Bagian 16

5.4K 264 1
                                    

Maaf ya baru lanjut, uhh akhirnya dilanjut, masih ada yang nunggu engga?, bacanya habis buka aja, ga ada apa apa sih cuman takut aja hahaha, maaf ya kemarin kemarin hapeku lagi ada trouble getohh makasih yang udah koment ;3, udah vote ;3, dan udah baca ;3 mwahhh. Cekidot ♥

♪•♪•♪•♪•♪•♪•♪•♪•♪

Afka POV

Dan di sinilah aku, menghirup udara dari salah satu kota 'hiburan' dunia, menikmati pemandangan malam yang disajikan dengan gratis oleh para pengusaha tempat hiburan yang meletakan sangat banyak lampu berwarna-warni yang bertujuan untuk menarik para calon pelanggan, wanita-wanita yang berkeliaran dengan sangat sexy dan menggoda, aku saja yang wanita bisa salah fokus apalagi para lelaki?

Aku masih berada di dalam mobil, dalam perjalanan ke hotel yang akan kami tempati 4 hari mendatang. Yang aku tau hotelnya tak terlalu jauh dari pusat hiburan kota ini, dapat dipastikan sangat bising dan bukanlah tempat yang cocok jika kalian menginginkan sebuah liburan bernuansa ketenangan dan pedesaan. Aku merapatkan jaket yang sedang kugunakan, tak habis pikir dengan wanita-wanita yang sebelumnya kulihat apakah mereka tidak kedinginan? Aku saja yang sudah memakai jaket, dan berada di dalam kehangatan yang dihasilkan oleh mobil ini saja masih kedinginan. Terdapat embun yang makin lama makin tebal melekat di jendela mobil, dengan iseng aku menuliskan kata 'Las Vegas Dinda :p' kuambil smartphone milikku, tak lupa ku foto terlebih dahulu, lalu kubuka akun whatsapp ku dan tada foto itu sudah sampai ke akun milik Dinda.

Bepp bepp

From : Dinda
Woahh udah sampee kak?? Gimana gimana udah nemu kasino yang mau dibeli?

To : Dinda
De, please jangan ikutan gila kaya kakaknya kasihan ortu kita. Gimana fotonya keren kan :p uhh dingin cekalew dek. Beuh cewe cewe di sini menggoda iman, kakak aja yang cewe salah fokus gimana cowo? *seenoevil*

From : Dinda
Dinda pengen ikut :( tapi ga ah ntar yang ada Dinda bikin dosa di sana mending ke Paris aja ♥tuh jaga iman baik baik ya kak, Dinda takut kakak pulang dari sana jadi menyimpang._.

To : Dinda
Amit-amit kamu jangan doain gitu deh, yaudah ya udah sampe nih di hotel ntar kakak photo lagi deh biar kamu ngiri :p

From : Dinda
Ga bakal ngaruh.

Aku tersenyum mendapatkan pesan terakhir yang dikirimkan oleh Dinda. Kafka melihatiku dengan tatapan bingung, ah iya aku lupa jika sedari tadi di sampingku ada Kafka.

"Senyam senyum sendiri, menakutkan," sindirnya.

"Dari pacarmu?" aku hanya menaikkan salah satu alisku.

"Lupakan, cepat ambil barang-barangmu di bagasi dan segera lakukan check in atas nama Mr. Huston.

"Baik, Pak,"

Sebuah koper dan tas ransel adalah barang bawaanku, cukup sedikit dibandingkan bawaan milik Kafka, padahal biasanya wanita akan jauh lebih ribet jika sudah menyangkut berpergian, tapi itu tidaklah terjadi untukku, untuk apa membawa barang terlalu banyak? Toh sudah dapat kupastikan aku akan jarang mandi. Jorok? Udah lama kok.

(Anggep aja udah di translate ya huehehehe)

"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?" tanya sang resepsionis hotel.

"Saya ingin chek in atas nama Mr. Huston,"

"Baik akan saya cari terlebih dahulu, mohom tunggu sebentar," aku hanya tersenyum.

Selama menunggu, mataku tak henti-hentinya menikmati pemadangan menakjubkan di dalam hotel ini, lobby hotel sangatlah megah ukiran-ukiran Yunani Kuno terpahat dengan megah, lantai dan beberapa hiasan yang terbuat dari marmer menambah megah dan esklusifnya hotel ini, ruang tunggu yang didesain dan ditata dengan sedemikian rupa meninggalkan kesan nyaman dan juga tak meninggalkan segala sesuatu yang bersifat detail. Aku melihat Kafka sedang terduduk disalah satu sofa yang disediakan, membaca sebuah koran, dengan kaki kanan yang menindih kaki kirinya.

Everlasting Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang