Bagian 39

7K 215 40
                                    

To love is to receive a glimpse of heaven or hell? (Apology, iKON)

AFKA

Sudah enam bulan sejak aku dan Kafka berada pada sebuah hubungan sepasang kekasih, awalnya semua terasa membahagiakan, duniaku mulai menemukan apa itu warna-warni pelangi yang sesungguhnya, tentu kami pernah mengalami pasang surut sebuah hubungan, kesalah pahaman, hingga mendiami satu sama lain, kami pernah melaluinya, dan untuk mengembalikannya seperti semula, semua gengsi, keras kepala, juga harga diri, kami abaikan, memulai percakapan yang berakhir dengan pelukan hangat, karena kami tahu, kami masih saling mencintai dan membutuhkan.

Aku masih menjadi sekretarisnya, masih menyusun jadwal kerjanya, jadwal meeting, reschedule semua jadwal yang sudah dibuat jauh-jauh hari, melakukan reservasi, menulis notulen, dan semua baik-baik saja, setidaknya untuk hari ini.

Akhir-akhir ini Kafka harus lembur setiap harinya, krisis ekonomi dunia yang sedang terjadi membuat harga saham perusahaan anjlok cukup signifikan, proyek Las Vegas nyaris mangkrak karena pihak kontraktor mengalami kesulitan dalam mencairkan dana. Untung saja proyek Korea Selatan dan Jepang tidak begitu terpengaruh.

Lihat saja apa yang sedang dilakukannya, menatap layar laptop dengan kacamata yang masih setia bertengger di wajahnya, kemejanya sudah sangat kusut, begitu pula dengan wajahnya, ini sudah jam sepuluh malam, dan tidak ada tanda-tanda jika Kafka akan bergerak dari posisinya saat ini. Dia sudah menyuruhku pulang sejak pukul lima sore, namun aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja, untuk makan saja jika aku tidak membelikannya aku sangat yakin dia tidak akan makan apapun sampai detik ini.

"Apa tidak sebaiknya kamu istirahat terlebih dahulu, mandi mungkin, atau makan, dan melanjutkannya besok pagi?" tanyaku tiba-tiba, Kafka yang tadinya sangat serius menatap layar laptopnya hingga tidak mendengar suara langkah kaki, langsung melepaskan kacamatanya mengusap wajahnya membuatnya benar-benar terlihat amat sangat kelelahan. Namun, dia adalah Kafka, yang selelah apapun dirinya tetap dapat memberikan senyum terbaiknya untukku, oke ini terdengar agak narsis, tapi itulah faktanya.

"Sedikit lagi, maafkan aku, kamu pasti sangat lelah, aku akan menyelesaikannya lima menit lagi," ucap Kafka dengan senyum khas miliknya.

"Bukan aku yang sangat lelah, tapi kamu, aku takut kamu sakit," aku memberanikan diri mendekatinya, dan memeluknya dari belakang, mencium aroma milik Kafka, aroma khas yang selalu berhasil membuatku merasa lebih tenang dan lebih baik.

"Aku percaya, kamu pasti bisa melewati ini," bisikku tepat di telinga miliknya. Kafka hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban dari ucapanku, menggenggam tanganku dan menciumnya cukup lama.

Setidaknya itulah yang aku ingat beberapa waktu yang lalu saat masalah sedikit demi sedikit mulai berdatangan, membuat sebuah dinding besar yang harus dirobohkan oleh Kafka, semua masalah membuat dirinya mulai kehilangan sosok Kafka yang manis, tekanan dan harapan besar dari perusahaan kepada dirinya begitu besar membuat pundak yang dulunya terlihat sangat kokoh mulai sedikit demi sedikit luruh tergantikan dengan bahu lelah yang kapan saja siap jatuh.

Dan aku sangat mengerti akan situasi ini, aku tidak dapat menuntutnya kembali menjadi sosok Kafka 6 bulan lalu, hubungan ini mulai terasa dingin, Kafka dan pekerjaannya, itulah yang kulihat hampir satu bulan ini, masalah yang tak kunjung selesai, bahkan dapat dikatakan mati satu tumbuh seribu, membuatnya menjadi Kafka yang dingin, dibenaknya hanya ada perusahaan, dan perusahaan, dan lagi aku sangat-sangat mengerti akan situasi ini. Aku tidak apa-apa, dan aku berusahan untuk tetap berada di sisinya apapun yang terjadi.

Bahkan Pak Danny atau ayah Kafka turut serta dalam memperbaiki kondisi perusahaan saat ini, hampir setiap hari beliau datang melakukan rapat dan menyusun strategi untuk langkah yang akan diambil oleh perusahaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Everlasting Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang