--7--

182 23 2
                                    

Selamat membaca!

◝(⑅•ᴗ•⑅)◜..°♡

Kalo bagus klik tanda bintang atau vote, okee?

______________ 7 _______________


Hari ini jam 7 pagi, tak biasa Gempa bangun telat. Halilintar berkutat di dapur sendirian. Mulai dari membuat susu hangat untuk diri nya sendiri. Hali sudah membangunkan Gempa berkali kali, tapi tak kunjung bangun juga. Ia pun menyerah, memutuskan untuk berangkat kerja tanpa berpamitan kepada saudaranya–karena saudara nya tidak ada satu pun yang ingin bangun dari alam mimpinya.

Beberapa jam setelah itu, Gempa akhir nya bangun juga.

"Egg- Jam dua belas!!??" Gempa berjalan menuju ruang tamu dan menjumpai Ice yang sudah rapi dengan pakaian biru putih nya.

"Ice? Mau kemana sudah rapi begitu? Punya gebetan?" Goda Gempa sambil tersenyum tersenyum jahil.

"Enggak lah kak, ya kali.. Cuma mau ketemuan sama temen ku" Ucap Ice sambil memegang ponsel nya.

"Berarti kepala nya udah ngga sakit lagi nih?"

"Mendingan kak.. Makasih kak Gem, aku berangkat kak"

"Baiklah, hati hati di sana"

Ice mengangguk tanda mengerti, kemudian hilang dari hadapan Gempa. Gempa tidak ada niat menghalangi Ice, karena ia tau, jika seorang Ice akan tetap melaksanakan kegiatannya walaupun sudah dilarang. Ia dari kecil sudah keras kepala memang.

.
.
.

"Udah ku duga, lo kayak gitu karena kakak mu sendiri kan? Bang Blaze?" Ice yang baru datang itu pun, langsung di sambut oleh pertanyaan Solar.

Solar memang bisa melihat masa depan meskipun hanya beberapa menit. Ini adalah ilmu yang di berikan ayah nya, ilmu aktuaria

Ice hanya tersenyum mendengar ucapan sahabat baik nya.

"Tumben lo gak mager?"

"Sebenar nya tujuan ku kesini untuk nanyain soal kakak ku yang kedua"

Solar sempat menatap Ice kesal, dikarenakan pertanyaan nya dari tadi tidak ada yang di jawab oleh nya.

"Kenapa lo tanya sama gw"

"Karena lo menguasai ilmu _aktuaria_, nggak bisa apa untuk masa lalu?" Tanya Ice polos.

"Ya enggak lah, kalo aku menemukan kakak mu itu, maka udah aku beri tahu ke pak RT, yang juga mencari cari sosok kak Taufan itu"

"Oke baiklah, makasih info nya Sol" Ucap Ice sambil memasang ekspresi kecewa.

"Jangan murung gitu lah Ce, ayo gw traktir!" Ucap Solar yang berjalan menuju mobil nya.

"Lah? Lo kesini bawa mobil..!?"

"Iya, niat nya ngajak kamu makan, udah cepet!"

Ice segera berlari menuju mobil Solar yang berwarna putih. Lalu duduk di samping Solar, sambil mengobrol.

Beberapa jam kemudian mobil berwarna putih itu sampai di sebuah cafe yang lumayan besar menurut Ice. Karena ia juga jarang keluar rumah.

"Makasih ya, lo repot repot bawa gw ke tempat ginian, mana harga makanan nya mahal lagi" Ucap Ice tidak enakan kepada Solar.

"Lo kek sama orang asing sumpah, udah biasa kan, kita dari SMA?"

Benar kata Solar, mereka berdua sudah saling kenal sejak SMA, di mulai dari Ice yang selalu sendiri. Solar di saat itu juga tidak punya teman. Baru lah dua anak itu ber kawan.

BLUE REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang