GGW

27 4 0
                                    

Oikawa terus diam sedari tadi sejak Iwaizumi mencaci makinya karena kesal, pengertian sedikit kek mau pesenin sesuatu di kafe elit, ga pecel lele juga.

Tapi Iwaizumi hanya pasrah dan terus memainkan handphonenya, tidak peduli Oikawa sedih, badmood, atau ngambek karena ia menistakannya. Toh, yang ga bener disini siapa coba.

Dua-duanya sih jujur saja.

Oikawa mendesah kasar kemudian berdiri tiba-tiba, menatap Iwaizumi dengan bibir manyun. "Gue mau ke kamar mandi."

Iwaizumi hanya berdeham kecil sebagai respon, dia masih kesal. Sudah dijadikan babu, cuma pecel lele yang dia dapet. Sungguh kesal.

Oikawa hanya menghela nafas gelisah, Iwaizumi masih marah padanya. Padahal baginya, itu hanya masalah sepele, hanya pecel lele, bukankah itu makanan yang enak? Padahal juga, ini bukan ke pertama kalinya Oikawa membuat masalah begini, sudah sering tapi Iwaizumi masih tak bisa memakluminya.

Yah, tergantung. Kalau Iwaizumi tidak suka lele, berarti memang Oikawa yang salah. Tapi disisi lain, Oikawa memang salah, sudah tahu pernah dilakukan, malah diulangi. Iwaizumi tak habis pikir.

Kemudian Oikawa beranjak dari situ, pergi menuju WC pria dengan ekspresi datar dan tenang, tidak seperti Oikawa yang biasanya, yang ceria dan aneh.

Di tengah-tengah perjalanan menuju WC, dia berhenti sejenak ketika netra coklatnya menangkap sesosok perempuan yang tak sengaja menabraknya tadi keluar dari WC wanita. Pipi Oikawa seketika merona tipis membayangkan kejadian sebelumnya, bak drama romansa saat sang tokoh utama bertemu dengan kekasih jiwanya.

ngarep.

Oikawa menggigit bibirnya menahan rasa malu, ia memberanikan diri untuk membawa dirinya pada perempuan itu yang sedang mencuci tangannya di wastafel.

Penampilannya terlihat lebih rapi daripada tadi (masih berantakan) sebelumnya saat ia tak sengaja menabrak Oikawa. Rambut acak-acakan nya sudah ditata rapi sedemikian rupa, jaket yang ia bawa tadi tersampir dipundaknya seperti andalan cowok backstreet. Dan, Oikawa juga bisa melihat sepatu dan celana yang dikenakan perempuan itu basah, mungkin terkena air saat di WC.

  "um, permisi." siluet Oikawa terlihat disebuah cermin ketika perempuan itu sedang bercermin.

Sontak perempuan itu tersentak dan berbalik, menatap Oikawa canggung. "o-oh, mas nya yang tadi, m-maaf ya mas tadi ga sengaja nabrak mas nya, saya buru-buru ke toilet soalnya."

Oikawa merona tipis melihat bagaimana perempuan itu tersentak kaget mendapati kehadirannya. Menggemaskan, pikir Oikawa.

Ia pun mendengus kecil, melambaikan tangannya seolah itu masalah kecil. "gapapa, toh gue juga ga liat terus nabrak lo."

Perempuan itu terkekeh canggung, pandangannya mengarah ke hal yang lain, takut menatap Oikawa karena masalah tadi. "sekali lagi s-saya minta maaf, permisi dulu ya mas."

Hendak melangkahkan kakinya, namun perempuan itu merasakan genggaman di lengannya. Oikawa dengan cepat meraih lengan perempuan itu sebelum ia pergi tanpa Oikawa ketahui namanya. Sayang sekali perempuan yang menurutnya menggemaskan dengan kesan maskulin ini untuk dilewatkan.

Oikawa melepaskan tangan perempuan itu dan menarik tangannya dengan wajah terkejut dan rona dipipinya ketika ia sadar telah mencegah perempuan itu pergi.

