03. PESAN?

127 5 0
                                    

Setelah kejadian kemarin Aletta terlihat sangat menjauhi devano. Karna apa? Ya malu lahh

"Woi ta" panggil salah satu murid cowok yang berada dikelas Aletta, dika

"Hmm? Paan?" tanyanya

"Lo habis pulang sekolah free gak?" tanya dika

"Free free aja, kenapa?"

"Mau jalan sama gw gak?" tanya dika kepada Aletta

"Oh, oke"

"Hahh, beneran?" tanya dika sekali lagi

"Iya"

"Lo belum punya pacar kan?" tanya dika waswas

"Belum" ucap Aletta "tapi kalo calon udah" batinya

"Oh yaudah, gw pergi dulu ya" tanya nya

"Ya, nanti kalo jadi telepon gw ya?"

"Gw gak punya nomer lo ta.."

"Haha, iya, bentar bentar" "nih"

"Oh, oke makasih"
"Gw pergi dulu ya" ujarnya lalu pergi

Sampai keasikan ngobrol Aletta dan dika tidak menyadari ada sepasang mata yang melihat nya begitu lekat

"Gak bakal gw biarin" ujarnya pelan sambil meremas minuman ditangan nya

"Ehh, devann" ujar cewek cantik dan kulit putih, yeri

"Hm?"

"Aku.. Mau ngomong sesuatu sama kamu"
"Mau gak ikut aku sebentar?" tanya perempuan tersebut

"Ke?"

"Belakang sekolah"
"Mau?"

"Y"

"A-ah oke ayo ikut" katanya kemudian berjalan disamping devan.



𝐒𝐞𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡...

"Soo, jadi mau ngomong apa?"

"Aku... Suka sama kamu" katanya malu

"Oh, terus?" jawabnya jutek

"Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya nya tetapi bukanya menjawab devano malah memandangi nya begitu lekat membuat jantung nya berdegup tidak karuan

"Mau?"

"Kalo gw gak ma---"
"Awas" katanya sambil melindungi kepala yeri yang ingin terkena basket dan pelakunya adalah calon istrinya sendiri, Aletta

"E-ehh" ujap yeri

"Sry"

"G-gakpap ko"

"Gausah kepedean gw ngelindungin lo supaya bal ini gak kena virus dari tubuh lo" ujarnya yang membuat yeri sedikit marah

"Ehh, maaf ya gak sengaja" kata Aletta pelan

||DEVANO||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang