus mati ditangan gue"Ucapnya memberikan senyum smi...