  "a-anu, boleh tau namanya? gue Oikawa Tooru." ucap Oikawa gugup, memainkan jarinya bak gadis sedang jatuh cinta.

Perempuan itu terdiam, menyadari situasi ini dia hanya terkekeh. "Salam kenal, saya (Name) Lastname)."

  "nama yang cantik, beda kayak orangnya- m-maksud gue, lo bukan cantik! tapi cakep, m-maaf gue kelepasan..." Oikawa rasanya ingin lari dan berteriak memutari kafe itu karena malu.

  "haha, gapapa kok, makasih." perempuan bernama (name) itu tersenyum, mengulurkan tangannya.

Oikawa menatap tangan mungil pucat berurat itu, diterimanya tangan itu dengan lembut dan menjabat tangannya sambil tersenyum kecil.

  "tangan lo kasar ya..." Oikawa bergumam, membuat (name) terkekeh canggung lagi, sedikit merasa tersinggung.

  "hehe, iya, soalnya saya sering manah, telapak tangan saya jadi kasar."

Oikawa memekik kecil, mengutuk dirinya yang selalu kelepasan mengatakan hal-hal yang terbesit dipikirannya. "eh, gue ga bermaksud bilang gitu, maaf."

(name) menggeleng dan tersenyum, sepertinya ia juga punya first impression terhadap Oikawa. Dari tatapannya ia seperti sedang menilai, namun Oikawa tak menyadarinya.

  "um, btw, b-boleh minta nomernya? k-kalau ga, yaudah RG nya aja." Oikawa tersenyum canggung, rona dipipinya semakin menebal.

(name) tersenyum kecil, kemudian mengangguk sebagai jawaban. Oikawa merasa sumringah, rona dipipinya memudar dan dengan cekatan ia mengambil ponselnya. Namun tidak ada. Sialan, pasti tertinggal di meja bersama Iwaizumi.

Melihat Oikawa yang terlihat kebingungan, gadis itu dengan pekanya mengatakan, "pake hape saya juga gapapa, mas. Nanti mas nya tinggal follback aja." (name) merogoh sakunya juga, mencari ponselnya.

  'oalah RG, kukira beneran mau dikasih nomernya.' batin Oikawa sudah lesu duluan memikirkannya. Tapi ia dapat kesempatan untuk berinteraksi kembali dengan (name) lewat internet.

  "eh, anu, mas, hape saya ternyata di bagasi motor saya." (name) malah cengengesan seperti tak bersalah.

Oikawa terdiam, apa dia memang sedang tidak diberkahi oleh dewi fortune kah?

  "ohh, yaudah... kalo gitu gue pamit ke kamar mandi ya, permisi..." ucap Oikawa, terlihat sekali bahwa ia sangat-sangat kecewa dan kesal.

Seolah merasa bersalah, (name) langsung mencekal lengan Oikawa, membuat pemuda itu menoleh kearahnya. "saya masih inget nama RG saya, mas nya mau ga?"

Ekspresi wajah Oikawa berubah drastis, sontak ia mengangguk dan mendengarkan nama akun RelateGram yang diberikan (name). Berkali-kali ia bertanya agar terus mengingat dan hafal nama akun itu.

  "OKAY! Makasih banget! gue pamit yah!" Oikawa melambaikan tangannya pada (name), kemudian pergi kearah yang berlawanan dari tujuan awal Oikawa, membuat (name) heran.

Oikawa dengan hati berbunga-bunga, pun kembali ke tempat Iwaizumi, kemudian memakan pesanannya yang sudah datang dengan wajah girang, membuat Iwaizumi juga heran dengan perubahan mood Oikawa.

🤨🤨🤨

ak bayangin mbak nem kayak Yuuji, imut imut maskulin 🤤🤤
GGW itu artinya Ganteng Ganteng wanita yh teman
intinya gitu, iya gitulah
dan, RG itu RelateGram, terinspirasi dari setiap ak scroll IG, selalu dapet meme yg relateable skali

opposite • Tooru O.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang