--6--

187 17 0
                                    

Selamat membaca!

◝(⑅•ᴗ•⑅)◜..°♡

Kalo bagus klik tanda bintang atau vote, okee?

______________ 6 _______________

Jam menunjukkan pukul 12 malam

Blaze tiba tiba saja terbangun, ia ingat Ice.

'Dasar! Sekarang aku jadi repot karena dia!'

Blaze pergi keluar kamar, jalan nya mengendap endap agar saudaranya tidak ada yang tahu. Kemudian Blaze mencari cari sisa makanan di lemari kulkas. Siapa tahu ada makanan.

'Eumm.. Apa yaa-'

Blaze sudah seperti maling makanan, di tengah malam mencari makanan, kalo saudara nya tahu, ia pasti akan di marahi.

'Ada donat sama teh kotak, ini aja kali ya'

Blaze berjalan mengendap lagi, menuju ruangan yang di huni Ice saat ini.

Krekk..

Blaze membuka pintu gudang tersebut dengan sangat pelan. Lalu menutupnya kembali.

Menekan saklar, lalu melihat Ice yang terbaring lemah di atas kasur sana.

"Hei! Bangun! Nih makanan!" Blaze menendang nendang bagian perut Ice.

"Ice!! Malah di enak enakin tidur. Bangun!!" Blaze mencengkram bagian kerah baju Ice, Lalu mengangkat tubuh Ice yang lemah itu.

Blaze membuka lakban yang menutupi mulut Ice, kemudian menurunkan tubuh Ice. Blaze menampar pipi Ice berkali kali. Hingga membuat sudut bibir Ice mengalir sedikit darah.

"Bangun lu sialan!-"

"Bukan nya engkau yang 'sialan' itu!?"

"Kamu apain Ice??"

"Eh.. E.. Kak.. Ak..aku..u bisa jelasin-"

Bughh!

.
.
.

Beberapa menit sebelum itu

Drrtt.. Drrtt.. Drrtt...

"Uhmm.. Iya halo..?"

"Ice dalam bahaya"

"Hah!? Apa maksudmu!?" Gempa terlonjak kaget mendengar suara telpon dari sebrang sana.

"Kamu temui dia di gudang sekarang!"

"Gudang mana maksud m-"

Seseorang mematikan telfon sepihak.

Gempa berlari ke arah yang di tujukan oleh seseorang tadi. Dan yang benar saja, gudang rumahnya dalam keadaan terbuka, juga lampu yang sudah menyala, tetapi sedikit redup.

Hali yang mendengar suara keributan pun, segera bangun dari tidurnya.

Melihat Gempa yang tengah berlari tadi, Hali mengikuti nya.

Samar samar terlihat bayangan seseorang yang ia kenal.

'Blaze??'

"Bangun lu sialan!-"

"Bukan nya engkau yang sialan itu!?" Hali angkat bicara.

"Kamu apain ICE!!??" Blaze gelapapan.

Kemudian Hali maju, melangkah dengan langkah yang panjang, memukul bagian perut Blaze, hingga Blaze meringis kesakitan.

BLUE REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang