Bagian 35

4.2K 194 5
                                    

"Aku akan mencobanya, mencoba terikat pada sebuah hubungan, jadi apakah kamu mau menjadi seseorang dalam hubungan itu?" tanya Kafka tiba-tiba yang tidak pernah Afka prediksi sebelumnya.

"Apa?" tanya ulang Afka untuk memastikan apa yang didengar olehnya.

"Apa kamu bersedia menjadi kekasihku?" tanya Kafka memperjelas kalimat sebelumnya.

"Mengapa tiba-tiba?" tanya Afka masih belum percaya dengan apa yang didengarnya.

"Entahlah, aku hanya merasa ingin mencoba berkomitmen dan berada dalam sebuah hubungan yang mengikat,"

"Mengapa aku?"

"Karena kamu yang membangkitkan hasrat itu, hasrat untuk berada dalam sebuah hubungan yang bahkan aku tidak pernah bayangkan sebelumnya,"

"Jadi?"

"Ya, aku mau." Jawab Afka pada akhirnya. Saat ini mereka berdua sedang berada di depan apartemen milik Afka, ya mereka baru saja menghadiri rapat di luar kantor, dan Kafka memiliki kewajiban untuk mengantarkan Afka pulang, meskipun sebenarnya bisa saja Kafka membiarkan Afka pulang sendiri.

Kafka tersenyum mendengar jawaban dari Afka, entah mengapa dirinya berani menawarkan sebuah komitmen dengan seseorang, lebih tepatnya seorang wanita, dirinya bahkan benar-benar belum pernah terikat dalam sebuah hubungan apapun, apakah dia pernah nakal? Tentu saja.

Kafka tidak bisa menyembunyikan masa lalunya terus-menerus, dirinya pernah nakal dan itu kenyataannya. Dan Kafka pintar menyembunyikan masa lalu miliknya, tak ada yang pernah mengetahuinya, sekalipun sahabat-sahabatnya.

One night stand Kafka sangat akrab dengan itu, "sexual activity without emotional commitment or future involvement" dengan semua fasilitas dan keberuntungan yang dia miliki Kafka berada dalam fase merasa memiliki dunia dan seisinya, wajah tampan, kekayaan, kecerdasan, dan daya tarik yang dimiliknya mampu membuat semua wanita bertekuk lutut kepadanya. Sekalipun Kafka tidak pernah menawarkan sebuah komitmen semua wanita itulah yang datang kepada dirinya, menggodanya, dan menawarkan diri mereka kepadanya.

Tak ada kucing yang tak tergoda dengan ikan yang ditawarkan bukan? Kafka yang dulu belum bisa menahan dirinya tentu saja menyambut semua tawaran dengan senang hati, toh dia juga membutuhkan sebuah pelepasan, jadi dia tidak bersalah bukan?

Kafka selalu mengatakan dan mengingatkan kepada semua wanita itu dari awal, jika tidak akan pernah ada komitmen dan pertemuan kedua, jika terjadi pertemuan kedua maka wanita itu harus berpura-pura tidak mengenali Kafka atau ada sebuah hukuman untuk yang melanggar kesepakatan itu.

Dan Kafka tidak main-main saat memberikan hukuman, sayangnya cukup banyak wanita yang berani melanggar kesepakatan awal mereka, bahkan ada yang dengan berani dan tidak tahu dirinya mendatangi apartemen milik Kafka dulu, berteriak, membuat kegaduhan yang membuat Kafka tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh wanita-wanita itu.

Hukumannya wanita-wanita itu diberikan dua pilihan, menghilang atau dihilangkan, ya Kafka pernah bermain dengan sadis saat itu. Jika menghilang maka mereka selamat, dan jika dihilangkan semua berada pada keputusan Kafka yang akan dia perintahkan untuk anak buahnya.

Apakah Miko tau? Tentu saja tidak.

Apakah orang tua Kafka mengetahuinya? Tentu saja tidak.

Kalian tau terkadang seseorang yang terlihat baik-baik memiliki sebuah rahasia pekat di dalam hidupnya, dan Kafka memilikinya. Sebenarnya tidak terlalu pekat, toh itu adalah masa mudanya, masa muda dimana dia ingin mencoba melakukan hal-hal yang terlihat menarik untuk dilakukan, dia hanya bersenang-senang. Yang membuatnya menjadi rahasianya adalah caranya menghukum wanita-wanita itu.

Everlasting Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang